TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Madame Lavoisier, Ibu Kimia Modern Ini Berjasa Besar di Sains

Jasanya mendahului namanya

commons.wikimedia.org

Saat mengingat jasa wanita pada bidang sains, siapakah yang pertama kali terbesit di pikiranmu? Jika jawabannya adalah Marie Curie, tidak apa-apa. Memang, Marie Curie berkontribusi besar pada perkembangan bidang radioaktif.

Namun, ada satu figur wanita di bidang sains yang terkadang dilupakan. Dia adalah ahli kimia wanita asal Prancis, Marie-Anne Paulze Lavoisier, kerap dipanggil Madame Lavoisier.

Pada 20 Januari, dunia sains memperingati hari ulang tahun Madame Lavoisier (1758 - 1836). Siapakah Madame Lavoisier? Apakah kontribusinya terhadap dunia sains? Mari kenal figur sains satu ini

1. Masa kecil Madame Lavoisier

felma.org

Marie-Anne Paulze lahir pada 20 Januari 1758 di Montbrison, Loire, Prancis. Kota tersebut termasyur akan keju birunya. Marie adalah satu-satunya gadis dari dua saudara laki-lakinya. Saat berumur tiga tahun, Marie dilanda kemalangan ketika harus kehilangan ibunya.

Setelah kehilangan ibunya, Jacques Paulze, ayah Marie, mengirimnya ke sekolah biara. Di sanalah Marie mengenyam pendidikan formal hingga berumur 12 tahun.

Baca Juga: Selain Sigmund Freud, 7 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia Psikologi

2. Pernikahan dengan Antoine Lavoisier

newscientist.com

Ayah Marie bekerja di Ferme Generale, perusahaan pajak yang memungut pajak untuk kerajaan Prancis saat itu.

Saat Marie menginjak umur 13 tahun, Jacques menerima lamaran dari seorang pria separuh baya nan berkuasa di Prancis, Count d'Amerval. Sang ayah sebenarnya ingin menolak lamaran d'Amerval. Namun, ia tak kuasa kehilangan pekerjaannya.

Setelah berpikir matang-matang, Jacques meminta rekannya, Antoine Lavoisier, untuk menikahi anaknya daripada sang taipan. Lavoisier segera menerima tawaran Jacques.

Antoine dan Marie resmi menikah pada 16 December 1771. Saat itu, Antoine berumur 28 tahun.

3. Ketertarikan Madame Lavoisier terhadap sains

lindahall.org

Saat sang suami dipindahtugaskan ke Arsenal, Paris, sebagai administrator mesiu pada 1775, Antoine lah yang pertama kali tertarik dengan sains. Inilah titik balik Marie kepada sains.

Setelah dididik di bawah naungan ahli kimia dan apoteker terkemuka Prancis, Guillaume-François Rouelle, Antoine segera mendirikan laboratorium termutakhir pada zamannya menggunakan modal dari keluarganya dan Paulze.

lindahall.org

Lambat laun, Marie juga ikut tertarik dengan karya ilmiah sang suami. Oleh karena itu, ia ikut membantu eksperimen sang suami. Selain mendapat pendidikan sains, Marie juga mendapat pelatihan menggambar dari Jacques-Louis David.

Dengan keahlian menggambarnya, Marie dapat secara akurat menggambarkan alat-alat bantu ilmiah yang digunakan dalam eksperimen Antoine.

4. Kesusastraan Madame Lavoisier

researchgate.net

Ahli dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Latin, Marie berperan signifikan dalam mengubah wajah bidang sains di Prancis yang sebelumnya tertutupi oleh alkimia. Malah, bisa dikatakan, tanpa Marie, Antoine tidak dapat mengerti apapun tentang perkembangan bidang kimia saat itu.

Tidak hanya menerjemahkan, berkat pembekalannya di bidang sains, Marie juga berperan sebagai editor yang menunjukkan kesalahan pada teori, rumus, dan bahasa, serta menambahkan catatan kaki untuk memudahkan Antoine.

Salah satu karya paling terkenal dari Marie adalah versi terjemahannya dari "Essay on Phlogiston and the Constitution of Acids" oleh Richard Kirwan. Saat itu, teori pembakaran disebut "Phlogiston" yang digagas oleh Georg Ernst Stahl, terbukti salah oleh pasangan Lavoisier.

Hasil terjemahan dan koreksi Marie kemudian mengarahkan Antoine untuk menemukan oksigen dan penelitian lebih lanjut tentang teori pembakaran.

futura-sciences.com

Selain bahasa, Marie juga berkontribusi dalam hal ilustrasi untuk buku Antoine yang berjudul " Traité Élémentaire de Chimie" (Elementary Treatise on Chemistry). Buku tersebut dianggap penting pada perkembangan sains modern karena memaparkan konservasi massa, daftar elemen baru, dan sistem baru untuk tata nama ilmiah.

Pada buku tersebut, Marie menyumbang 13 gambar dari ilustrasi alat bantu ilmiah yang digunakan Antoine. Selain itu, ia juga menyimpan prosedur-prosedur eksperimen Antoine, sehingga terjaga validitasnya.

Baca Juga: 6 Tokoh Sejarah Dunia Ini Mengalami Rekontruksi Wajah Forensik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya