Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemandangan Nosy Be, pulau di lepas pantai barat laut Madagaskar
Pemandangan Nosy Be, pulau di lepas pantai barat laut Madagaskar (pixabay.com/photosforyou)

Intinya sih...

  • Madagaskar adalah negara kepulauan terbesar kedua di dunia setelah Indonesia, dengan luas wilayah sekitar 587.041 kilometer persegi.

  • Pulau Madagaskar dijuluki "Pulau Merah Besar" karena tanahnya yang merah khas dan memiliki tiga zona lanskap yang berbeda.

  • Iklim Madagaskar bervariasi, dipengaruhi oleh lokasi geografisnya dan memiliki kekayaan alam endemik yang spektakuler.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Madagaskar, nama resminya adalah Republik Madagaskar. Pulau ini merupakan salah satu permata alam istimewa karena memiliki kekayaan alam yang menakjubkan. Meskipun berdekatan, tetapi secara geologi, Madagaskar berada pada lempeng yang terisolasi setelah terpisah dari Benua Afrika dan India. Madagaskar juga memiliki sejarah dan keunikan tersendiri, sehingga sering disebut sebagai "benua mini" yang terisolasi.

Ingin tahu fakta menarik lainnya tentang Madagaskar? Simak artikel berikut ini, yuk!

1. Negara kepulauan terbesar kedua setelah Indonesia

Pulau Madagaskar, ditandai dengan warna merah (commons.wikimedia.org/NCBioTeacher)

Ya, Madagaskar adalah negara kepulauan terbesar kedua di dunia, setelah Indonesia, dan pulau terbesar keempat di dunia, setelah Greenland, Papua Nugini, dan Kalimantan. Letaknya di Samudra Hindia bagian barat dengan luas wilayah sekitar 587.041 kilometer persegi. Pulau ini dipisahkan dari pesisir Afrika oleh Selat Mozambik, yang lebarnya 400 km.

Selain pulau utama, pulau-pulau di sekitarnya secara administratif juga termasuk dalam wilayah Madagaskar, yaitu Pulau Juan de Nova, Pulau Europa, Kepulauan Glorioso, Pulau Tromelin Island, dan Bassas da India.

2. Dijuluki pulau merah besar

Formasi batuan Tsingy de Bemaraha, Madagaskar (pixabay.com/photosforyou)

Pulau Madagaskar merupakan salah satu daratan tertua di dunia, yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari gneiss, granit, kuarsa, dan formasi batuan kristal. Pelapukan batuan membentuk tanah laterit merah yang mengandung oksida besi hingga menghasilkan warna merah khas yang menonjol. Itu sebabnya Madagaskar dijuluki sebagai "Pulau Merah Besar".

Meskipun tanah merah mendominasi, tetapi ada juga daerah lain dengan tanah yang lebih subur, terutama di daerah bekas aktivitas vulkanik seperti Itasy, Ankaratra, dan Tsaratanana.

3. Terdiri dari tiga zona lanskap

Gunung Maromokotro, Madagaskar (commons.wikimedia.org/Yann Mayette)

Pulau Madagaskar sangat luas dan memiliki tiga zona lanskap yang membentang dari utara ke selatan di sepanjang pulau. Dilansir Britannica, zona dataran tinggi tengah, terletak antara 800--1.400 meter di atas permukaan laut, cenderung miring ke barat akibat pengikisan. Terdiri dari tiga massif, yaitu massif Tsaratanana, dengan puncak tertingginya, Maromokotro, mencapai ketinggian 2.876 meter. Massif Ankaratra, dengan puncaknya, Tsiafajavona, memilki ketinggian 2.643 meter. Andringitra, sebuah massif granit dengan ketinggian 2.658 meter di Puncak Bobby.

Kemudian, zona pesisir timur, dengan lebar sekitar 50 km yang terbentuk dari sedimen alluvial. Zona ini berakhir di garis pantai rendah dan dibatasi laguna-laguna yang dihubungkan oleh Terusan Pangalanes, yang panjangnya lebih dari 600 km. Sementara zona dataran rendah dan dataran di barat, memiliki lebar antara 100-200 km. Lapisan sedimennya miring ke arah Selat Mozambik dan membentuk serangkaian perbukitan. Garis pantainya lurus, dibatasi oleh terumbu karang dan pulau-pulau vulkanik, seperti Nosy Be, yang melindungi Teluk Ampasindava.

4. Iklim bervariasi

Nosy Be, pulau di lepas pantai barat laut Madagaskar (pixabay.com/aga2rk)

Iklim Madagaskar dipengaruhi oleh lokasinya, serta interaksi angin pasat tenggara dan angin muson barat laut di dataran tinggi tengah. Pulau ini mengalami musim panas dan hujan di bulan November hingga April, serta musim yang lebih sejuk dan kering di bulan Mei hingga Oktober. Pantai timur yang terpapar angin pasat menerima curah hujan tahunan yang tinggi, mencapai hampir 3.800 mm di Maroantsetra. Curah hujan tahunan juga bervariasi dari sekitar 2.000 mm di Nosy Be, 1.000 mm di Maintirano, dan 360 mm di Toliara.

Juli adalah bulan terdingin, dengan suhu rata-rata sekitar 10--23°C, sementara Desember adalah bulan terpanas, dengan suhu mencapai 26-28°C. Siklon tropis, terutama dari bulan Desember hingga Maret, dapat membawa hujan lebat dan banjir yang merusak di pesisir timur.

5. Kekayaan alam endemik

Lemur ekor cincin, primata endemik Madagaskar (pixabay.com/jansedlon)

Isolasi geografis memungkinkan flora dan fauna di Madagaskar berevolusi secara unik, sehingga menghasilkan banyak spesies endemik yang spektakuler. Hampir seluruh pulau Madagaskar diselimuti padang rumput dan pohon bambu, serta pinus sekrup, palem, dan alang-alang di pesisir pantai. Bagian selatan ditumbuhi berbagai jenis tanaman xerofit yang tahan kekeringan, seperti pohon baobab, kaktus, dan sukulen. Sebagian besar hutan cemara dan gugur asli telah menghilang, kecuali di area-area kecil hutan bagian barat, yang seringkali menyebabkan erosi di dataran tinggi.

Ada sekitar 40 spesies lemur endemik Madagaskar dan sekitar 800 spesies kupu-kupu. Berbagai jenis bunglon dengan ukuran dan warna yang bervariasi juga telah berevolusi. Pulau ini juga kaya akan spesies burung, ngengat, dan laba-laba. Bahkan, buaya, ular, dan berbagai jenis ikan.

6. Produsen vanili terbesar

Bunga vanili (Vanilla planifolia) (pixabay.com/bineshab)

Dilansir World Population Review, Madagaskar menjadi produsen vanili terbesar di dunia pada tahun 2023, dengan memasok lebih dari 3 juta ton vanili. Namun, vanili sebenarnya bukan asli Madagaskar, melainkan dari Meksiko. Di Meksiko, tanaman vanili diserbuki secara alami oleh lebah, yang mana lebah-lebah tersebut tidak hidup di Madagaskar.

Pada tahun 1841, keberhasilan metode penyerbukan vanili secara manual di Pulau Reunion meluas ke pulau-pulau terdekat penghasil vanili, termasuk Madagaskar, hingga ke Samudra Hindia. Iklim tropis Madagaskar, khususnya di wilayah timur, sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman vanili. Meskipun dominan, tetapi industri ini juga menghadapi tantangan, seperti ketidakstabilan harga, pencurian, dan dampak perubahan iklim.

7. Sejarah pemukim Madagaskar

Potret penduduk Madagaskar (pixabay.com/aga2rk)

Madagaskar memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh berbagai bangsa dan budaya. Diogo Dias adalah seorang navigator Portugis sekaligus orang Eropa pertama yang diketahui mengunjungi Pulau Madagaskar pada tahun 1500, ia pun menamainya Pulau St. Lawrence. Setelah itu, Eropa mulai tertarik melakukan perdagangan, meskipun akhirnya mengalami kegagalan karena kondisi cuaca yang keras dan perlawanan penduduk setempat.

Studi arkeologi abad ke-20 menunjukkan bahwa Madagaskar dihuni sekitar tahun 700 Masehi. Sebelum kedatangan Eropa, pemukim pertama diyakini berasal dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditambah dengan unsur-unsur Afrika melalui migrasi internal dan perdagangan budak pada abad ke-16. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa Pulau Madagaskar dihuni melalui beberapa pelayaran di sepanjang pesisir India, Jazirah Arab, dan Afrika, yang mengakibatkan populasi campuran, serta adanya pengaruh Afro-Arab di pesisir sebelum tahun 1000 M.

Bahasa Malagasi dan Prancis adalah bahasa resmi Madagaskar. Bahasa Malagasi berasal dari rumpun bahasa Austronesia, yang dituturkan di sebagian besar kepulauan Indonesia, tetapi terdapat juga pengaruh bahasa Bantu dari Afrika. Sementara bahasa Inggris tidak banyak digunakan.

Secara keseluruhan, Madagaskar adalah “laboratorium evolusi”, tempat di mana alam telah menciptakan keajaiban yang luar biasa. Isolasi memungkinkan Madagaskar untuk mengembangkan ekosistem yang unik, dengan keberagaman budaya yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Jadi, geografis Madagaskar yang terpencil bukanlah sebuah kelemahan, melainkan kekuatan yang menjadikannya menakjubkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team