Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tarantula
Potret Tarantula saat berada di alam (pexels.com/Fabio Genovese)

Intinya sih...

  • Tarantula "menyedot" mangsanya dengan enzim pencerna

  • Enzim pencernaan membuat proses makan lebih efisien dan hemat energi

  • Tarantula bisa meregenerasi kaki dan organ tubuhnya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu penasaran gimana cara tarantula makan atau kenapa hewan ini sering disebut salah satu predator paling unik di dunia? Tarantula memang terlihat menyeramkan, tapi di balik tampilannya yang “ngeri-ngeri sedap” ternyata tersimpan segudang fakta ilmiah yang luar biasa. Mulai dari cara mereka mengubah mangsa jadi “sup” lewat enzim pencerna, kemampuan regenerasi kaki yang bikin takjub, hingga warna biru alami hasil rekayasa nano dari alam. Yuk, simak deretan fakta terbaru tentang tarantula yang bakal bikin kamu takjub dan makin kagum sama keajaiban dunia hewan!

1. Tarantula “menyedot” mangsanya

Potret tarantula saat memakan mangsanya menggunakan taring dan mulutnya (instagram.com/spiders_of_the_law)

Tarantula tidak bisa mengunyah atau menelan mangsa dalam bentuk padat seperti hewan lain. Setelah berhasil melumpuhkan mangsanya menggunakan gigitan yang mengandung bisa lemah, tarantula akan mengeluarkan cairan enzim pencerna dari mulutnya langsung ke tubuh mangsa. Enzim ini berfungsi melarutkan jaringan internal korban hingga berubah menjadi cairan kental yang mudah diserap, proses ini disebut eksternal digestion atau pencernaan di luar tubuh.

Setelah jaringan mangsa benar-benar mencair, barulah tarantula “menyedot” hasilnya menggunakan organ khusus bernama sucking stomach. Sucking stomach ini bekerja layaknya pompa untuk menarik nutrisi ke dalam sistem pencernaan. Cara makan unik ini bikin tarantula dijuluki sebagai “predator penyedot alami” yang efisien dan sangat khas di dunia laba-laba.

2. Enzim pencernaan yang membuat proses pencernaan lebih efisien

Potret Greenbottle Blue Tarantula yang ada di Polandia (pexels.com/Aibek Skakov)

Dalam tubuh tarantula, proses makan berlangsung dengan cara yang unik banget dan berbeda dari kebanyakan hewan lain. Tarantula mengeluarkan cairan pencernaan yang kaya enzim proteolitik ke tubuh mangsanya untuk melarutkan jaringan lunak menjadi cairan nutrisi. Nah, cairan ini kemudian diserap menggunakan organ khusus bernama “sucking stomach” atau perut penyedot.

Organ ini bekerja dengan cara berkontraksi seperti pompa untuk menarik cairan hasil pencernaan ke dalam sistem pencernaannya. Proses ini memungkinkan tarantula “minum” makanannya secara efisien tanpa perlu mengunyah. Menariknya, cara ini juga membantu mereka menghemat energi dan menjaga sistem pencernaan tetap bersih dari sisa padatan yang sulit dicerna.

3. Tarantula bisa meregenerasi kaki dan organ tubuhnya

Potret tarantula saat melewati proses molting atau regenerasi (instagram.com/darcysdaydreams)

Salah satu kemampuan luar biasa tarantula adalah mampu meregenerasi anggota tubuhnya yang hilang. Mulai dari kaki, palpus (alat peraba di dekat mulut), hingga beberapa organ internal tertentu. Proses ini terjadi saat tarantula mengalami molting, yaitu fase pergantian kulit yang menjadi bagian alami dari siklus hidupnya.

Ketika kehilangan kaki, jaringan baru akan terbentuk perlahan di bawah lapisan kulit lama. Setelah molting berikutnya, bagian tubuh yang hilang mulai muncul kembali. Biasanya, kaki yang baru tumbuh akan tampak lebih kecil, lebih pucat, dan kurang kuat dibanding aslinya, namun akan berkembang sempurna seiring molting selanjutnya. Fakta ini membuktikan bahwa tarantula memiliki mekanisme biologis regeneratif yang efisien, mirip dengan kemampuan beberapa reptil seperti kadal dalam menumbuhkan ekornya kembali.

4. Mereka bisa tetap bergerak cepat meski kehilangan beberapa kaki

Potret tarantula jenis Davus Pentaloris (instagram.com/8_lapa)

Penelitian terbaru menemukan bahwa beberapa spesies tarantula, seperti Davus pentaloris, ternyata mampu tetap bergerak cepat meskipun kehilangan dua kakinya. Menariknya, tarantula ini dapat menyesuaikan gaya berjalan mereka dengan kondisi tubuh yang berubah. Tarantula berpindah antara gerakan pincang (limp) dan pola jalan mirip semut untuk menjaga keseimbangan dan efisiensi gerak.

Studi yang dipublikasikan di Journal of Experimental Biology menunjukkan bahwa kemampuan ini terjadi karena sistem koordinasi neuromuskular tarantula yang sangat adaptif. Hal ini memungkinkan mereka mengatur ulang ritme langkah agar tetap stabil bahkan saat kehilangan sebagian anggota tubuh. Fakta ini membuktikan bahwa tarantula punya strategi lokomosi yang fleksibel, menjadikannya salah satu arachnida paling tangguh di alam liar.

5. Warna biru cerah bukan dari pigmen, melainkan struktur nano di rambutnya

Potret Cobalt Blue Tarantula yang memiliki warna biru di tubuhnya (instagram.com/tomaspasie)

Warna biru cerah pada beberapa spesies tarantula, seperti Cobalt Blue Tarantula (Haplopelma lividum), bukan berasal dari pigmen. Warna ini berasal dari struktur nano kompleks pada rambutnya (setae). Struktur ini terdiri dari lapisan-lapisan mikroskopis atau nanostructured multilayers yang memantulkan cahaya pada panjang gelombang biru, sehingga menciptakan efek warna yang alami dan intens tanpa zat pewarna kimia sama sekali.

Menariknya lagi, warna biru ini bersifat non-iridescent, artinya tidak berubah meski dilihat dari sudut mana pun. Sehingga, berbeda dengan warna metalik pada serangga seperti kumbang atau kupu-kupu. Berdasarkan penelitian dari University of Akron dan Scripps Institution of Oceanography mengungkapkan bahwa fenomena ini muncul berkali-kali secara independen dalam evolusi tarantula. Hal ini menandakan bahwa warna biru punya fungsi penting, kemungkinan untuk komunikasi visual atau kamuflase di habitat gelap. Inilah yang membuat tarantula jadi salah satu contoh alami terbaik dari “engineered color” di dunia hewan.

6. Bulu (setae) tarantula bukan sekadar “hiasan”

Tubuh tarantula yang penuh dengan bulu-bulu halus (instagram.com/gcn59851)

Bulu-bulu halus pada tubuh tarantula ternyata bukan sekadar hiasan, tapi berfungsi sebagai mekanisme pertahanan alami yang sangat efektif. Banyak spesies tarantula asal benua Amerika (New World tarantulas) memiliki bulu urtikatif (urticating hairs). Bulu urtikatif merupakan jenis rambut mikroskopis yang dapat mereka lepaskan ke udara saat merasa terancam.

Saat mengenai kulit, mata, atau saluran pernapasan, bulu ini bisa menyebabkan iritasi, gatal, bahkan peradangan ringan, terutama jika terhirup atau terkena mata. Menurut penelitian di Phys.org pada tahun 2024, kepadatan bulu tarantula juga berfungsi sebagai pertahanan fisik terhadap predator kecil seperti semut atau serangga pemangsa lainnya. Rambut yang tebal membuat gigitan atau serangan musuh menjadi lebih sulit menembus permukaan tubuh tarantula. Inilah yang membuat bulu mereka bukan hanya “tameng alami”, tapi juga salah satu senjata biologis paling canggih di dunia arachnida.

7. Walau memiliki racun, efeknya relatif ringan bagi manusia

Potret tarantula yang berjalan diatas tangan (instagram.com/gcn59851)

Semua tarantula memang memiliki racun alami (venom). Namun kabar baiknya, sebagian besar spesies memiliki tingkat toksisitas yang sangat rendah bagi manusia. Racun tarantula sebenarnya lebih ditujukan untuk melumpuhkan mangsa kecil seperti serangga, bukan untuk pertahanan terhadap manusia.

Menurut laporan medis dari StatPearls (NCBI), kasus gigitan tarantula yang berakibat serius pada manusia tergolong sangat langka. Umumnya, reaksi yang muncul hanya berupa nyeri lokal, kemerahan, atau pembengkakan ringan di area gigitan, dan jarang menimbulkan komplikasi sistemik. Menariknya, efek paling mengganggu dari tarantula bukan berasal dari racunnya, melainkan dari bulu urtikatif yang bisa menyebabkan iritasi kulit atau mata. Jadi, meskipun terlihat menakutkan, tarantula sebenarnya bukan ancaman berbahaya bagi manusia, asalkan tidak diganggu atau diprovokasi secara langsung.

Kalau kamu suka hal-hal kecil tapi luar biasa di dunia hewan, jangan berhenti di sini ya! Yuk lanjut eksplorasi artikel menarik lainnya seputar fakta unik hewan dan keajaiban alam. Jangan lupa share artikel ini ke temanmu yang masih takut tarantula biar mereka tahu, tarantula nggak cuma menyeramkan, tapi juga luar biasa!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team