TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Efek Bystander, 8 Penjelasan Kenapa Orang Enggan Menolong

Ada banyak hal yang menentukan kamu perlu dibantu atau tidak

newatlas.com

Di suatu titik dalam hidupmu, kamu pasti pernah melakukan yang namanya melempar tanggung jawab. Sebagai contoh ketika kamu mengerjakan tugas kelompok, pasti ada situasi di mana hanya seseorang yang mengerjakan tugas tersebut.

Saat dimintai bantuan, maka kamu melemparkan ke anggota lain dan hal tersebut dilakukan pula oleh yang kamu tunjuk. Itu adalah salah satu bentuk fenomena sosial bernama bystander effect.

Efek bystander sudah diteliti sejak 1960an setelah terjadinya kasus pembunuhan yang cukup mencengangkan. Semenjak itu para peneliti menemukan fakta bila efek sosial ini dirasakan hampir setiap saat dan punya alasan di baliknya. Berikut ini adalah detail-detail terkait efek bystander tersebut.

1. Efek bystander akan dirasakan bila kamu berada dalam suatu grup berisikan orang banyak

verywellmind.com

Bagi mereka yang tidak mengerti, efek bystander adalah efek yang menghilangkan kemauan seseorang untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dilansir Britannica, efek bystander akan kurang terasa bila posisi orang tersebut hanyalah sendirian dan tidak berada dalam satu grup berisikan banyak orang. Ini memberikan pandangan bila jumlah kepala yang hadir pada suatu momen berpengaruh penting dalam terjadinya fenomena sosial ini.

2. Efek bystander mulai benar-benar diteliti semenjak adanya kasus penusukan yang tidak ditolong

Kitty Genovese (mypropertyidregistry.com)

Orang-orang tidak benar-benar memperhatikan fenomena sosial ini semenjak kasus mengenaskan di 1964. Bersumber dari History, seorang perempuan di New York bernama Kitty Genovese dibunuh pada 13 Maret 1964 di depan apartemennya. Banyak saksi mata yang melihat kasus di mana Kitty ditusuk pisau, diperkosa, dan uangnya dicuri.

Anehnya, saksi mata tersebut, yang jumlahnya ada 37 orang menurut laporan New York Times, tidak menolong Kitty sama sekali hingga salah satu tetangganya menyaksikan dan berteriak meminta orang menelepon polisi. Media-media memberitakan kasus ini dan menyoroti bagaimana banyak saksi mata yang tidak mau melaporkan ataupun menjadi saksi atas kejadian tersebut. Semenjak itulah efek bystander dipelajari dan dinamakan sebagai sindrom Kitty Genovese.

3. Penelitian menunjukkan bahwa aksi individu sangat ditentukan oleh situasi yang terjadi pada saat itu

m.sohu.com

Bibb Latané dan John Darley, psikolog sosial Amerika, pernah melakukan penelitian terkait fenomena ini pada 1968. Mereka membuat simulasi situasi gawat yang mana partisipan tidak diberikan informasi terkait hal tersebut.

Simulasi tersebut dibagi menjadi tiga grup. Grup pertama berisikan satu partisipan dan satu korban, sedangkan grup kedua berisikan dua partisipan, dan grup ketiga melibatkan lima partisipan.

Ketika simulasi kondisi darurat itu dilakukan, partisipan pada grup pertama langsung melakukan respons kepada situasi tersebut. Berbeda dengan grup ketiga yang mana hanya 31 persen partisipan yang merespons kondisi itu. Selain itu, respons partisipan pada grup pertama jauh lebih cepat ketimbang grup ketiga.

Baca Juga: 5 Ahli Psikologi yang Menggagas Cara Pandang Baru Mengenai Mental

4. Tekanan situasi membuat seseorang mau membantu

charliesaidthat.com

Menurut data yang ada pada Economic and Social Research Council, studi Bibb dan John menunjukkan 70 persen orang akan mencoba membantu perempuan yang kesusahan ketika individu tersebut menjadi satu-satunya orang yang berada di lokasi. Berbeda dengan yang berada dalam suatu kelompok banyak orang. Hanya 40 persen mereka yang di dalam grup yang bersedia membantu.

Dari sini para peneliti berargumen bila seseorang tidak didesak oleh situasi, maka mereka pun tidak akan memberikan bantuan atau akan menawarkan bantuan dengan waktu yang lebih lambat. Mereka juga berpendapat keputusan menawarkan bantuan atas situasi darurat ini tidak terasosiasi terhadap nilai moral atau apati tiap individu.

5. Faktor tanggung jawab dan mengikuti tindakan orang lain adalah faktor utama dari situasi ini

aeon.co

Hasil diskusi terkait eksperimen tersebut juga membuat para peneliti menyimpulkan setidaknya ada dua faktor kuat yang memunculkan efek bystander. Faktor pertama adalah pelemparan tanggung jawab.

Saat ada orang lain yang hadir dalam situasi sama, rasa tanggung jawab membantu seseorang yang membutuhkan akan terbagi dalam grup tersebut. Lantas itu menjadikan seseorang tidak akan melakukan apa pun mengingat tanggung jawab dilemparkan satu sama lain, membuat tindakan membantu tidak terjadi.

Yang kedua adalah faktor kecenderungan untuk mengikuti tindakan orang lain. Masih dari artikel Economic and Social Research Council, diamati manusia cenderung beraksi mengikuti individu yang lain.

ika tidak ada seorang pun yang berinisiatif bergerak, maka orang-orang pun tidak akan melakukan apa pun. Sebaliknya jika ada satu yang langsung merespons, orang yang lain pun akan bergerak mengikutinya.

6. Ada lima proses yang dialami seseorang dalam menolong atau bertindak

redcross.org.uk

Dari kacamata analisis Bibb dan John, seseorang tidak serta merta langsung menolong orang lain. Ada proses di dalamnya untuk menentukan keputusan apakah seorang individu akan melakukan tindakan atau tidak. Kelima proses itu adalah memperhatikan, mendefinisikan, memutuskan, memilih, dan menerapkan.

Yang pertama, individu tersebut harus memperhatikan bahwa ada sesuatu yang salah pada situasi yang dialaminya. Selanjutnya, individu itu akan menentukan apakah situasi itu darurat atau tidak dan memutuskan apakah dia perlu bertindak secara pribadi atau tidak.

Keempat, dia akan memutuskan tindakan macam apa yang akan dilakukan dan akhirnya menerapkan tindakan menolong yang telah dipilih tersebut. Kegagalan dalam proses ini akan membuat seseorang memilih untuk tidak bertindak.

7. Selain itu, efek bystander juga melihat keuntungan apa yang didapat ketika membantu

thecollegiatelive.com

Tidak sesederhana yang kamu kira, efek bystander juga erat kaitannya dengan nilai give and take seseorang: mendapat apakah aku bila menolong orang tersebut? Pengamatan terhadap eksperimen efek bystander menunjukkan seseorang akan berkenan membantu bila ada “imbalan” yang setara dengan apa yang akan dilakukannya.

“Imbalan” tersebut bisa berupa perkembangan personal, rasa enak tentang dirinya sendiri, atau terhindar dari rasa bersalah akibat tidak membantu. Jadi, bila kamu tidak mendapatkan pertolongan, bisa jadi karena orang-orang di sekitarmu merasa tidak mendapatkan apa-apa bila menolongmu.

Baca Juga: Sejarah 8 Eksperimen Tak Manusiawi, demi Ilmu Psikologi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya