TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Terjadi jika Semut Punah? Begini Kata Sains!

Ekosistem akan terancam tanpa keberadaan semut

ilustrasi semut (unsplash.com/MD_JERRY)

Biasanya, manusia tidak suka dengan serangga. Ya, manusia memang makhluk tertinggi yang membenci banyak hal, salah satunya semut. Banyak yang berpikir apa, sih, gunanya semut? Semut mampir ke segala tempat, terutama di rumah kita. Mereka mendatangi makanan-makanan manis yang terbuka ataupun tumpah.

Namun, makhluk-makhluk kecil ini ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar, lho, terhadap alam dan lingkungan sekitar. Tidak mungkin Tuhan menciptakan makhluk hidup tanpa memiliki tujuan, kan? Manusia pun sepertinya akan terancam jika semut punah. Penasaran? Yuk, kita cari tahu jawabannya!

1. Semut itu kecil, tapi perkasa dan cerdas

semut-semut membawa daun (unsplash.com/john lozano)

Jangan salah, meski kecil, semut adalah makhluk yang menakjubkan. Semut dapat membangun terowongan yang panjang dan rumit di dalam tanah. Mereka bekerja sama dalam sebuah koloni untuk menyelesaikan tugas-tugas yang luar biasa.

Pada Januari 2002, Guinness World Records menyatakan bahwa koloni semut terbesar di dunia terdiri dari spesies semut argentina (Linepithema humile) yang panjangnya 3.700 mil (6.000 kilometer). Panjang koloni semut ini dari Italia utara sampai selatan Prancis ke pantai Atlantik Spanyol.

Studi 2013 berjudul Backtracking behaviour in lost ants: an additional strategy in their navigational toolkit dari Antoine Wystrach dkk. menjelaskan bahwa semut Melophorus bagoti biasanya akan mencari makan di sepanjang jalur yang sudah dikenalinya dan mereka akan berpindah ke tempat yang baru secara sistematis. Selain itu, semut ini menggunakan strategi untuk bergerak ke arah yang lebih mudah untuk kembali ke jalur yang sudah dikenalinya. Dengan cara ini, semut mempunyai peluang yang lebih besar untuk membawa kembali makanan tersebut ke sarangnya.

Ternyata semut sangat mahir dalam mencari makan, lho. Namun, semut juga mempunyai peran ekologis yang penting. Ini di luar dari upaya mereka menjaga kelangsungan hidup mereka sendiri.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Jerapah, Bisa Menjadi Hewan Agresif!

2. Jika semut tidak ada, rantai makanan hewan lain akan terganggu

undur-undur saat membuat jebakan (commons.wikimedia.org/Antonio Valencia/Ksarasola)

Tanpa semut, banyak spesies yang akan mati kelaparan, di antaranya trenggiling dan antlion. Larva antlion (yang sering disebut undur-undur) biasanya membuat perangkap berupa lubang seperti corong di pasir untuk memangsa semut agar terjatuh. Setelah semut masuk ke perangkap, undur-undur akan menggunakan rahangnya untuk menghisap cairan dari tubuh semut. Nah, itu hanyalah sebagian kecil dari rantai makanan yang akan terganggu jika semut punah.

Pada 2011, Universitas Exeter melakukan penelitian tentang dampak semut terhadap lingkungan. Para ilmuwan ini menyimpulkan bahwa semut mati-matian mempertahankan wilayah mereka dengan mengalahkan predator yang jauh lebih besar dengan cara mengerumuninya dalam jumlah banyak. Tentunya, hal ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan sekitar, lho.

Jadi, keberadaan semut sebenarnya dapat meningkatkan keanekaragaman kelompok hewan lainnya. Semut memiliki peran penting dalam lingkungan. Semut juga memberikan pengaruh besar pada padang rumput dan rantai makanan.

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya