Cara Suku Maya Kuno Memprediksi Gerhana
Cukup akurat walau tanpa bantuan teknologi modern
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gerhana Matahari total cincin atau gerhana matahari ring of fire baru saja terjadi pada 14 Oktober 2023 kemarin. Meski kita yang berada di Indonesia tak bisa menyaksikannya secara langsung, kita tetap bisa melihat fenomena langit tersebut melalui akun YouTube NASA.
Berbicara mengenai gerhana, mungkin kamu bertanya mengenai bagaimana cara orang zaman dulu untuk memprediksi fenomena langit tersebut, termasuk Suku Maya Kuno yang terkenal punya keahlian di bidang astronomi. Pada zaman sebelum ada teleskop dan teknologi tersebut, lantas bagaimana cara Suku Maya Kuno memprediksi gerhana?
Baca Juga: NASA Siapkan 5 Eksperimen untuk Gerhana Matahari Total 2024
Mampu berikan prediksi yang cukup akurat
Melansir IFLScience, seorang archaeoastronomer dari Universitas Tepeyac, Ismael Arturo Montero García, menjelaskan bahwa “Suku Maya memiliki pengetahuan yang mendalam tentang mekanika langit dan memiliki keakuratan yang tinggi dalam memprediksi gerhana.”
Montero García memperkirakan bahwa suku Maya mampu memprediksi gerhana dengan tingkat akurasi sekitar 55 persen. Perlu dicatat bahwa angka tersebut masih cukup mengesankan mengingat kurangnya teknologi modern seperti teleskop dan sebagainya.
Menurut Allen Christenson, seorang profesor seni komparatif dan sastra serta pakar budaya Maya, menjelaskan bahwa meskipun suku Maya tidak dapat memprediksi hari pasti terjadinya gerhana, mereka dapat memprediksi musim gerhana dengan mencatat kapan Venus terbit di atas cakrawala tepat sebelum matahari terbit. Hasil riset dari Birmingham Young University mengatakan bahwa suku Maya percaya bahwa planet-planet adalah dewa mereka, dan akibatnya mereka memantau pergerakan mereka dengan cermat.
Baca Juga: 10 Fakta Menarik Chichen Itza, Situs Bersejarah Suku Maya di Meksiko