TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cacing Lilin, Pemakan Plastik yang Ramah Lingkungan

Apakah cacing ini bisa menyelamatkan dunia?

flukerfarms.com

Meskipun membantu manusia untuk menyimpan barang-barang, plastik ternyata menjadi salah satu masalah utama pada lingkungan dunia masa kini.

Dibakar? Sudah. Didaur ulang? Sudah juga. Lalu, harus diapakan plastik-plastik ini? Jawabannya ada di cacing ini!

1. Ditemukan pada 2015

nationalgeographic.com

Cacing lilin (Galleria mellonella), larva dari ngengat lilin, dianggap sebagai jawaban untuk permasalahan plastik dunia. Akan tetapi, cacing yang tinggal di dalam sarang lebah ini ternyata pada asalnya bukan cuma memakan plastik.

Sesuai namanya, cacing lilin mengonsumsi lilin pada sarang lebah. Kemampuan ramah lingkungan cacing lilin ini pertama kali ditemukan oleh Federica Bertocchini, seorang pakar biologis dari University of Cantabria, Spanyol, pada 2015.

Saat tengah membersihkan sarang lebah di halaman belakang rumahnya, ia melihat beberapa cacing lilin lalu memindahkannya ke kantung plastik. Beberapa jam setelah selesai dengan halamannya, Federica menemukan bahwa kantung plastik tersebut telah dilubangi oleh cacing-cacing lilin.

Baca Juga: Hingga Ratusan Tahun, Ini 10 Hewan dengan Umur Paling Panjang

2. Memakan politetilena

atlasobscura.com

Larva ngengat lilin ini lebih tepatnya mengonsumsi kandungan polietilena pada kantung plastik. Zat tersebut ditemukan pada kantung-kantung plastik yang sering digunakan masyarakat saat membungkus belanjaan mereka.

Temuan ini diungkap pada 4 Maret 2020 oleh para peneliti dari Brandon University, Manitoba, Kanada, dalam makalahnya yang berjudul "Plastivores: Remarkable waxworms devour plastic waste in BU study".

Benar, mereka menyebut cacing lilin tersebut sebagai "plastivora" (pemakan plastik) karena cacing lilin dapat bertahan hanya dengan mengonsumsi plastik saja.

"Cacing lilin memiliki bakteri pada pencernaannya untuk menguraikan kandungan polietilena pada plastik," papar para peneliti, "setelah dipisah, baik bakteri dan cacing lilin dapat mengurai plastik. Akan tetapi, lebih efektif jika bersama." — ungkap Federica Bertocchini, pakar biologis dari University of Cantabria, Spanyol.

Sekadar penjelasan singkat, kantung plastik dan lilin sama-sama berjenis polimer. Karena memiliki struktur atom yang serupa, cacing lilin disebut bisa mencerna plastik sama seperti mencerna lilin.

"Karena cacing lilin memakan lilin, maka terdapat molekul yang ada dalam pencernaannya untuk mengurainya. Molekul yang sama mengurai plastik," sebut Bertocchini.

3. Menghasilkan alkohol

forbes.com/Rob Henderson

Para peneliti di Brandon University memiliki cara berbeda untuk meneliti cacing lilin dibandingkan Federica Bertocchini.

  • Peneliti Brandon University menguji 60 cacing lilin dengan membiarkan mereka makan plastik. Hasilnya, 30 cm persegi plastik habis dalam waktu seminggu.
  • Federica Bertocchini menguji 100 cacing untuk memakan plastik. Cacing lilin mati kemudian diblender dan dioleskan pada permukaan plastik. Hasilnya, plastik tersebut terurai.

Meskipun eksperimennya berbeda, hasilnya mengarah pada satu: cacing lilin dapat memakan polietilena dan menghasilkan etilena glikol. Sekadar penjelasan, etilena glikol adalah sejenis senyawa alkohol yang dapat ditemukan pada antibeku.

Kedua tim peneliti masih menyelidiki hubungan kandungan etilena glikol dengan kehebatan cacing lilin memakan plastik.

4. Apakah cacing ini dapat menyelamatkan lingkungan?

brandonu.ca/Harald Grove

Pada poin sebelumnya, Bertocchini dan tim menguji kemampuan dan kecepatan 100 cacing lilin dalam menghabiskan plastik. Dalam waktu semalam, mereka hanya dapat mengurai 92 miligram plastik.

Dengan prakiraan tersebut, butuh waktu sebulan lebih bagi 100 cacing untuk menguraikan plastik 5,5 gram yang biasa kita pakai!

"Waduh, lama juga!"

Jadi, untuk menjawab pertanyaan tersebut, para peneliti mengecilkan kemungkinan untuk sepenuhnya bergantung pada cacing lilin untuk menyelamatkan lingkungan dari limbah plastik.

Peneliti dari Brandon University juga menekankan bahwa terdapat hubungan sinergi pada cacing lilin dan bakteri pengurai polietilena.

Jika dipisahkan, bakteri tersebut tidak efektif. Bandingkan dengan waktu yang dibutuhkan para cacing lilin untuk memakan plastik, dunia keburu tercemar semakin jauh sebelum cacing lilin tersebut menyelesaikan tugasnya.

"Polusi plastik dunia terlalu besar jika dibebankan pada cacing lilin saja," urai para peneliti dari Brandon University.

Baca Juga: 7 Hewan yang Bisa Berpura-pura Mati, Jago Akting dan Unik Banget!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya