Di antara pepohonan tinggi di hutan hujan Amazon, hidup seekor primata yang bernama white whiskered spider monkey atau juga dikenal white cheeked spider monkey (Ateles marginatus). Sesuai namanya, monyet ini memiliki bulu putih mencolok di sekitar pipi, dagu, dan dahi menjadikannya salah satu spider monkey paling mudah dikenali secara visual. Tapi, di balik wajah khasnya, spesies ini justru menyimpan banyak hal menarik mulai dari gaya hidup sosial, perannya dalam ekosistem hutan, hingga status konservasi yang mengkhawatirkan. Yuk, simak fakta-fakta uniknya!
6 Fakta Unik White Whiskered Spider Monkey, Monyet Berjenggot Putih

Intinya sih...
Bulu putih di sekitar dagu, pipi, dan dahi menjadi ciri khas yang mencolok
Ekor super kuat dan fungsional memudahkan mereka bergelantungan di pohon
Hidup berkelompok dengan sistem sosial fission-fusion dan solidaritas tinggi
1. Bulu Putih Jadi Ciri Khas yang Mencolok
Sesuai namanya 'White-cheeked', primata ini memiliki bulu putih di sekitar dagu, pipi dan dahi yang akan memberi kesan seperti jenggot pada area sekitar pipi hingga dagu. 'Jenggot' ini akan terlihat sangat mencolok dari warna dasar bulunya yang berwarna cokelat tua atau hitam. Wajahnya yang gelap kontras dengan bulu putih tersebut, memberikan tampilan yang elegan dan yang menjadikan ciri khas pada primata ini.
2. Ekor Super Kuat dan Fungsional
White-whiskered Spider Monkey memiliki ukuran badan yang tidak begitu besar maupun kecil yaitu sekitar 34-51 cm (belum termasuk ekor) dan berat sekitar 5-6 kg. Mereka mempunyai lengan dan kaki yang sangat panjang dan juga ekor prehensil – yang akan memudahkan untuk bergelantungan di dahan pohon. Dilansir dari laman New England Primate Conservancy, pada bagian bawah ekornya tidak memiliki bulu, hal ini dapat membantu mempertahankan cengkeraman ekornya pada dahan pohon dan juga mereka dapat dengan kuat menggantung maupun bergelantungan menggunakan ekornya. Hal ini juga dapat mempermudah mereka yang menghabiskan waktunya di pohon (arboreal).
3. Hidup Berkelompok yang Mengagumkan
White-whiskered ini tinggal dalam kelompok yang cukup besar – dalam satu kelompok rata-rata terdiri dari 25 ekor. Namun, mereka sering berpencar menjadi kelompok-kelompok kecil yang biasanya 2 hingga 4 ekor per sub-kelompok. Dilansir dari laman New England Primate Conservancy, mereka 'menganut' sistem sosial yang disebut fission-fusion – yang artinya sebuah kelompok yang jumlah anggotanya tidak tetap atau berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Hal ini terjadi karena para anggotanya sering berpindah-pindah, seperti pada saat beristirahat mereka akan kembali bersatu dengan kelompoknya dan pada saat mencari makan mereka akan berpisah dengan kelompoknya.
4. Memiliki Solidaritas Tinggi
Dilansir dari laman New England Primate Conservancy, White-whiskered Spider Monkey menunjukkan perilaku yang disebut 'bridge-gapping' – yaitu monyet dewasa akan membantu monyet yang masih kecil untuk menyeberangi pepohonan yang memiliki jarak yang cukup jauh ke pepohonan lain, dengan membentuk jembatan di antara cabang-cabang pohon dengan tubuh mereka dan membiarkan monyet kecil tersebut memanjatnya. Maka dari itu, perilaku ini menjadi bukti bahwa White-whiskered memiliki solidaritas yang tinggi dengan saling membantu satu sama lain.
5. Diet Buah-Buahan dan Penjaga Ekosistem Hutan
Dilansir dari laman New England Primate Conservancy, White-whiskered Spider Monkey sangat frugivora (hidupnya bergantung pada buah-buahan), dengan buah-buahan yang dimakan mencapai 83% dari total makanannya. Selain buah-buahan, mereka juga memakan daun, bunga, biji-bijian, hingga serangga untuk melengkapi makanan utamanya. Sebagai frugivora juga mereka berperan sebagai penyebar biji di hutan. Dalam sebuah studi menyatakan bahwa primata ini menyimpan biji dari 94% dari spesies yang mereka konsumsi, sehingga keberadaan mereka sangat membantu menjaga regenerasi pohon di habitatnya, di hutan hujan Amazon.
6. Terancam Serius oleh Perusakan Habitat
White-whiskered Spider Monkey merupakan primata endemik asal Brazil, lebih tepatnya di cekungan Amazon, Brazil bagian tengah. Berhabitat asli di hutan hujan dataran rendah Amazon, yang kini sebagian besar habitatnya telah rusak akibat deforestasi. Dilansir dari laman New England Primate Conservancy, banyak habitatnya telah dijadikan lahan pertanian kedelai, peternakan sapi, dan urbanisasi. Selain rusak akibat deforestasi, perburuan liar menjadi mimpi buruk bagi populasi primata ini. Banyak suku adat sekitar masih melakukan pemburuan terhadap hewan ini untuk ditangkap, lalu dikonsumsi dagingnya. Akibatnya status White-whiskered telah terancam punah (Endangered) menurut IUCN. Saat ini upaya konservasi telah dilakukan dan White-whiskered kini hidup di beberapa kawasan lindung di Brazil.
White-whiskered Spider Monkey adalah salah satu primata paling menarik di Brazil – dengan 'jenggot' putih khas, perannya dalam penyebaran biji, dan kehidupan sosial yang kompleks. Namun, seperti banyak penghuni hutan lainnya, mereka menghadapi ancaman serius akibat ulah manusia. Menjaga mereka berarti menjaga fungsi hutan hujan Amazon sebagai paru-paru dunia dan rumah bagi ribuan spesies lainnya. Yuk, lebih peduli pada satwa liar seperti si 'jenggot putih' ini, sebelum hanya tinggal nama dalam buku biologi.