Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Nautilus merupakan salah satu makhluk air yang berasal dari zaman Yunani Kuno. Nautilus merupakan species moluska laut purba yang termasuk ke dalam famili Nautilidae. Mengapa disebut sebagai moluska laut purba? Nautilus disebut sebagai moluska laut purba karena dirinya telah hidup di lautan sejak ratusan juta tahun yang lalu. Nautilus memiliki tubuh yang ditutupi oleh cangkang. Bentuk cangkang nautilus ini menyerupai bentuk cangkang pada keong. Hanya saja, nautilus memiliki tentakel di tubuhnya, sedangkang keong tidak. Ingin mengetahui lebih banyak terkait makhluk air nautilus? Yuk, simak artikel di bawah!
1. Nautilus hidup di lautan terbuka dengan kedalaman hingga lebih dari 500 meter
ilustrasi nautilus yang dapat hidup hingga kedalaman 500 meter (Wikimedia Commons/Unuaiga) Tidak seperti hewan bercangkang pada umumnya yang senang hidup di dasar laut berpasir. Nautilus merupakan salah satu hewan bercangkang yang menyukai tinggal atau hidup di lautan terbuka atau laut bebas.
Dilansir laman Animal Diversity Web, nautilus biasa ditemukan di lautan Indo-Pasifik. Di sana, mereka tidak hanya hidup di dasar laut berpasir, tetapi mereka juga senang hidup di lautan terbuka atau laut bebas.
Nautilus dapat berenang dan hidup pada kedalaman hingga 500 meter. Dilansir laman Nautilus, nautilus biasa hidup di zona Mesofosis yaitu zona laut yang memiliki kedalaman 100 hingga 500 meter.
2. Nautilus memiliki tentakel hingga cangkang yang memiliki corak seperti zebra
ilustrasi nautilus yang memiliki cangkang dengan corak seperti menyerupai zebra (Wikimedia Commons/Frederic Ducarme) Nautilus merupakan hewan invertebrata air yang memiliki ciri anatomi dasar yang terdiri dari kepala, badan, kaki (tentakel), serta delapan buah lengan yang memanjang dari pangkal kepala.
Dilansir laman Britannica, memiliki cangkang luar berbentuk melingkar yang sangat halus. Warna cangkang nautilus dapat berupa putih, jingga, hingga ungu dengan corak yang mirip seperti zebra.
Nautilus memiliki ukuran tubuh atau diameter tubuh sebesar 10 inci atau sekitar 25 centimeter.
Tidak hanya memiliki cangkang, nautilus juga memiliki tentakel yang cukup banyak. Dilansir laman Monterey Bay Aquarium, nautilus memiliki lebih dari 90 tentakel yang berada di tubuhnya. Tentakel tersebut nautilus gunakan untuk meraba-raba lingkungan sekitar serta untuk mencari makanan.
3. Nautilus memakan ikan, kepiting, hingga lobster menggunakan mulutnya yang tajam
ilustrasi nautilus yang memiliki 90 tentakel (Wikimedia Commons/Lee R. Berger) Baca Juga: Nautilus, Fosil Hidup yang Sudah Ada Sejak 400 Juta Tahun yang Lalu
Dilansir laman NOAA Fisheries, untuk mendapatkan makanan, nautilus biasanya menggunakan kemosensor yang terdapat pada tentakelnya untuk memburu aroma atau bau makanan yang berada di lingkungan sekitarnya.
Nautilus menyukai ikan, kepiting, hingga lobster. Dilansir laman Oceana, nautilus memiliki 90 tentakel yang dapat digunakannya untuk menangkap mangsa atau makanannya. Untuk menangkap mangsanya, nautilus akan melilitkan tentakelnya pada tubuh mangsanya. Setelah itu, nautilus akan langsung menarik mangsa yang sudah dililut ke arah mulutnya dan memakannya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Tidak hanya menggunakan tentakelnya, nautilus juga seringkali menggunakan racun atau bisa yang dimilikinya untuk menangkap mangsa.
4. Berenang menggunakan tenaga jet hingga memiliki racun
ilustrasi nautilus yang berenang menggunakan tenaga jet melalui siphuncle (Wikimedia Commons/Lee R. Berger) Nautilus merupakan hewan moluska bercangkang yang dapat berenang dan mengapung di lautan bebas.
Dilansir laman Monterey Bay Aquarium, nautilus berenang dengan menggunakan tenaga jet. Tenaga jet yang dimaksud adalah nautilus akan memasukan air ke dalam mantelnya melalui tabung yang disebut siphuncle dan mengeluarkannya dari ruangan kecil tertutup yang terdapat cangkangnya. Dengan begitu, nautilus dapat menghasilkan tenaga dorongan atau tenaga jet ketika mengeluarkan air tersebut. Tenaga jet ini digunakan nautilus untuk berenang naik turun serta mengapung di lautan.
Tidak hanya memiliki cara berenang yang unik, nautilus juga ternyata memiliki racun.
Dilansir laman Natural History Museum, hampir semua cephalopoda termasuk nautilus memiliki racun. Walaupun begitu, racun yang dimiliki nautilus hanya digunakan untuk membunuh atau menangkap mangsanya saja dan tidak berbahaya bagi manusia.