TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hewan dengan Bentuk Jantung Paling Aneh, Deg-degan!

Ajaibnya, mereka tetap hidup

ilustrasi katak dengan isyarat hati atau cinta (pixabay.com/BldrJanet)

Jantung adalah organ yang vital di semua makhluk hidup. Setiap detaknya menandakan aliran darah beroksigen yang mengalir di sekujur tubuh setiap insan. Saat jantung bermasalah, makhluk hidup pun kocar-kacir hingga tak bernyawa.

Namun, bentuk jantung tiap makhluk berbeda-beda. Detak dan anatomi jantung manusia pasti beda dengan jantung burung hingga jerapah. Inilah beberapa makhluk di dunia dengan bentuk jantung paling unik!

1. Katak

katak kaca/Centrolenidae yang jantungnya terlihat kasat mata (smithsonianmag.com)

Umumnya, makhluk mamalia dan burung (Aves) memiliki empat ruang pada jantung, yaitu dua atrium dan dua ventrikel. Akan tetapi, katak (Anura) hanya punya tiga, yaitu dua atrium dan satu ventrikel. Bagaimana cara kerjanya? Ternyata, tetap sama!

Pada manusia, empat ruang jantung menyimpan darah yang mengandung oksigen dan tanpa oksigen dalam ruang terpisah. Darah tanpa oksigen dikirim ke paru-paru agar mendapatkan oksigen, lalu jantung memompanya agar beredar ke seluruh tubuh.

wood frog (Lithobates sylvaticus/Rana sylvatica) membeku (dogonews.com)

Katak pun sama. Namun, katak menyimpan darah beroksigen di organ trabeculae, dan darah tanpa oksigen di ventrikel tunggalnya. Selain paru-paru, katak mendapatkan oksigen dari kulitnya juga.

Saat darah tanpa oksigen masuk ke atrium kanan, darah ini melalui ventrikel dan keluar ke paru-paru dan kulit untuk mendapatkan oksigen. Darah beroksigen itu kembali ke jantung lewat atrium kiri, lalu ke ventrikel. Jantung katak lalu memompanya ke seluruh tubuh.

Menurut studi di Amerika Serikat (AS) yang dimuat dalam American Journal of Physiology pada 1989, ciri jantung katak yang tahan dingin seperti katak kayu (Lithobates sylvaticus/ Rana sylvatica) jauh lebih unik. Saat hibernasi, jantung katak ini berhenti karena membeku! Lalu, saat katak mencair lagi, jantungnya kembali berdetak. Benar-benar ajaib!

2. Ikan paus

ukuran jantung paus biru/B. musculus (compasswhistle.com)

Sesuai dengan ukuran tubuhnya, paus biru (Balaenoptera musculus) memiliki ukuran jantung terbesar di antara seluruh makhluk hidup di dunia. Beratnya berkisar lebih dari 430 kilogram dan ukurannya seperti mobil kecil! Seperti mamalia lainnya, jantung paus biru tercipta dengan empat ruang.

Dengan panjang tubuh 30 meter, jantung paus biru bekerja keras untuk memasok darah. Tidak main-main, dinding pembuluh aorta paus biru amat tebal, yaitu lebih dari 15 sentimeter.

Saat menyelam, detak jantung paus biru melambat hingga empat denyut per menit. Hal ini ternyata agar paus biru bisa lebih lama berada di kedalaman dan mengurangi risiko penyakit dekompresi/DCS (umum dialami oleh para penyelam).

Fenomena ini kemudian ditelaah lebih lanjut dalam penelitian gabungan antara AS dan Denmark pada 2021. Detak jantung yang lebih lambat menurunkan aliran darah ke paru-paru yang bertekanan. Lalu, berkurangnya penyerapan nitrogen dapat meringankan efek DCS.

Baca Juga: Berani Coba? Ini 9 Telur dari Hewan yang Tak Biasa Dimakan

3. Sefalopoda

ilustrasi gurita/Octopoda (thecounter.org)

Mungkin fakta satu ini pernah atau malah sering kamu dengar. Bukan hanya bertentakel, makhluk sefalopoda, seperti gurita (Octopoda) dan cumi-cumi (Decapodiformes), tercipta memiliki bukan satu, melainkan tiga jantung! Bagaimana pembagiannya?

Dua jantung branchial pada tubuh sefalopoda memompa darah ke insang untuk mendapatkan oksigen, sementara satu jantung sistemik di pusat tubuh memompa darah beroksigen dari insang ke seluruh tubuh. Meski jantungnya tiga, ternyata cara kerjanya sama dengan jantung pada umumnya.

Bukan ningrat, sefalopoda memiliki darah biru karena memiliki kandungan tembaga tinggi dalam darah. Manusia memiliki darah merah karena kaya akan zat besi (besi yang teroksidasi/berkarat pun merah), sementara pada sefalopoda, darah yang terpapar oksigen berubah menjadi biru.

4. Kecoak

ilustrasi kecoak/Blattodea (pestguide.org)

Seperti serangga lainnya, kecoak (Blattodea) memiliki sistem sirkulasi darah terbuka (darah tidak mengisi pembuluh darah). Sebaliknya, darah (hemolymph) pada kecoak mengalir dalam struktur tunggal yang terdiri dari 12 hingga 13 ruang. Hemolymph pada kecoak mengangkut nutrisi, dan berwarna putih atau kuning.

Organ dorsal sinus pada atas kecoak membantu memindahkan darah beroksigen ke setiap ruang pada jantung. Akan tetapi, jantung kecoak tidak benar-benar mengurusi darah beroksigen tersebut. Hal ini dikarenakan kecoak dan beberapa serangga bernapas dengan spirakel pada tubuhnya, sehingga darah tidak perlu mengangkut oksigen.

Selain itu, jantung kecoak tidak berdetak sendiri. Otot-otot pada rongga tubuh kecoak mengembang dan mengendur untuk membantu jantung kecoak mengedarkan hemolymph ke seluruh tubuh. Pada kecoak yang tak bisa terbang, ukuran jantungnya lebih kecil. Meski begitu, denyutnya sama dengan jantung manusia, kok.

5. Cacing tanah

ilustrasi cacing tanah/Lumbricina (pixabay.com/id/PortalJardin)

Jangan terkejut, cacing tanah (Lumbricina) tidak memiliki jantung! Cacing tanah sebenarnya memiliki lima jantung semu yang membungkus esofagusnya. Jantung semu ini tidak memompa darah, melainkan meremas pembuluh darah untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh cacing tanah. Ya, beda tipis dengan jantung pada umumnya.

Bukan cuma jantung, cacing tanah juga gak punya paru-paru karena ia menghirup oksigen dari kulitnya. Udara larut dalam lendir kulit cacing tanah, dan oksigennya ditarik ke sel serta sistem peredaran darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

Seperti manusia, cacing tanah memiliki darah merah yang mengandung hemoglobin, protein yang mengangkut oksigen dalam darah. Bedanya, cacing memiliki sistem peredaran darah terbuka sehingga hemoglobin tersebut bak tak ada gunanya.

Baca Juga: 15 Hewan Terkenal yang Dikira Punah, padahal Masih Ada

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya