TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Situs Mohenjo-daro, Sempat Terkubur Akibat Banjir Besar

Ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO

ilustrasi Mohenjo-daro di Sind, Pakistan (Wikimedia Commons/Ziegler175)

Mohenjo-daro merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di provinsi Sindh, Pakistan. Mohenjo-daro dulunya merupakan sebuah kota yang berasal dari peradaban Mesopotamia, Mesir kuno, dan Yunani kuno. Mohenjo-daro dibangun pada ribuan tahun yang lalu. Situs ini merupakan salah satu pusat administratif pada peradaban Lembah Indus kuno.

Saat ini, Mohenjo-daro menjadi salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Situs Mohenjo-daro juga menampilkan banyak wawasan dan pengetahuan terkait kebudayaan serta sejarah India kuno. Untuk mengetahui lebih banyak informasi terkait Mohenjo-daro, yuk, simak lima fakta berikut!

1. Mohenjo-daro dibangun pada tahun 2.600 sebelum Masehi

ilustrasi Mohenjo-daro di Sind, Pakistan (Wikimedia Commons/Comrogues)

Mohenjo-daro merupakan salah satu situs sejarah yang terletak di provinsi Sind, Pakistan. Tempat ini dulunya merupakan salah satu pusat administratif di peradaban Lembah Indus. Mohenjo-daro menjadi pusat administratif kuno di peradaban Lembah Indus sejak tahun 2.600 hingga 1.900 sebelum Masehi.

Dilansir laman Harappa, Mohenjo-daro dibangun pada tahun 2.600 sebelum Masehi. Tempat ini dibangun oleh masyarakat suku Harappa, yaitu masyarakat pada peradaban Lembah Indus. Dikutip dari laman Wonderopolis, situs ini dinyatakan sebagai kota peradaban tertua di sub-benua India.

Baca Juga: 5 Ancaman Terbesar yang Mengintai Hutan Amazon, Bakal Gundul?

2. Sering dijuluki sebagai “gundukan kematian”

ilustrasi penemuan kerangka manusia di Mohenjo-daro (Wikimedia Commons/Soban)

Dilansir laman HSC Projects, Mohenjo-daro sering disebut sebagai “sundukan kematian” atau “The mound of dead”. Hal tersebut disebabkan pada saat penemuan kembali Mohenjo-daro oleh arkeolog, tempat ini penuh dengan tulang dan kerangka manusia.

Pada saat ditemukan kembali, arkeolong langsung melakukan penyelidikan dan penelitian di Mohenjo-daro untuk mengetahui asal-usulnya. Selama dilakukan penyelidikan, para arkeolog menemukan gundukan yang terdiri dari beberapa tulang dan kerangka manusia. Dari situlah asal mula Mohenjo-daro mendapat julukan sebagai “gundukan kematian”.

3. Mohenjo-daro dibangun menggunakan material dasar berupa batu bata

ilustrasi Mohenjo-daro di Sind, Pakistan (Wikimedia Commons/Saqib Qayyum)

Dilansir laman National Geographic, Mohenjo-daro memiliki luas hingga 100 hektar yang terdiri dari blok-blok dan gundukan. Ukurannya yang luas tersebut menjadikan Mohenjo-daro sebagai kota terbesar di peradaban Lembah Indus.

Dilansir laman Britannica, setiap blok pada Mohenjo-daro disusun secara beraturan serta memiliki ukuran sekitar 384 meter dari utara ke selatan (lebar) dan 228 meter dari timur ke barat (panjang). Blok-blok tersebut disusun dan dibangun dengan material dasar berupa batu bata. Selain itu, blok di bagian tengah dibangun dengan ketinggian 6 hingga 12 meter. Blok tersebut dibangun dengan menggunakan batu bata lumpur dan dibentengi atau disekelilingi oleh menara berbentuk persegi. Tidak hanya terdiri dari blok-blok, terdapat pula beberapa patung dan ukiran yang berada di Mohenjo-daro.

4. Mohenjo-daro memiliki banyak sumur hingga terdapat tempat pemandian besar

ilustrasi tempat pemandian besar di Mohenjo-daro (Wikimedia Commons)

Seperti kebanyakan peradaban kuno, peradaban Lembah Indus juga berpusat di sekitar sungai. Sungai khususnya air menjadi komponen krusial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kuno. Oleh sebab itu, untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh air, masyarakat Harappa membangun banyak sumur di Mohenjo-daro. Sumur-sumur ini digunakan oleh masyarakat untuk mengakses air bersih.

Selain itu, laman Field Study of the World menjelaskan bahwa Mohenjo-daro memiliki tempat pemandian besar. Tempat pemandian tersebut merupakan bangunan terbesar yang berada di Mohenjo-daro. Pemandian ini dibangun dengan cukup dalam dan terdapat salah satu sisi pemandian yang berbetuk miring. Hal tersebut digunakan untuk mempermudah air masuk ke pemandian. Pemandian ini terbuat dari lapisan material yang kedap air. Pemandian besar tersebut juga selalu dijaga kebersihannya oleh masyarakat setempat, serta air yang digunakan untuk kolam pemandian ini merupakan air bersih sehingga masyarakat Harappa tidak khawatir apabila ingin menggunakan pemandian ini.

Verified Writer

Alifya Putri

Bibliophile

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya