Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kuda nil (pexels.com/Mike van Schoonderwalt)

Kalau ngomongin hewan yang hidup di dua alam, pasti yang pertama terlintas di pikiran adalah amfibi seperti katak. Tapi ternyata, ada juga mamalia besar yang masuk kategori semi akuatik, lho! Salah satunya adalah kuda nil atau Hippotamus amphibius. Hewan ini dikenal sebagai penghuni sungai di Afrika yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air, tetapi tetap bergantung pada daratan untuk bertahan hidup. 

Sebagai salah satu mamalia terbesar di dunia, kuda nil punya adaptasi unik yang memungkinkan mereka hidup di dua lingkungan sekaligus. Mulai dari bentuk tubuh hingga kebiasaan hidupnya, semua menunjukkan bahwa mereka benar-benar dirancang untuk menjadi hewan semi akuatik. Lantas, apa saja alasan utama yang membuat kuda nil masuk dalam kategori ini? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Kuda nil menghabiskan sebagian besar waktu di air

ilustrasi kuda nil di dalam air (pexels.com/Leon Aschemann)

Hewan bertubuh besar ini suka berendam di air sepanjang hari. Hal tersebut mereka lakukan bukan tanpa alasan. Dilansir laman Taman Safari Bali, mereka menyukai air agar tetap sejuk. Bahkan mereka juga sampai tertidur di dalam air. Kemudian kuda nil juga aktif mencari makan di malam hari.

Kuda nil sebagai hewan semi akuatik juga memiliki kaki berselaput, sehingga memudahkan bergerak di dalam air. Dalam kemampuan bernapas di dalam air, kuda nil bisa nahan napas hingga lima menit. Fakta lainnya adalah kuda nil sepenuhnya bukanlah hewan perenang handal, tapi sebaliknya mereka berjalan di dalam air dan melompat-lompat dan muncul setengah badan di permukaan air.

2. Kemampuan bernapas dan beradaptasi dengan lingkungan air

Editorial Team

Tonton lebih seru di