Jika seseorang tersesat di alam liar, kemungkinan besar dia harus tetap bertahan hidup dengan makanan. Lalu bagaimana jika semua persediaan sudah habis? Tentu saja hal ini tidak semudah yang dibayangkan, karena untuk mencari makanan di hutan belantara sangatlah sulit. Tidak semua tanaman, buah-buahan, bunga-bungaan, bahkan kacang-kacangan bisa dimakan, beberapa diantaranya ada yang beracun.
Untuk mengetahuinya, kita patut mengingat hal-hal ini agar tidak sembarangan mengonsumsinya, yaitu tanaman yang memiliki getah susu, aroma seperti almond, atau tanaman apa pun itu jika memiliki duri, atau bulu-bulu halus, dan tanaman yang memiliki pola tiga daun, karena sudah dipastikan memiliki kandungan racun. Buah berry berwarna putih dan kuning juga beracun. Namun buah berry berwarna ungu dan biru mungkin tidak beracun (tetapi ada juga yang beracun).
Jika kita merasa sudah menemukan sesuatu yang mungkin bisa menjadi sumber makanan yang tepat, mulailah melakukan tes edibilitas. Pertama, pegang sepotong tanaman di tangan untuk melihat apakah ada reaksi atau tidak, ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Jika semuanya baik-baik saja, lakukan hal yang sama pada bibir, lalu lidah. Jika masih tidak ada reaksi apapun, kunyah tapi jangan ditelan dan tunggu selama 15 menit. Jika tidak ada iritasi, telan sedikit dan lihat apa yang terjadi. Butuh waktu delapan jam untuk melihat efek negatif, dan jika tidak ada, maka kita baru saja menemukan makanan yang aman.