ilustrasi kucing diperiksa dokter hewan (vecteezy.com/Olena Demydenko)
Dokter hewan seperti O’Callaghan, Koehler, dan Whatley menyebutkan bahwa kucing bisa menunjukkan gejala seperti drooling, muntah, diare, hingga lesu setelah mengonsumsi jeruk. Gejala ini biasanya muncul sebagai reaksi tubuh yang berusaha membersihkan zat berbahaya. Kondisi ini sering kali hanya berlangsung sebentar, namun tetap perlu kamu awasi. Respons tubuh tiap kucing bisa berbeda tergantung seberapa banyak jeruk yang mereka konsumsi.
Kasus yang lebih serius dapat terjadi kalau kucing mengonsumsi bagian kulit atau bijinya. Bagian tersebut punya konsentrasi senyawa berbahaya yang lebih tinggi sehingga reaksinya bisa lebih kuat. Kamu perlu segera menghubungi dokter hewan kalau kucing menunjukkan tanda-tanda aneh setelah kontak dengan buah citrus. Langkah cepat akan membantu mencegah kondisi memburuk.
Kucing memang jarang tertarik pada aroma jeruk, tapi bukan berarti risiko bahaya hilang sepenuhnya. Kandungan minyak esensial, psoralen, asam sitrat, hingga gula alami tetap bisa memicu reaksi yang tidak nyaman buat tubuh mereka.
Kamu akan menjaga kondisi si bulu tetap aman dengan menjauhkan buah citrus dari jangkauannya. Pilihan makanan yang sesuai kebutuhan biologis kucing selalu jadi langkah terbaik untuk kesehatan jangka panjangnya.