TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali 10 Istilah yang Digunakan dalam Penyebaran Virus Corona

Istilah-istilah penyebaran virus yang kamu harus tahu

Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Virus Corona Covid-19 saat ini menjadi pandemi yang sudah menyebar ke seluruh dunia. Berdasarkan data dari worldometers.com saat ini Virus Corona sudah menjangkiti lebih dari 100 negara dengan jumlah kasus lebih dari 134.000, lebih dari 4.970 kasus kematian dan sebanyak 70.000 lebih yang pulih.

Namun, kapan virus ini disebut sebagai epidemi atau pandemi, dan apa bedanya istilah-istilah ini? Untuk mengetahuinya mari simak penjelasan berikut mengenai istilah-istilah dalam penyebaran virus ini.

1. Pandemi

pixabay/_freakwave_

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO hari rabu kemarin sudah menetapkan wabah virus Corona Covid-19 sebagai sebuah pandemi. Virus ini disebut sebagai pandemi setelah menyebar ke enam benua dan lebih dari 100 negara.

Istilah pandemi digunakan untuk sebuah wabah penyakit baru yang mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia. Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO mengatakan bahwa istilah ini tidak sembarangan digunakan dan tidak bisa dianggap remeh. Namun, istilah ini terpaksa digunakan setelah melihat penyebaran virus ini.

2. Epidemi

apnews.com

Corona Covid-19 disebut sebagai Epidemi setelah tersebar luas dari Wuhan ke seluruh wilayah Cina. Epidemi merupakan sebuah istilah untuk wabah penyakit regional yang menyebar secara tak terduga.

Menurut WHO, sebuah wabah penyakit bisa dikatakan sebagai Epidemi jika mengalami peningkatan yang mendadak dengan jumlah kasus di atas ekspektasi normal pada populasi tertentu.

Baca Juga: Virus Corona: Apa Itu Virus? Ini Asal Muasal dan Cara Terbentuknya

3. Covid-19

pixabay/TheDigitalArtist

Nama teknis untuk virus Corona adalah SARS-CoV-2. Sedangkan penyakit yang disebabkan olehnya dinamai "Coronavirus Disease 2019" atau Covid-19. Virus ini dinamai sebagai Corona karena bentuknya yang menyerupai korona matahari. Virus baru ini pertama kali terdeteksi di Cina yang berasal dari kelelawar kemudian ditularkan kepada hewan lainnya dan juga manusia.

Virus ini menyerang inangnya dalam jumlah besar. Untuk sementara antibiotik tidak bekerja melawan virus ini. Para ilmuwan saat ini sedang menguji obat yang dapat mengganggu protein virus dan menghentikan proses infeksi virus ini.

4. State of emergency (Keadaan darurat)

(ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Keadaan darurat atau dalam istilah bahasa inggris disebut "State of emergency" digunakan pada saat terjadi bencana alam, epidemi dan keadaan darurat kesehatan lainnya. Saat ini sudah banyak negara yang menggunakan istilah ini karena banyak masyarakatnya sudah terinfeksi virus Corona.

Pemerintah mereka juga sudah mengambil tindakan ekstra untuk melindungi masyarakatnya, seperti menangguhkan peraturan atau mengalokasikan dana untuk menangani penyebaran penyakit.

5. Inkubasi

english.kyodonews.net

Masa inkubasi merupakan waktu yang diperlukan untuk mengawasi gejala yang muncul setelah seseorang terinfeksi. Waktu ini bisa sangat penting untuk pencegahan dan pengendalian. Dan memungkinkan untuk mengarantina atau mengamati orang yang mungkin telah terpapar virus.

Virus Corona saat ini memiliki masa inkubasi 2 hingga 14 hari. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dalam banyak kasus gejalanya akan muncul sekitar 5 hari setelah terinfeksi virus.

Selama masa inkubasi juga, seseorang yang terinfeksi mungkin saja menyebarkan partikel virus sebelum mereka menunjukkan gejala, sehingga akan sangat sulit untuk mengidentifikasi dan mengisolasi orang yang terinfeksi virus.

6. Social distancing ​​​​​​​(Menjaga jarak sosial)

apnews.com

Seperti yang diketahui, virus ini dapat dengan mudah menyebar di keramaian. Social distancing atau jarak sosial adalah salah satu cara untuk mencegah penyebarannya. Ini merupakan langkah untuk memperluas jarak fisik antara seseorang dengan orang lainnya.

Misalnya melakukan kegiatan hanya di dalam rumah atau penutupan tempat umum seperti sekolah, mall dan pasar. Imbauan terbarunya adalah dengan mempertahankan jarak lebih dari 4,5 meter dari orang lain bila memungkinkan, maka dapat membatasi penyebaran virus.

7. Self-quarantine

pixabay/Tumisu

Sementara ini karantina merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus, selain menjaga jarak sosial, sering mencuci tangan dan memakai masker. Hal ini berbeda dari isolasi. Karantina lebih mengacu pada memisahkan dan membatasi orang yang terpapar virus untuk melihat perkembangannya.

Seseorang bisa mengarantina diri sendiri setelah meninggalkan daerah dengan penyebaran virus yang luas seperti Cina, Iran, Italia, dan Korea Selatan. Menurut CDC seseorang bisa melakukan karantina di rumah selama minimal 14 hari untuk mengindentifikasi apakah terinfeksi virus atau tidak.

Selama melakukan karantina, tidak boleh ada kunjungan dari siapa pun dan harus tetap menjaga dari orang lain sesuai dengan ketentuan. Jika sudah melewati 14 hari dan tidak menunjukkan gejala sakit maka orang tersebut tidak dianggap berisiko bagi orang lain.

8. Tingkat fatalitas

shutterstock.com

Angka tingkat fatalitas ditentukan dari jumlah kematian dibagi dengan jumlah total kasus yang dikonfirmasi. Para ilmuwan saat ini mengharapkan memiliki jumlah angka yang lebih komprehensif dari kasus kematian yang disebabkan oleh infeksi virus. Berdasarkan datanya saat ini, WHO memperkirakan tingkat fatalitas virus Corona baru sekitar 3 persen. Namun, para ahli memperkirakan 1 persen terlihat lebih realistis.

9. R-naught

Petugas medis membawa seorang pasien yang diduga terkena COVID-19 dengan tandu Negative Pressure Isolation ke sebuah fasilitas Kyungpook National University Hospital di Daegu, Korea Selatan, pada 6 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-Hoon

R-naught atau R0 adalah angka reproduksi dasar virus. Ini merupakan sebuah metrik epidemiologi yang digunakan untuk menggambarkan penularan infeksi virus. R0 dapat menujukkan kekhawatiran terhadap penyebaran virus.

Menurut Dr. Adam Kucharski, seorang ahli matematika di London School of Hygiene dan Tropical Medicine. Jika R0 di atas satu maka setiap kasus diperkirakan akan menginfeksi setidaknya satu orang lainnya, dan kemungkinan akan terus menyebar. Jika R0 kurang dari satu maka kecil kemungkinan virus untuk menyebar.

Meskipun penelitian yang dilakukan masih dalam tahap awal, tetapi beberapa perkiraan memprihatinkan menunjukkan bahwa setiap orang yang terinfeksi virus Corona dapat menginfeksi antara dua dan empat orang lainnya.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Simpel yang Bikin Virus Corona Sulit Menular ke Kamu

Verified Writer

Afendi Nahak

-_-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya