TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengerikan, 29 Metode Penyiksaan dan Eksekusi yang Tak Manusiawi

Di manakah kemanusiaan saat dunia membutuhkannya?

Ruang penyiksaan. pixabay.com/Hans

"Oh, si A? Rahasia~"

Sahabatmu menyimpan rahasia, tuh! Apa yang biasa kamu lakukan? Kalau kamu cukup kepo, kamu akan memintanya menceritakan rahasia tersebut. Dari bujukan hingga paksaan dengan ancaman tidak akan berteman lagi. Apapun kamu lakukan demi mengetahui rahasia tersebut. Sahabat tidak main "rahasia-rahasiaan"!

Beda halnya jika rahasia yang kamu bawa benar-benar krusial dan kamu tertangkap oleh musuh. Jika kamu sudah terlatih, maka kamu harus siap-siap menjalani berbagai macam teknik interogasi dan siksaan agar kamu mau "membuka mulut". Tidak percaya? Tanya saja James Bond (Daniel Craig) saat disiksa Le Chiffre (Mads Mikkelsen) di film "Casino Royale" (2006).

Ya, adegan tersebut hanya ilustrasi untuk menggambarkan hal-hal manusiawi yang akan dilakukan pihak lain untuk mengekstraksi rahasia atau informasi penting dari bibirmu. Mau bertahan atau secepatnya buka mulut agar tidak disiksa lagi? Itu pilihanmu.

Sejarah dunia mencatat berbagai praktik interogasi dan penyiksaan yang tidak manusiawi hanya demi menuntut pengakuan atau informasi dari individu atau kelompok tertentu. Siapkan hatimu, inilah 15 teknik penyiksaan dan interogasi tak manusiawi yang pernah terjadi sepanjang sejarah.

Disclaimer: Artikel ini mengandung ilustrasi adegan kekerasan dan darah. Kebijaksanaan pembaca disarankan.

1. Upright jerker: Digunakan di Amerika Serikat (AS) pada abad ke-19 dan 20, tekniknya sama dengan hukuman gantung. Bedanya, kalau hukuman gantung diturunkan secara tiba-tiba ke bawah, sesuai namanya, leher terdakwa akan ditarik ke atas secara tiba-tiba! Karena tidak efektif, upright jerker dihilangkan pada 1930

uniquetimes.org

2. Dijatuhkan dari tempat tinggi: Dilaksanakan di Iran, lembaga Amnesty International mengecam praktik hukuman mati yang dijatuhkan untuk kaum homoseksual ini pada 2008. Terakhir, hukuman ini dilaksanakan pada 2007

Tebing pantai. thejournal.ie

3. Diinjak gajah: Hukuman ini dulunya lumrah ditemui di daerah Asia Selatan, terutama India, Malaysia, dan Sri Lanka. Dengan tubuhnya yang besar, gajah-gajah dilatih untuk menginjak sekuat tenaga para terdakwa eksekusi mati. Saat negara-negara Eropa menjajah kawasan tersebut, praktik eksekusi dengan gajah ini mulai ditekan

Ilustrasi hukuman diinjak gajah, Louis Rousselet (1868). commons.wikimedia.org

4. Lingchi: Memiliki arti "kematian dengan seribu irisan", praktik lingchi (凌遲) sudah dilaksanakan di daerah Tiongkok sejak abad ke-10! Hukuman ini dijatuhkan pada mereka yang melakukan kejahatan berat seperti makar. Sesuai namanya, terdakwa akan diikat di tiang, dan eksekutor akan mengiris tubuh sang terdakwa sedikit demi sedikit dengan pisau tajam, yang berujung pada kematian sang terdakwa. Praktik lingchi kemudian dilarang mulai 1905

Ilustrasi: Misionaris Prancis mati syahid lewat hukuman lingchi (1858). commons.wikimedia.org

5. Blood eagle: Hukuman ini berasal dari legenda Saga eksekusi dan penyiksaan bangsa Viking. Korban dipaksa berbaring tengkurap dan punggungnya diiris terbuka. Untuk menambah siksaan, garam ditaburkan di sekitar luka! Rusuk korban kemudian ditarik ke belakang hingga patah dan membentuk "kerangka sayap". Paru-paru korban kemudian juga ditarik ke belakang dan digantungkan pada rusuk, sehingga jadilah blood eagle (elang darah)! Namun, keaslian teknik ini masih menjadi perdebatan

Ilustrasi: Hukuman blood eagle. allthatsinteresting.com

6. Keelhauling/Kielhalen: Hukuman khusus untuk pelaut, yang diciptakan oleh angkatan laut Belanda pada akhir abad ke-16. Pertama, kaki korban diikat dengan tali dan ia diceburkan ke sisi kapal. Korban kemudian diseret ke bawah air dari satu ujung kapal ke ujung lainnya. Meskipun banyak yang meninggal akibat praktik tersebut karena tenggelam atau cedera internal, sebenarnya keelhauling bukan bermaksud membunuh. Keelhauling bermaksud menyiksa dengan mencabik-cabik tubuh korban yang terkena teritip di lunas kapal, sehingga menyisakan bekas luka yang memilukan. Itupun kalau mereka tetap hidup!

Ilustrasi: Hukuman keelhauling. allthatsinteresting.com

7. Direbus hidup-hidup: Hukuman ini dilangsungkan di Asia hingga Eropa, dari Asia Timur hingga Britania Raya! Korban biasa akan dimasukkan ke dalam kuali besar yang diisi dengan air, minyak, lemak hewan, atau ter dingin. Kemudian, api dinyalakan dan korban direbus! Catatan sejarah mengungkapkan korban butuh waktu sekitar 2 jam sebelum akhirnya mati. Kematian yang amat menyakitkan!

Ilustrasi: Ishikawa Goemon (mengangkat anaknya) dihukum rebus oleh Hideyoshi Toyotomi. wikipedia.org

8. Siksaan dengan tikus: Direpresentasikan di dunia hiburan dari novel hingga film, penyiksaan dengan tikus ini masih berjalan di dunia modern! Ada berbagai metode yang melibatkan tikus, objek yang ditakuti banyak orang ini. Salah satu metode adalah tikus diletakkan di perut atau dada korban. Tikus tersebut kemudian ditutupi dengan ember atau mangkuk besi yang kemudian disulut api. Karena kepanasan, tikus tersebut mencari jalan keluar dan menggali ke perut korban!

Ilustrasi: Siksaan dengan tikus. medium.com

9. Van eksekusi: Beroperasi di Tiongkok pada 1997, Tiongkok dikenal sebagai negara yang melangsungkan hukuman mati terbanyak di dunia. Dipenjara di negara lain, banyak kejahatan tersebut di Tiongkok yang malah diganjar hukuman mati. Van tersebut terlihat seperti mobil polisi biasa, namun diisi dengan perlengkapan dan obat-obatan yang dikhususkan untuk eksekusi mati. Eksekusi yang terkenal adalah terhadap koruptor Zheng Xiaoyu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Tiongkok. Tiongkok menuai kecaman karena praktik ini dan tuduhan praktik penjualan organ korban eksekusi! Namun, Tiongkok berargumen, "Setidaknya, praktik ini lebih manusiawi daripada ditembak?"

Ilustrasi: Mobil eksekusi mati di Tiongkok. imgur.com

11. Dipanggang hidup-hidup: Cara kerjanya sama seperti makan BBQ! Jaring besi diletakkan di atas bara api, dan korban pun dipaksa berdiri atau berbaring di atasnya. Biasanya, korban dilumuri dengan minyak, sehingga mereka akan langsung tersulut api! Bedanya, mereka takkan dimakan!

Lukisan St. Laurensius dipanggang hidup-hidup di San Lorenzo, Roma, Orazio Borgianni. commons.wikimedia.org

12. Diseret kuda (drawn), digantung (hanged), dan dipotong (quartered): Hukuman ini pertama kali ditemukan di Britania Raya pada abad ke-13 untuk mereka yang makar. Pertama, terdakwa diikat dan diseret dengan kuda ke tempat penggantungan. Lalu, ia digantung hingga sekarat. Kemudian, tubuh korban dipotong-potong hingga ia mati. Sisa tubuh korban dipajang di tempat-tempat yang bisa dilihat banyak orang sebagai peringatan terhadap mereka yang berniat makar! Hukuman ini berakhir pada tahun 1867

Ksatria William Wallace diseret ke tempat hukuman sebelum digantung dan dimutilasi. britannica.com

12. Strappado: Hadir pada masa Inkuisisi Abad Pertengahan, praktik penyiksaan strappado masih dilakukan hingga abad ke-21! Korban akan digantung dengan posisi pergelangan tangan di belakang kepala. Sambil dikerek, posisi ini cukup untuk menyebabkan dislokasi bahu yang menyakitkan. Jika tidak cukup, beban berat ditambahkan

Ilustrasi: Hukuman strappado. historycollection.com

13. Siksa putih: Penyiksaan ini menyakiti indra sensorik korbannya dengan menempatkan mereka di kondisi serba putih, dari sel tahanan, pakaian, dan bahkan makanan. Tak ada warna lain! Penjaga mengenakan pakaian serba putih, lampu menyala 24 jam sehari, dan tidak ada kata-kata yang terucap. Bukan luka fisik, korban yang menjalani siksaan ini biasanya akan gila atau mengalami trauma mendalam!

Ruangan putih. stock.adobe.com/peshkov

Baca Juga: 7 Tragedi Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Terparah dalam Sejarah

14. Poena cullei: Memiliki arti "hukuman karung", hukuman mati ini hadir di zaman Romawi Kuno bagi mereka yang membunuh anggota keluarga atau orangtuanya! Terdakwa akan dimasukkan ke dalam sebuah karung atau gentong kayu bersama dengan hewan buas seperti anjing, monyet, ayam, atau ular. Mereka kemudian dilemparkan ke air agar tenggelam. Korban akan mati karena tercabik-cabik hewan buas, atau tenggelam! Sempat muncul di Jerman pada Abad Pertengahan, poena cullei tidak terdengar lagi masa kini

Ilustrasi: Hukuman poena cullei. commons.wikimedia.org

15. Scaphism/Skafisme: Diriwayatkan oleh sejarawan Yunani, scaphism adalah hukuman mati yang muncul di zaman Persia Kuno. Terdakwa akan ditempatkan di antara dua perahu atau batang pohon besar yang sudah dilubangi, dan dicekoki madu dan susu. Campuran madu dan susu bisa menyebabkan diare, dan terdakwa tidak diizinkan ke toilet! Sekarat karena diare, tubuh terdakwa tersebut dilumuri campuran susu dan madu serta ditinggalkan di terik matahari atau sungai. Tubuh terdakwa menarik serangga yang menjadikannya sarang baru! Jadi, terdakwa akan mati entah karena dehidrasi, paparan matahari, atau sengatan dan gigitan serangga

Madu dan susu. ayurcentral.com

16. Garpu bidah: Digunakan oleh gereja Katolik di Abad Pertengahan, garpu bidah/heretic fork - sesuai namanya - digunakan untuk menyiksa mereka yang membangkang atau menentang agama Katolik. Dikalungkan dengan ketat di leher korban, garpu ini bermata dua dengan ujung ganda yang menusuk ke dagu dan dada bagian atas. Garpu bidah ini kemudian dilepaskan asal korban berkata, "Saya mengaku salah!"

Ilustrasi: Garpu bidah atau heretic fork. historycollection.com

17. Kursi Yudas: Diberi nama seperti murid yang mengkhianati Yesus Kristus, kursi Yudas adalah salah satu metode penyiksaan oleh gereja Katolik pada abad ke-16! Berbentuk limas lancip, korban diletakkan di atas dan harus mengandalkan kedua kaki mereka agar tidak tertusuk. Lelah pada akhirnya, bokong korban tertusuk sehingga korban pun wafat secara menyakitkan, kecuali dilepaskan!

Kursi Yudas/Judas' Cradle. pinterest.ca

18. Banteng perunggu: Dijuluki "Banteng Sisilia", hukuman dari Yunani Kuno ini melibatkan patung banteng dari bahan perunggu yang diberi rongga di dalamnya, dan pintu di satu sisinya. Korban akan dipaksa masuk ke patung banteng, dan banteng tersebut akan dipanaskan dengan api. Jeritan korban akan membuat banteng tersebut seolah-olah melenguh! Sama seperti blood eagle, keaslian banteng perunggu juga diragukan

Atas perintah Phalaris, pencipta banteng perunggu, Perillos, dimasukkan paksa ke alatnya sendiri. commons.wikimedia.org

19. Dikuliti: Tergantung seberapa banyak korban dikuliti, praktik penyiksaan dan eksekusi ini dominan di kebudayaan Kerajaan Asyur pada abad ke-10 hingga abad ke-7 SM untuk para pemberontak. Korban bisa dikuliti hidup-hidup atau sesudah mati. Tidak jarang, kulit korban digantung sebagai peringatan kepada para pemberontak lainnya!

Hakim Persia, Sisamnes, dikuliti karena korupsi, Gerard David (1498). commons.wikimedia.org

20. Iron maiden: Bukan band, iron maiden dikisahkan sebagai salah satu metode penyiksaan terkenal di Abad Pertengahan. Peti yang dibuat bak manusia ini memiliki duri-duri di dalamnya! Korban dimasukkan ke dalam peti lalu peti tersebut ditutup, sehingga korban tertusuk di dalamnya. Namun, karena bukti penggunaan iron maiden tidak dapat ditemukan, maka banyak ahli meragukan keautentikan metode ini

Alat iron maiden. edtimes.in

21. Iron Spider: Bukan kostum Spider-man di Infinity War, iron spider -yang juga dijuluki breast ripper - adalah alat penyiksaan Abad Pertengahan untuk para wanita yang menyalahi peraturan agama dengan berzinah dan melakukan praktik aborsi. Tujuan iron spider adalah untuk "mencabut" payudara wanita! Pertama, iron spider akan dipanaskan dengan sangat atau didinginkan hingga ke titik beku. Lalu, iron spider akan menjepit kedua payudara korban, lalu ditarik secara paksa dan mencabik payudara korban! Bukan untuk membunuh, sakit dan hilangnya payudara menjadi tanda aib seumur hidup bagi korban yang mengalaminya

Iron spider/breast ripper. commons.wikimedia.org

22. Rack: Lagi-lagi dari Abad Pertengahan, alat ini juga termasuk yang paling sering digunakan pada Abad Pertengahan. Korban dibaringkan di tengah alat, sementara tangan dan kakinya diikat ke dua roda di kedua ujung kerangka. Kemudian, roda tersebut diputar, sehingga tangan dan kaki korban ikut tertarik ke berlawanan arah. Korban pun dipaksa mengaku, atau lama kelamaan bukan hanya sendi yang terlepas, melainkan seluruh kaki dan tangan!

Rack, britannica.com

23. Waterboard: Sering dikaitkan dengan interogasi militer, praktik interogasi waterboard sudah terdengar sejak masa Inkuisisi Spanyol, sekitar abad ke-16. Pertama, wajah korban akan ditutupi dengan kain. Lalu, air akan dituangkan ke wajah korban. Karena tak mampu bernapas dan kemasukan air, maka korban akan merasa bak "tenggelam". Tak jarang, korban wafat karena cedera atau habis napas, dan selamat namun dengan trauma. Pada 2009, Presiden AS ke-44, Barack Obama, menyatakan praktik waterboarding ilegal. Namun, siapa yang tahu apakah praktik ini masih dilakukan secara rahasia...?

Peragaan teknik interogasi waterboarding. businessinsider.com

24. Siksa air Tiongkok: Rumah bocor bikin kesal? Nah, itulah yang makna dari hukuman ini! Didokumentasikan di Tiongkok pada abad ke-15 atau 16, metode penyiksaan ini bisa membuat korbannya gila! Simpel saja, korban akan diikat dan kepalanya akan diteteskan air sedikit demi sedikit. Meski tidak menyakitkan seperti waterboarding, siksaan ini menyakitkan untuk jiwa!

Siksaan tetes air Tiongkok. emadion.it

25. Scold's Bridle: Ditemukan pada Abad Pertengahan, alat penyiksaan satu ini mencegah orang untuk bergosip dan menyebarkan hoaks. Biasanya dikenakan pada wanita, scold's bridle atau branks terbuat dari besi dan memiliki bagian dalam yang dimasukkan ke rongga mulut untuk memberatkan lidah. Tidak jarang, bagian tersebut diasah agar lebih tajam, sehingga mereka tidak dapat berbicara, Tidak jarang, mereka yang disiksa tidak dapat berbicara atau makan dan minum dengan normal lagi karena lidah yang tidak berfungsi!

Scold's bridle. youtube.com

26. Scavenger's/Skevington's Daughter: Diciptakan oleh Sir Leonard Skevington, alat penyiksaan berbentuk huruf "A" ini disahkan oleh Raja Henry VIII di Abad Pertengahan untuk menginterogasi musuh karena lebih efektif dari rack. Tersangka pertama kali dipaksa berlutut dan kepalanya di ikat di lubang atas, lalu kaki serta tangannya ke lubang-lubang kecil di alat tersebut. Kemudian, seorang eksekutor akan menduduki punggung korban sampai cincin lainnya dapat melewati bagian kecil punggung mereka sebelum akhirnya ke leher. Terkunci dan tertekan dalam scavenger's daughter, darah akan memenuhi paru-paru, dan akhirnya menyembur keluar dari telinga, lubang hidung, dan dubur! Tidak jarang, pengakuan akhirnya keluar (entah benar atau tidak) agar tetap hidup

Scavenger's daughter. commons.wikimedia.org

27. Disalibkan: Muncul di masa Kekaisaran Romawi hingga Keshogunan Tokugawa di Jepang, salib adalah metode penyiksaan dan eksekusi yang disebut "salah satu yang paling menyakitkan". Selain penghinaan yang harus diterima saat terdakwa membawa salib, tangan dan kakinya pun diikat atau dipaku di atas kayu salib! Korban biasa mati secara lambat dan menyakitkan karena dehidrasi, kelelahan, atau asfiksia. Hukuman salib memiliki makna penghinaan yang amat sangat bagi para korban, di hadapan Tuhan dan manusia. Jarang digunakan masa kini, salib adalah hukuman legal di beberapa negara seperti Iran, Sudan, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi

unsplash.com/aaron-burden

28. Roda hukuman: Sama mengerikannya dengan disalib, roda hukuman adalah metode penyiksaan yang pada akhirnya bisa membunuh korban yang biasanya adalah pencuri atau pembunuh! Hukuman ini juga dikenal sebagai "Roda Katarina" karena digunakan untuk menyiksa St. Katarina dari Aleksandria. Korban biasanya diikat dengan tangan dan kaki terbuka. Lalu, eksekutor akan memasang roda besi atau kayu di kaki hingga lengan, lalu roda tersebut dipalu bak akan dipasang ke kereta kencana, sehingga mematahkan tulang dan persendian korban! Setelahnya, roda dan korban diikatkan di atas tonggak serta dibiarkan begitu saja untuk mati, membusuk, atau jadi makanan hewan. Tidak jarang korban dipenggal dan digantung bersama roda sebagai peringatan

Roda hukuman. medievalists.net

Baca Juga: 7 Peristiwa Sejarah Ini Nyaris Memusnahkan Manusia, Seperti Kiamat!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya