TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta John Maynard Keynes: Seorang Ekonom Revolusioner

Teorinya akan selalu dikenang dalam dunia ekonomi

fee.org

Di dalam dunia ekonomi makro, teori Keynesian begitu terkenal dalam penerapannya di sebuah negara, khususnya di Amerika Serikat. Tokoh dari balik kejeniusan teori tersebut ialah John Maynard Keynes, salah satu tokoh termasyur di abad 20 dan di dunia ekonomi.

Yuk, kita simak perjalanan dari seorang ekonom revolusioner ini.

1. Seorang yang optimis dan anak dari orangtua terpandang

anglotopia.net

Ekonom sebelum Keynes, bersuara dengan nada penuh pesimistis. Tetapi Keynes yang lahir di Cabridge, Inggris, pada tahun kematian Karl marx itu adalah seorang optimis. Tidak ada alasan untuk menyerah kepada resesi dan depresi, demikianlah kira-kira semangatnya. "Masalah ekonomi bukanlah masalah permanen umat manusia," tegasnya.

Keynes lahir dari orangtua yang terpandang. Ayah Keynes, John Neville Keynes, tercatat sebagai ahli ekonomi Cambridge. Ibunya Florence Ada Keynes adalah walikota Cambridge. Keynes muda seorang siswa yang brilian, walaupun tidak sejak muda bercita-cita menjadi akademisi atau figur publik. Dia justru berkeinginan mendirikan perusahaan kereta api. Cita-cita masa muda itu tak pernah kesampaian. Keynes malah masuk ke Departemen Keuangan.

Baca Juga: 7 Fakta Benjamin Franklin, Sang Pendiri Amerika yang Multitalenta

2. Seorang pecinta seni

economicpolicyjournal.com

Keynes mendapat tugas di Kantor Urusan India, tetapi segera keluar karena jemu dengan pekerjaan itu. Dia pun mengajar di Cambridge, sembari menyunting sebuah jurnal berpengaruh. Dia bergaul dengan para artis dan penulis dari kelompok Bloomsbury, aktif sebagai seorang pecinta seni, sampai Perang Dunia I meletus.

Keynes dipanggil Departemen Keuangan untuk menangani urusan seberang lautan. Dia segera mencuat. Cita ras artistiknya muncul ketika dia berusaha menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Perancis. Dia meminta Galeri Nasional Inggris membeli lukisan-lukisan Manet, Corot, dan Delacroix dengan harga murah. Untuk menjadi penghias di ruang kerjanya.

3. Mengecam keras para pemimpin Eropa lewat bukunya

ukemiaudiobooks.com

Ketika Woodrow Wilson, David Lloyd George, dan Georges Clemencau bersikukuh mengharuskan Jerman sebagai pihak yang kalah perang membayar pampasan perang, Keynes menahan lidahnya. Tetapi setibanya di Inggris, dia segera menulis sebuah buku pendek berjudul The Economic Consequences of the Peace yang mengecam keras para pemimpin Eropa itu.

Jerman, kata Keynes penuh kemarahan, tak mungkin bisa membayar. Dia dengan emosional meramalkan bahwa masa pemulihan itu akan menyebabkan Jerman tetap miskin dan akhirnya seluruh Eropa akan terbawa resesi.

Buku kecil itu terjual 84 ribu kopi, menghasilkan kegemparan besar dan menjadikan Keynes pesohor dadakan. Ramalan Keynes itu berlaku setelah PD II. AS dan Inggris yang tak ingin mengulang kesalahan yang pernah dibuat tiga dekade sebelumnya, memperhatikan teguran Keynes. Jalan kecil untuk perdamaian abadi adalah membantu yang kalah untuk bangkit. Investasi publik berskala besar akan memutar roda ekonomi dan membangun kelas menengah demokratis yang kuat di Jerman, Italia, dan Jepang.

4. Ide Keynes di buku termahsyurnya

raptisrarebooks.com

Tetapi pengaruh terbesar Keynes berasal dari sebuah buku tebal yang sulit yang diterbitkannya pada 1936, semasa Depresi Besar. Judulnya The General Theory of Employment, Interest and Money. Ide dasar Keynes sebetulnya sederhana. Untuk membuat masyarakat tetap bekerja, pemerintah harus menerapkan defisit anggaran pada saat ekonomi melemah. Jika tidak, tingkat pengangguran yang tinggi dan kesengsaraan sosial akan terjadi. Adalah lebih baik bagi pemerintah untuk pertama-tama menghindari penderitaan ini dengan mengendurkan ekonomi.

Ide defisit anggaran merupakan gagasan yang aneh pada masa itu. Sebagian besar pakar ekonomi menolak ide itu dan lebih menyukai anggaran berimbang. Sebagian politisi tidak mengerti bagaimana caranya menerapkan gagasan itu. Pada 1932, dalam masa pemilihan presiden AS, Franklin D. Roosevelt menyalahkan Herbert Hoover yang telah menjalankan defisit anggaran dan berjanji akan menyeimbangkan anggaran jika ia terpilih. Keynes datang ke Gedung Putih dua tahun kemudian untuk mendesak agar FDR (Franklin Delano Roosevelt) terus menerapkan defisit anggaran.

Baca Juga: 8 Astronaut yang Pernah Ke Bulan Berkumpul, Begini Cerita Seru Mereka

Verified Writer

Adli Putra

Ig: adliip

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya