5 Fakta Penampakan Bulan Besar Pink Supermoon, Terlihat 3 Hari

2. Supermoon punya banyak nama lain

Berbagai daerah punya istilah sendiri-sendiri untuk fenomena langit tersebut. Ada yang menamakannya bulan Paschal. Nama ini diambil dari budaya Kristiani Timur yang mana terjadi sebelum Paskah mengingat Paskah mereka dirayakan pada awal Mei. Sedangkan untuk budaya Hindu, supermoon diberi nama Hanuman Jayanti sebagai penghormatan atas kelahiran Hanuman.

Untuk nama yang digunakan sekarang yaitu pink supermoon. Masih dari laman yang sama, yaitu dari artikel NASA, nama pink moon diambil dari lumut herbal pink yang dikenal juga dengan creeping phlox, moss phlox, atau mountain phlox dan mekar saat masuk musim semi. Istilah nama bulan itu mulai dikenalkan pada 1930an lewat almanak Maine Farmer.

3. Supermoon kali ini akan jatuh di tengah-tengah bulan Ramadan

Yang menarik di kehadiran supermoon kali ini adalah ia datang di pertengahan bulan Ramadan. Secara kultur, ada koneksi yang kuat antara bulan dan perayaan Ramadan. Umat muslim menggunakan bulan baru sebagai pengukur apakah umat muslim sudah memasuki tahun barunya atau belum. Ini dinamakan hilal dan sebenarnya tidak hanya berlaku untuk Ramadan saja, tetapi juga perayaan lain, seperti Idul Fitri.

Tidak mengagetkan, berbagai kepercayaan di belahan dunia lain akan menyaksikan supermoon dengan ritual-ritual tertentu. Entah itu mengenakan pakaian khusus atau melakukan upacara. Semua ini demi menghormati penampakan bulan tersebut.

4. Supermoon bisa dilihat di seluruh penjuru dunia

Momen spesial ini tidak hanya dinikmati oleh kita yang di Indonesia saja. Ditulis pada laman NASA, supermoon juga bisa dilihat di berbagai benua. Mulai dari Afrika, Eropa, Asia, hingga Australia. Diperkirakan bulan super ini akan bisa kamu saksikan selama tiga hari lamanya. Dari berbagai media lainnya, supermoon dikabarkan sudah tampak di berbagai negara.