Pertempuran Franklin, 30 November 1864 (commons.wikimedia.org/Library of Congress)
Pada tahun 1864, Tentara Konfederasi Tennessee meninggalkan Atlanta. Mengutip laman Tennessee Encyclopedia, pasukan yang dipimpin jenderal John Bell Hood itu berusaha menjebak pasukan Union di dekat Nashville, semata-mata untuk meningkatkan kembali semangat Konfederasi yang lesu.
Setelah pengepungan yang gagal, keinginan Hood untuk membalas dendam menghasilkan kesalahan terburuk dalam perang, yang menghancurkan Tentara Tennessee.
Hood menerjunkan 23.000 orang ke puncak bukit Union di dekat Franklin, Tennessee. Pasukan Konfederasi, tanpa dukungan artileri dan senapan, tidak memiliki peluang melawan pasukan AS di dataran tinggi, yang dipersenjatai dengan 16 senapan berulang. Pasukan Hood harus membayar keputusan gegabah komandan mereka dengan nyawa.
Tidak mengherankan, pertempuran itu menjadi pembantaian yang mengerikan. Tentara Hood yang kalah senjata dan kalah jumlah harus kehilangan lebih dari 6.000 orang (20% dari pasukannya), termasuk tujuh jenderal (enam tewas, satu ditangkap) dan 63 komandan resimen yang tewas.
Bahkan menurut standar Perang Sipil, ini adalah bencana besar. Perwira berpangkat lebih rendah terpaksa mengambil alih divisi yang lebih besar karena kurangnya komandan.
Di Nashville, Tentara Tennessee dialihkan dan dikurangi menjadi gerombolan 20.000 orang, akhir yang menyedihkan bagi tentara yang telah berjuang begitu keras.
Perang Saudara Amerika menjadi pengingat bahwa keputusan militer atau seorang komandan yang buruk memiliki konsekuensi yang harus dibayar dengan nyawa dan darah manusia.