Islamofobia, Kebencian terhadap Islam sejak Perang Salib
Istilah islamofobia mulai populer sejak peradaban modern
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Islamofobia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang memiliki ketakutan atau kebencian yang tidak berdasar terhadap umat Islam. Keyakinan islamofobia ini mencetuskan beberapa serangan atau aksi kekerasan terhadap orang muslim yang tidak bersalah, khususnya di negara-negara Barat dan Amerika Serikat, yang terjadi selama bertahun-tahun lamanya.
Kebencian terhadap orang muslim memang meningkat secara substansial dalam beberapa waktu terakhir di Amerika. Vandalisme terhadap masjid menjadi salah satu aksi kebencian terhadap Islam yang paling umum terjadi di AS. Namun, kadang, ada insiden yang jauh lebih fatal, seperti kasus seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang ditikam hingga tewas di Illinois pada Oktober 2023. Untuk itu, mari, kita ulas apa itu islamofobia.
1. Asal-usul terciptanya istilah islamofobia
Menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford, kata islamofobia pertama kali digunakan pada 1923 dalam Journal of Theological Studies. Namun, penggambaran umat Islam yang dianggap sebagai orang yang misterius, biadab, atau tak berakal sehat dalam nilai-nilai Barat sudah ada sejak lama. Hal ini terjadi saat Perang Salib pada Abad Pertengahan dan sebagai bentuk kekhawatiran terhadap Turki pada masa kejayaan Kekaisaran Ottoman.
Dalam surat kabar berbahasa Inggris, istilah islamofobia pertama kali muncul pada 1990-an. Islamofobia lantas menjadi semakin relevan pada era setelah tragedi 9/11 atau serangan 11 September 2001. Islamofobia dianggap memiliki kecenderungan untuk menjadikan agama sebagai ideologi ekstremis yang hanya diikuti oleh kelompok fanatik.
Baca Juga: 5 Ide Topik Islam untuk si Kecil agar Ramadan Makin Bermakna
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.