Ular weling punya jenis bisa yang lebih berbahaya dari ular kobra. (commons.wikimedia.org/Rushen)
Alasan utama soal kenapa ular weling sangat berbahaya tentu terletak pada bisa dan komposisi racun yang ada di dalamnya. DIlansir AZ Animals, racun dalam bisa ular weling disebut-sebut 15 kali lipat lebih berbahaya ketimbang bisa ular kobra. Adapun, jenis bisa ular ini adalah neurotoksin yang melumpuhkan otot pernafasan sampai sistem peredaran darah.
Jenis racun ini menyerang sistem saraf korbannya dengan gejala seperti pusing, muntah, sakit kepala, sakit perut, sampai diare. Kalau racun sudah menyebar dalam waktu tertentu, tubuh korban jadi terasa lumpuh sampai kejang-kejang. Lebih seram lagi, kalau efek bisa dari ular weling tidak ditangani dalam kurun waktu 12—24 jam, dapat dipastikan korban gigitan tidak akan selamat.
Masih ada beberapa hal yang menyeramkan dari bisa ular weling. Sumber masuknya bisa, yakni gigitan si ular, cenderung hanya menghasilkan rasa sakit ringan. Itu bukan kabar baik karena bisa saja kita tak sengaja digigit ular weling, tapi tak sadar dan mengira kalau rasa sakit di area gigitan itu sebagai sengatan serangga semata. Akibatnya, penanganan pertama yang seharusnya penting untuk dilakukan jadi tidak memungkinkan.
Sebenarnya, penawar bisa untuk ular weling itu sudah ditemukan. Sayangnya, penawar tersebut belum tersedia di Indonesia sampai saat ini. Sejauh ini, Indonesia hanya memiliki Serum Anti Bisa Ular (SABU) untuk tiga spesies ular saja, yakni ular kobra jawa, ular welang (berbeda dengan ular weling), dan ular tanah. Sebenarnya, serum anti bisa itu juga dapat digunakan pada gigitan ular weling, tetapi efektivitasnya belum terbukti dan ketersediaannya pun terbatas. Jadi, kalau digigit ular weling, sangat sulit untuk mengatasinya tanpa perawatan pertama yang memadai.