TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Beri Hormat, 9 Hewan Ini Dianggap Sakral di Jepang

Mengawasimu di kuil dan tempat umum!

ilustrasi patung rubah atau kitsune, salah satu hewan suci di Jepang (pixabay.com/Syneha)

Bagi yang pernah menginjakkan kaki ke Jepang, pastinya tahu kalau negeri ini memiliki sejumlah norma dan nilai sosial yang dipegang teguh sejak zaman dulu. Inilah yang membuat Jepang dihargai di mata dunia.

Ada pun, nilai dan norma sosial tersebut diturunkan dari dua kepercayaan dominan Jepang, Shinto dan Buddha, dan mitologinya. Salah satu pesan yang diturunkan oleh kepercayaan tersebut adalah untuk menghargai semua makhluk. Apa saja? Secara spesifik, inilah beberapa makhluk yang dianggap suci di Negeri Sakura.

1. Rubah

Unsplash/Eric Lee

Inari Okami (稲荷大神) adalah dewa kesuburan dan kemakmuran. Selain itu, Inari juga terkenal sebagai dewa rubah. Oleh karena itu, rubah atau kitsune (狐) dianggap sebagai hewan yang sakral di Jepang. Kenapa begitu?

Setiap kuil di Jepang yang memiliki nama "Inari", pasti memiliki patung rubah. Salah satu kuil tersebut adalah Fushimi Inari Taisha (伏見稲荷大社) di Kyoto. Selain statusnya sebagai utusan dari Inari, ternyata rubah juga melambangkan keberhasilan panen beras karena keberadaannya menjaga lumbung padi dari hama tikus.

2. Komainu

Unsplash/Seiya Maeda

Bagi yang pernah mengunjungi kuil-kuil Shinto dan Buddha Jepang, sadarkah ada patung dua singa-anjing yang menjaga gerbang masuk kuil? Bukan hiasan, itu adalah komainu (狛犬). Digambarkan sepasang layaknya patung Nio (仁王), komainu berperan dalam "menjaga" kuil dari pengaruh jahat.

Asal usul komainu sering diperdebatkan. Meski namanya sendiri berarti "Singa dari Korea", makhluk semacam komainu dapat ditemukan di Dinasti Tang (618M-907M) dan India pada abad ke-3 SM. Di Okinawa, komainu disebut Shisa (シーサー) dan lebih menyerupai singa, sesuai nama aslinya, Tuan Singa atau Shishi-san (獅子さん).

3. Sapi

patung sapi di kuil Kitano Tenmangu (matcha-jp.com)

Di Jepang, sapi juga adalah makhluk yang dipuja oleh beberapa orang. Berbeda dari penggambaran umum sapi sebagai makhluk yang gampang ditipu atau bodoh, Jepang menganggap kerbau sebagai utusan Sugawara no Nichizane (菅原 道真) atau yang sekarang disebut Tenjin (天神), dewa pengetahuan Jepang.

Konon, saat Sugawara dan keluarganya diusir ke Dazaifu, Provinsi Chikuzen (sekarang Prefektur Fukuoka), para sapi menangisi kepergiannya. Sejak kematiannya pada 903M, berbagai kejadian buruk menimpa pemerintah Jepang. Jadi, Sugawara diangkat menjadi Tenjin dan kuil Kitano Tenmangu (北野天満宮) dibangun di Kyoto.

Karena kisah itu, kerbau dianggap sebagai utusan Tenjin. Salah satu patung kerbau terkenal ada di Kitano Tenmangu. Konon katanya, jika kamu menggosok hidung patung kerbau di kuil Tenmangu, maka kamu akan semakin bijaksana. 

Baca Juga: 15 Dewa dan Dewi Terpopuler dari Mitologi Jepang

4. Ular putih

patung shirohebi di Kuil Shirohebi Iwakuni (matcha-jp.com)

Benzaiten (弁才天) adalah Dewi Buddha Jepang yang mewakili apa pun yang mengalir, dari waktu, sungai, hingga pengetahuan, dan termasuk dalam Tujuh Dewa Keberuntungan atau Shichifukujin (七福神). Digambarkan menyukai segala hal yang mengalir bagaikan air, Benzaiten terkenal dengan lambang ular putih atau Hakuja/Shirohebi (白蛇).

Selain itu, ular putih juga dianggap sebagai pembawa rezeki, sehingga banyak orang Jepang meletakkan jimat seperti kulit ular di dompet. Bila kamu ingin melihat ular putih yang menggambarkan Benzaiten, kamu dapat meluncur ke kuil Shirohebi (白蛇神社) dan museumnya di Iwakuni, Prefektur Yamaguchi.

5. Monyet

patung monyet menggendong anaknya di Kuil Hie, Tokyo (visit-chiyoda.com)

Saat di Tokyo, cobalah berkunjung ke Kuil Hie (日枝神社) yang terletak di Nagatacho, Chiyoda. Terkenal sebagai kuil pemberi berkah kesuburan dan keselamatan bersalin, Kuil Hie memiliki figur monyet. Apa hubungan monyet dengan rumah tangga?

Meski telah mengalami pergeseran makna menjadi negatif, rakyat Jepang di awal abad ke-8 menganggap monyet sebagai "jembatan" antara manusia dan dewa. Selain itu, monyet digambarkan sebagai orangtua yang baik.

6. Kucing

Unsplash/Susan Schuster

Bukan rahasia kalau orang Jepang suka dengan kucing, apalagi maneki-neko (招き猫). Sesuai namanya, maneki-neko adalah simbol yang mengundang rezeki di toko dan restoran. Dengan satu kakinya yang melambai bak mengundang orang datang, maneki-neko dikatakan mengundang rezeki dan pelanggan.

Jika ingin melihat banyak maneki-neko, kamu dapat berkunjung ke Kuil Buddha Gotoku-ji (豪徳寺) di Distrik Setagaya, Tokyo. Dikatakan sebagai tempat kelahiran maneki-neko, seorang samurai bernama Ii Naotaka (井伊直孝) konon berhutang nyawa pada maneki-neko, sehingga ia mendirikan Gotoku-ji.

7. Gagak

Flickr/Nemo's great uncle

Yatagarasu (八咫烏) mungkin terlihat seperti seekor gagak kampung biasa. Namun, Yatagarasu dikatakan memiliki tiga kaki yang melambangkan Langit, Bumi, dan Manusia. Konon, Yatagarasu adalah pemandu Kaisar Jinmu (神武天皇) saat pergi ke Provinsi Kumano dan Yamato.

Saat ini, Yatagarasu adalah lambang dari tim nasional dan asosiasi sepak bola Jepang/JFA (日本サッカー協会). Selain itu, tim pemenang Piala Kaisar JFA (天皇杯) akan memakai emblem Yatagarasu untuk musim berikutnya. Kuil Yuzuruha (弓弦羽神社) di Kobe, Prefektur Hyogo, didedikasikan untuk Yatagarasu, sang pembawa kemenangan!

8. Burung phoenix

lukisan burung phoenix atau houou karya Hokusai di langit-langit kuil Gansho-in, Obuse, Nagano (wikimedia.org)

Jika sedang berkunjung ke Obuse, Prefektur Nagano, cobalah berkunjung ke Kuil Gansho-in (岩松院). Saat masuk ke dalam kuil, di langit-langitnya, kamu akan melihat lukisan burung phoenix atau Houou (鳳凰) oleh pelukis kenamaan Jepang, Katsushika Hokusai, pada abad ke-19.

Berasal dari China, phoenix dianggap sebagai makhluk dengan sejuta berkah, seperti rezeki dan umur panjang. Phoenix digambarkan memiliki leher ular, dada angsa, punggung kura-kura, dan tubuhnya diselimuti sisik seperti naga.

Baca Juga: Menakjubkan, 12 Senjata Dewa Populer dari Mitologi Jepang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya