Ilustrasi kura-kura hawksbill yang kerap diburu karena punya kulit dan cangkang yang eksotik (commons.wikimedia.org/DRVIP93)
Hawksbill dikenal karena cangkangnya yang berwarna-warni. Hal ini menjadi ironi—membuatnya menjadi incaran perhiasan ‘tortoiseshell’. Menurut WWF Climate Change Programme, populasi globalnya turun lebih dari 80% dalam satu abad terakhir.
Spesies Eretmochelys imbricata ini tersebar di terumbu karang tropis seluruh dunia, termasuk Indonesia. Ancaman utamanya datang dari perburuan, polusi laut, serta perubahan iklim yang merusak karang tempat mereka mencari makan.
Hawksbill bukan hanya ikon laut tropis, tetapi juga penjaga ekosistem karang. Tanpa mereka, keseimbangan laut bisa terganggu, dan keindahan tropis yang kita kenal bisa ikut memudar.
Reptil adalah saksi bisu perjalanan panjang evolusi, hidup lebih dulu dari burung dan mamalia. Jika mereka punah, kita kehilangan bukan hanya makhluk, tapi juga kisah tentang adaptasi dan ketahanan hidup.
Kini, saat banyak dari mereka tinggal menunggu waktu, satu-satunya cara untuk menyelamatkan masa depan reptil adalah dengan melindungi habitat dan menghentikan perburuan. Karena di balik kulit bersisik mereka, tersimpan rahasia kehidupan yang tak tergantikan.