TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ubur-ubur Jelatang Laut Hitam, Raksasa yang Tidak Berbahaya

Invertebrata terbesar pada abad ke-20

ilustrasi ubur-ubur jelatang laut hitam (wikimedia.org/Jim G)

Ubur-ubur jelatang laut hitam atau yang memiliki nama latin Chrysaora achlyos merupakan salah satu spesies ubur-ubur yang dapat ditemukan di Lautan Pasifik sekitar Amerika Utara. Seperti ubur-ubur pada umumnya, ubur-ubur ini memiliki bell atau kepala dan kaki atau tentakelnya.  Ubur-ubur ini memiliki tubuh yang berwarna campuran merah dan jingga. Walaupun memiliki tubuh berwarna campuran merah dan jingga, ubur-ubur ini seringkali disebut sebagai ubur-ubur hitam, lho. Kira-kira ubur-ubur ini memiliki fakta menarik lain apa saja ya? Simak di bawah ini.

1. Memiliki panjang tubuh yang mencapai 8 meter

ilustrasi ubur-ubur jelatang laut hitam (pixabay/Efraimstochter)

Ubur-ubur jelatang laut hitam atau ubur-ubur hitam ini ternyata merupakan ubur-ubur raksasa, lho. Dilansir laman Monterey Bay Aquarium, ubur-ubur hitam memiliki kaki atau tentakel yang panjangnya mencapai 8 meter. Tidak hanya itu saja, ubur-ubur ini juga memiliki ukuran kepala yang diameternya mencapai 0,9 meter. Ukuran tubuh yang panjang dan besar ini membuat ubur-ubur jelatang laut hitam dinobatkan sebagai hewan invertebrata terbesar yang ada di abad ke-20. Menarik sekali bukan?

2. Sengatan ubur-ubur jelatang laut hitam tidak berbahaya bagi manusia

ilustrasi ubur-ubur jelatang laut hitam (pixabay/XPics)

Seperti ubur-ubur pada umumnya, ubur-ubur jelatang laut hitam juga memiliki sengatan di tubuhnya. Ubur-ubur jelatang laut hitam seringkali menyengat benda lain yang menurutnya berbahaya. Namun, sengatan ubur-ubur jelatang ternyata tidak berbahaya, lho. Dilansir laman ThoughtCo, walaupun sengatan ubur-ubur jelatang laut hitam menyakitkan, sengatan ubur-ubur jelatang laut hitam ini tidak mematikan bagi manusia, kecuali bagi mereka yang memang memiliki alergi. Orang yang terkena sengatan dapat mengoleskan obat pereda nyeri pada area yang sakit untuk mengurangi nyeri akibat sengatan ubur-ubur.

3. Ubur-ubur jelatang laut hitam tidak memiliki sistem pencernaan

ilustrasi ubur-ubur jelatang laut hitam (wikimedia.org/Jim G)

Seperti ubur-ubur pada umumnya, ubur-ubur jelatang laut hitam juga tidak memiliki sistem pencernaan. Dilansir laman Critter Squad Wildlife Defenders, ubur-ubur jelatang laut hitam tidak memiliki sistem pencernaan, otak, hati, dan sistem pernapasan. Untuk mencerna makanan yang masuk ke tubuh, ubur-ubur jelatang laut hitam akan menelan makanan, lalu makanan itu akan terperangkap di rongga gastrovaskular, dan nutrisi dari makanannya akan diserap gastrodermis yang dimiliki oleh ubur-ubur.

4. Ubur-ubur jelatang laut hitam kadang menjadi alat transportasi bagi makhluk air lain yang ada di sekitarnya

ilustrasi ubur-ubur jelatang laut hitam (pixabay/Efraimstochter)

Walaupun memiliki tubuh yang besar, ubur-ubur jelatang laut hitam tidak berbahaya bagi beberapa makhluk air, salah satunya larva dan kepiting. Dilansir laman Scuba, ubur-ubur jelatang laut hitam seringkali dijadikan sebagai alat transportasi untuk hewan air lainnya seperti kepiting dan larva. Beberapa kepiting dan larva menggunakan ubur-ubur jelatang laut hitam sebagai alat transportasi. Kepiting dan larva akan menempel pada bagian bell atau kepala ubur-ubur sampai ke dasar laut maupun pantai. Menarik sekali ya!

Baca Juga: Fakta Ubur-ubur Kristal, Tidak Hanya Menawan tetapi Juga Mengerikan  

Writer

Alifya Putri

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya