TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Kucing Tidak Bisa Mengaum? Ini Fakta Ilmiahnya!

Kerabat singa, kenapa kucing suaranya cute?

ilustrasi: kucing bisa mengeong, kenapa tidak bisa mengaum? (unsplash.com/Jason Leung)

Jika kita belajar Biologi, kita pun tahu kalau kucing (Felix catus), singa (Panthera leo), dan harimau (P. tigris) tergabung dalam satu famili, Felidae. Meski begitu, kucing dan singa terlihat memiliki banyak perbedaan mencolok. Salah satu perbedaan tersebut adalah suara yang dikeluarkannya.

Sang kucing besar terkenal akan aumannya yang membuat kita mengambil langkah seribu. Kalau kucing? Suara si manis justru membuat kita mendekat dan ingin mengelusnya. Padahal satu famili, kenapa kucing tidak bisa mengaum layaknya sang kerabat besar? Ini penjelasannya!

1. Pada dasarnya, anggota famili Felidae harus memilih

ilustrasi singa/P. leo yang sedang mengaum (pixabay.com/AjayLalu)

Perbedaan suara antara anggota famili Felidae ini disebabkan oleh perbedaan fisiologi laring dan tenggorokan. Layaknya manusia, laring berperan untuk menciptakan vokalisasi khas di famili Felidae.

Dilansir Live Science, kurator mamalia di Carnegie Museum of Natural History (CMNH), John Wible, mengatakan bahwa suara dengkuran (purr) dan auman memang eksklusif di famili Felidae. Mereka dapat mengaum atau mendengkur, tetapi tidak keduanya.

Purr adalah vokalisasi unik yang tercipta bahkan saat kucing menarik dan menghembuskan napas. Umumnya, anggota famili Felidae yang bisa purr adalah kucing rumah, bobcat (Lynx rufus), ocelot (Leopardus pardalis), Lynx, puma (Puma concolor), dan citah (Acinonyx jubatus).

macan tutul salju/P. uncia (pixabay.com/strichpunkt)

"Mengaum jauh lebih jarang di antara kucing dan lebih berkembang di garis keturunan tertentu pada kucing besar," ujar Wible.

Kucing besar yang dimaksud berasal dari genus Panthera. Oleh karena itu, kita lebih sering mendengar suara auman datang dari singa, harimau, jaguar (P. onca), dan macan tutul (P. pardus).

Tidak semua anggota Panthera mengaum. Salah satu pengecualian adalah macan tutul salju (P. uncia). Meski tulang hyoidnya sebagian mengeras, pita suara macan tutul salju yang pendek (9 milimeter) memberikan hanya sedikit hambatan terhadap aliran udara, sehingga ia tak bisa mengaum.

Baca Juga: 10 Jenis Kucing Paling Mahal di Dunia, Minat Pelihara?

2. Perbedaan tulang yang membuat kucing besar dapat mengaum dahsyat!

Unsplash/ Bobby Mc Leod

Umumnya, laring makhluk mamalia berada di tenggorokan, di mana udara lewat dan suara pun tercipta. Tulang hyoid dan pita suara adalah dua bagian penting dari laring untuk menghasilkan vokalisasi khas pada kucing besar dan kucing biasa.

Menurut Wible, semua mamalia seharusnya memiliki tulang di leher yang dekat dengan rahang bawah, disebut "hyoid apparatus". Tulang-tulang ini terhubung ke dasar tengkorak, baik langsung atau tidak langsung melalui jalinan ligamen. Nah, perbedaan suara purr dan auman ini terletak pada perbedaan tulang hyoid.

"Kucing besar yang mengaum memiliki susunan unik di tulang hyoid apparatus yang disebut ''epihyoid'. Bukan tulang, epihyoid adalah ligamen elastis yang memanjang," ujar Wible.

Epihyoid inilah yang memungkinkan para kucing besar untuk menurunkan laring di tenggorokan, sehingga suara yang dihasilkan lebih dalam.

3. Perbedaan pada laring menghasilkan suara purr yang lucu pada kucing!

ilustrasi: kucing/F. catus sedang mengeong (unsplash.com/Ariana Suárez)

Perbedaan signifikan lain yang membuat kucing besar bisa mengaum dan kucing biasa bisa purr adalah laring itu sendiri. Wible menjelaskan bahwa suara purr dihasilkan dari kedutan yang amat cepat pada otot vocalis (thyroarytenoid) di pita suara.

Menurut sebuah penelitian di AS yang dimuat dalam jurnal PLOS One pada 2011, "Adapted to Roar: Functional Morphology of Tiger and Lion Vocal Folds", ditemukan bahwa kucing besar yang mengaum memiliki struktur lapisan jaringan pita suara yang lebih panjang, lebih berat, lebih elastis, lebih berdaging, dan lebih gemuk.

Karena jaringan pita suara ini kuat dan fleksibel, kucing besar dapat menciptakan suara auman khas Panthera yang bergemuruh dan bernada rendah. Akan tetapi, sebagai konsekuensinya, mereka tidak dapat mengeluarkan suara purr.

Baca Juga: Lucu dan Menggemaskan, Ini 9 Suara Kucing dan Artinya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya