7 Kisah Heroik Hewan yang Jadi Pahlawan pada Masa Perang Dunia

Pahlawan perang muncul dalam berbagai sosok, bentuk, dan ukuran, termasuk di antaranya spesies hewan. Dalam sepanjang sejarah, kita telah menyaksikan peran penting yang dimainkan oleh hewan dalam konflik bersenjata. Kuda, merpati, anjing, dan bahkan babi telah berkontribusi dalam berbagai unit selama Perang Dunia I dan II. Ini menunjukkan keberanian yang luar biasa pada saat-saat kritis. Mereka tidak hanya melacak musuh dan melindungi pasukan, tetapi juga berperan dalam mengubah jalannya pertempuran dengan keberanian yang mereka tunjukkan.
Dalam kesempatan ini, kita akan mengulas kisah beberapa hewan yang menjadi pahlawan perang, yang menunjukkan keberanian luar biasa dan meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam sejarah dua Perang Dunia. Keberanian dan dedikasi mereka tidak hanya menginspirasi, tetapi juga mengingatkan kita akan peran penting yang dapat dimainkan oleh makhluk lain dalam situasi yang penuh tantangan. Berikut ulasannya.
1. Wojtek si beruang
Wojtek, yang dikenal sebagai “Beruang Prajurit”, merupakan maskot hewan peliharaan yang menggemaskan dan setia dari Perusahaan Pasokan Artileri Transportasi ke-22, Korps Polandia II, selama Perang Dunia II. Ia adalah seekor anak beruang Persia yang diadopsi oleh pasukan Polandia saat mereka menjalani pelatihan di bawah Angkatan Darat Inggris di Timur Tengah.
Beruang tersebut dibesarkan untuk menjadi prajurit yang andal dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Wojtek, yang berarti “si kecil”, memiliki berat sekitar 113 kg (250 pon) dan tinggi lebih dari enam kaki (1,83 m). Ketika unit tersebut dikirim ke Eropa, mereka harus menjadikan Wojtek sebagai prajurit resmi agar dapat membawanya bersama. Oleh karena itu, ia segera dikenal sebagai Kopral Wojtek dari unit pasokan artileri. Ia dikenal sebagai hewan yang bersahabat dan bahkan senang bergulat atau berkelahi dengan para prajurit.
Puncak karier Wojtek terjadi saat Pertempuran Monte Cassino, di mana beruang yang perkasa ini membantu memuat kotak-kotak berisi peluru artileri seberat 100 pon ke dalam truk setiap hari hingga pertempuran dimenangkan. Sebagai penghormatan atas jasanya, angkatan darat memasang gambar beruang yang membawa amunisi pada lencana resmi unit tersebut. Setelah perang berakhir, Wojtek pergi ke Skotlandia bersama unitnya dan akhirnya menemukan tempat tinggal yang nyaman di Kebun Binatang Edinburgh, di mana ia tinggal hingga mati pada tahun 1963.