TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Raja Sejong, Berhasil Memberikan Masa Emas untuk Korea

Banyak inovasi yang diciptakan, salah satunya Hangul

ilustrasi Raja Sejong yang Agung (Wikimedia Commons)

Raja Sejong yang Agung atau yang biasa dikenal sebagai Raja Sejong merupakan raja ke-4 Korea yang memerintah pada periode Dinasti Joseon. Ia merupakan putra ke-3 dari Raja Taejong. Ia mulai berkuasa dan menggantikan takhta ayahnya pada tahun 1418.

Selama masa pemerintahannya, Raja Sejong telah melakukan banyak inovasi baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi maupun sastra. Hal tersebut membuat masa pemerintahan Raja Sejong seringkali disebut sebagai Masa Emas Korea atau Golden Age of Korea.

Selain itu, Raja Sejong juga memiliki jasa yang besar dalam penciptaan huruf hangeul (abjad Korea). Ingin mengetahui lebih banyak informasi terkait Raja Sejong? Yuk, simak artikel di bawah!

1. Merupakan raja ke-4 pada Dinasti Joseon

ilustrasi kerajaan pada Dinasti Joseon (Wikimedia Commons/David McNally)

Sejong merupakan putra ke-3 dari Raja Taejong, yakni raja ke-3 yang ditunjuk untuk memerintah pada Dinasti Joseon dan berhasil memerintah selama 18 tahun. Setelah 18 tahun memerintah, Raja Taejong akhirnya digantikan oleh Sejong.

Dilansir Asia Society, putra tertua Raja Taejong merupakan pewaris sah takhta. Namun, karena perilaku dan gaya hidup putra pertama dianggap tidak pantas untuk menjadi seorang raja, Raja Taejong akhirnya memutuskan untuk mengangkat Sejong karena dianggap pantas untuk menjadi raja.

Raja Sejong resmi menjadi pewaris takhta sekaligus raja baru yang akan memerintah Dinasti Joseon pada tahun 1418 hingga seterusnya.

2. Melakukan ekspedisi Gihae untuk memperluas dan memperkuat perbatasan wilayah Dinasti Joseon

ilustrasi pengawasan perbatasan pada Dinasti Joseon (Wikimedia Commons/Gary Todd)

Ayah dan kakek dari Raja Sejong pada saat berkuasa menjadi raja Dinasti Joseon sebelumnya, berhasil memperluas dan memperkuat perbatasan dengan memukul mundur pasukan Mongol di semenanjung Korea.

Pada masa pemerintahannya, Raja Sejong juga melakukan upaya untuk memperkuat perbatasan wilayah Dinasti Joseon agar tidak diserang oleh bangsa atau kerajaan lain.

Dilansir World History Encyclopedia, untuk memperkuat perbatasan wilayah, Raja Sejong bekerja keras dalam menumpas bajak laut Wako Jepang dari pulau Tsushima. Perlawanan ini disebut dengan ekspedisi Gihae atau invasi Oei. Ekspedisi Gihae yang dilakukan raja berhasil dan membuat Tsushima menyerah pada tahun 1419.

Walaupun begitu, serangan bajak laut tetap belum hilang sepenuhnya sehingga raja tetap melakukan pengawasan ketat pada wilayah perbatasan.

3. Menciptakan banyak inovasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

ilustrasi instrumen astronomi yang diciptakan oleh Jang Yeong-Sil (Wikimedia Commons/Steve46814)

Pada awalnya, Raja Sejong memanggil seorang penemu terkemuka sekaligus ilmuwan yang berasal dari kelas bawah bernama Jang Yeong-Sil ke istana. Raja Sejong menyadari potensi yang dimiliki oleh Yeong-Sil dan memberinya posisi resmi di kerajaan untuk meneliti dan menciptakan berbagai alat dan teknologi yang akan berguna untuk raja dan masyarakat.

Dilansir laman New World Encyclopedia, atas posisi yang ia dapatkan, Yeong-Sil berhasil menciptakan alat pengukur curah hujan, jam air, dan jam matahari.

Tidak hanya Jang Yeong-Sil, Raja Sejong juga berjasa dalam industri penerbitan di Korea. Ia membantu mengembangkan dan mempromosikan mesin cetak logam sehingga mesin cetak ini mulai digunakan secara resmi pada masa pemerintahannya.

Untuk membantu mengembangkan ilmu pengetahuan pada saat itu, Raja Sejong juga membuat observatorium astronomi di istana serta membuat sistem timbangan dan ukuran.

Baca Juga: 5 Museum Terbaik di Seoul, Tampilkan Seni dan Sejarah Korea Selatan

4. Mengembangkan studi medis dan distribusi layanan kesehatan kepada masyarakat

ilustrasi perpustakaan yang merupakan tempat membaca para cendekiawan (Wikimedia Commons/Gary Todd)

Untuk mengetahui masalah dalam bidang medis apa saja yang terjadi di Korea, Raja Sejong menggunakan daftar masalah medis di Korea yang dikemukakan oleh ayahnya, Raja Taejong.

Perubahan pertama yang dilakukannya adalah dengan menata ulang sistem layanan kesehatan di Korea yang pada awalnya berfokus pada seluruh kelas menjadi hanya berfokus pada kelas khusus (keluarga kerajaan, menteri, dan masyarakat).

Raja Sejong juga memerintahkan pekerja medis untuk membuat obat menggunakan bahan-bahan lokal. Hal tersebut membuat biaya pembuatan obat menjadi lebih terjangkau sehingga masyarakat dapat membeli obat dengan harga yang lebih terjangkau dan dengan kuantitas yang lebih banyak.

Terakhir, Raja Sejong membentuk kelompok yang berisi sekumpulan cendekiawan untuk mempelajari buku-buku medis Tiongkok dengan tujuan untuk mengumpulkan dan mengembangkan pengetahuan medis yang akan berguna bagi Korea.

5. Berhasil menciptakan Hangul

ilustrasi Raja Sejong yang berhasil menciptakan Hangul (Wikimedia Commons/고려)

Sebelum adanya hangeul, masyarakat Korea menggunakan aksara Tiongkok klasik untuk membaca dan menulis. Aksara Tiongkok klasik merupakan huruf yang sulit untuk dipelajari. Hal tersebut membuat hanya beberapa masyarakat saja yang mampu membaca dan menulis menggunakan aksara Tiongkok.

Dilansir Britannica, untuk mempermudah dan meningkatkan literasi masyarakat Korea, Raja Sejong akhirnya menciptakan huruf hangeul pada tahun 1443 dan huruf ini resmi digunakan sebagai sistem penulisan di Korea pada tahun 1446.

Adanya huruf hangeul memberikan kemudahan bagi masyarakat Korea untuk belajar membaca dan menulis. Hal ini membuat seluruh lapisan masyarakat memiliki kemampuan membaca dan menulis.

Namun, setelah kematian Raja Sejong, kaum elit membatasi adanya penggunaan hangeul karena takut akan kemampuan membaca dan menulis masyarakat kelas bawah yang dapat berpotensi mengancam posisi keluarga mereka.

Pada awal tahun 1900-an ketika masa kedudukan Jepang di Korea, huruf hangeul juga dilarang untuk digunakan. Hingga pada akhirnya, pada tahun 1946 hangeul digunakan kembali dan resmi menjadi bahasa sekaligus aksara nasional Korea.

Verified Writer

Alifya Putri

Bibliophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya