TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Kutukan Paling Terkenal di Keluarga Kerajaan, Ngeri!

Meskipun gak logis, peristiwa mengerikan ini memang terjadi

Ilustrasi penobatan Kaisar Franz Joseph I di istana Uskup Agung Olomouc pada 2 Desember 1848 oleh Josef Klaus. (commons.wikimedia.org/Ziko van Dijk)

Siapa yang tidak ingin menjadi bangsawan dan jadi keluarga kerajaan? Bisa tinggal di istana, memiliki banyak pelayan, dan mungkin tidak perlu khawatir kehabisan uang. Akan tetapi, apakah semua itu sepadan dengan beberapa kerugiannya? Salah satu konsekuensinya adalah kutukan mengerikan yang terjadi selama berabad-abad.

Ternyata, banyak bangsawan terkenal di dunia memiliki legenda kutukannya sendiri, yang disebabkan oleh sihir, karma, batu permata, atau bahkan genetika. Meskipun kutukan ini terdengar konyol, tetapi tragedi yang terus-menerus terjadi dari generasi ke generasi dan diderita oleh keluarga kerajaan ini mungkin akan membuat kamu merinding.

1. Keluarga Kerajaan Grimaldi yang mendapat kutukan dari penyihir 

Rainier I dari Gagnes (1267-1314), pendiri dinasti Grimaldi (commons.wikimedia.org/Eugène-Louis)

Grimaldi adalah keluarga kerajaan Monaco yang telah memerintah sejak 1297, namun keluarga  kerajaan ini memiliki kutukan sejak awal pemerintahannya.

Ada yang percaya bahwa kutukan ini terjadi akibat Pangeran Rainier I yang menculik seorang perempuan Flemish, karena tidak terima, perempuan itu berubah menjadi penyihir, atau ada seorang penyihir yang dibakar di tiang pancang. Siapa pun itu, perempuan tersebut membalas dendam dengan melontarkan kutukan: "Grimaldi tidak akan pernah menemukan kebahagiaan dalam pernikahan."

Meskipun Grace Kelly dan Pangeran Rainier III terkenal dengan kisah cinta mereka yang indah, faktanya, Rainier III berselingkuh dengan banyak perempuan. Ayah Pangeran Rainier adalah seorang gay dan bercerai setelah pernikahannya selama 10 tahun.

Sementara itu, anak-anaknya yang lain, seperti Putri Caroline, telah menikah tiga kali, bercerai setelah dua tahun, dan menjanda pada usia 33 tahun. Putri Stephanie menikah dua kali, dan pernikahannya tidak ada yang bertahan selama dua tahun.

Pangeran yang berkuasa saat ini, Albert II, menunda pernikahannya sejak lama, namun memiliki banyak anak haram dari berbagai perempuan.

2. Kutukan Keluarga Kerajaan Nepal

Raja Prithvi Narayan Shah (1723–1775) (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Dilansir laman The New York Times, Nepal menjadi negara berdaulat pada tahun 1700-an, diperintah oleh Prithvi Narayan Shah. Namun, raja itu dikutuk oleh seorang pertapa yang mengatakan bahwa monarki Nepal hanya akan bertahan 10 generasi.

Awalnya, raja menawarkan dadih kepada pertapa, tetapi ia memuntahkannya tepat di hadapan raja. Sang raja marah dan menyingkir dari si pertapa. Usut punya usut, pertapa tersebut adalah dewa Gorakhnath, ia tersinggung dengan sikap raja, itu sebabnya dia mengutuknya.

Pada 1 Juni 2001, raja Nepal saat itu, Birendra Bir Bikram Shah Dev, dan sebagian besar keluarganya berkumpul di Istana Narayanhiti. Lalu, Pangeran Dipendra, putra dan pewaris takhta, memasuki ruangan dengan membawa senjata dan melepaskan tembakan. Dia membunuh sembilan orang, termasuk ayah, ibu, saudara laki-laki, dan saudara perempuannya.

Dipendra kemudian mencoba bunuh diri, namun berakhir koma. Dia bertahan selama dua hari, lalu secara resmi diangkat menjadi raja Nepal. Ada yang mengatakan bahwa Dipendra marah karena tidak bisa menikahi perempuan yang dia inginkan, meskipun menurut teman-temannya, putra mahkota itu memang terlihat tidak bahagia. Mahkota diberikan kepada saudara laki-laki Birendra sebelum Nepal mengakhiri monarkinya pada tahun 2008, dan itu berlangsung tepat 10 generasi.

3. Kutukan Keluarga Kerajaan Habsburg 

Ilustrasi penobatan Kaisar Franz Joseph I di istana Uskup Agung Olomouc pada 2 Desember 1848 oleh Josef Klaus. (commons.wikimedia.org/Ziko van Dijk)

Pembunuhan Archduke Franz Ferdinand pada tahun 1914 menyebabkan Perang Dunia I, ia adalah anggota keluarga kerajaan Habsburg. Sebagaimana yang dijelaskan Riverside Daily Press, saat mendengar tentang kematian keponakannya, Kaisar Franz Joseph I menyadari tragedi yang tidak biasa dalam keluarga kerajaan, seperti yang dialami leluhurnya.

Keluarga ini terkenal karena kutukan Turnfalken, burung gagak yang selalu muncul setiap kali akan ada kejadian buruk di Habsburg. Konon, burung-burung gagak ini balas dendam atas janji yang dilanggar keluarga kerajaan, karena menghancurkan habitat mereka. Pasalnya, burung-burung gagak ini pernah menyelamatkan nenek moyang Habsburg dari serangan dan pembunuhan.

Ada juga yang beranggapan bahwa kutukan itu datang dari Kaisar Franz Joseph sendiri, yang mengeksekusi seorang remaja. Ibunya, Countess Karolyi mengutuk keluarga Habsburg, dengan mengatakan, "Semoga surga dan neraka menghancurkan kebahagiaanmu! Semoga keluargamu dimusnahkan! Semoga anak-anakmu dibawa ke kehancuran, dan semoga hidupmu hancur!"

4. Kutukan Keluarga Kerajaan Wadiyar

potret Maharaja Sir Sri Krishnaraja Wodeyar Bahadur (commons.wikimedia.org/K. Keshavayya)

Keluarga kerajaan Wadiyar memerintah Mysore di India, dan mendapatkan takhta dengan paksa, yang membuat mereka menerima kutukan. Dikutip India Today, ketika Raja Wodeyar menggulingkan penguasa Tirumalaraja pada tahun 1612, istri yang terakhir, Alamelamma, melarikan diri dengan membawa barang-barang berharga.

Saat anak buah Wodeyar menyusulnya, dia terjun ke sungai, sambil menyerukan kutukan: "Semoga Talakadu diisi dengan pasir dan menjadi tanah tandus. Semoga Malangi berubah menjadi pusaran air, semoga Wodeyar tidak pernah memiliki anak." Kutukan ketiga itu menjadi kenyataan.

Sejak itu, keluarga Wodiyar hanya melahirkan anak laki-laki dalam generasi yang berbeda. Akibatnya, pada abad ke-17, enam penguasa dari keluarga kerajaan Wodiyar mengadopsi anak.

Baca Juga: 11 Fakta tentang Misteri Kutukan Mumi Firaun, Sudah Tahu?

5. Kutukan Keluarga Kerajaan Coburg

potret Maria Antonia Koháry de Cabra (1797–1862) (commons.wikimedia.org/Unknown author)

Hemofilia telah memengaruhi hampir semua keluarga kerajaan Eropa, berkat Ratu Victoria. Ratu Victoria memiliki sembilan anak dan menikahkan mereka dengan berbagai keluarga bangsawan atau kerajaan, dan beberapa di antaranya mewarisi gen yang membawa penyakit tersebut.

Buku "The History of Medicine" mengatakan bahwa perkawinan silang antara sepupu memungkinkan munculnya hemofilia yang jauh lebih besar. Salah satu putra Ratu Victoria sendiri juga menderita hemofilia. Hemofilia mempersulit darah untuk membeku, yang berarti hampir semua luka bisa berakibat fatal, menyebabkan kematian yang menyiksa.

Namun, Ratu Victoria mengaitkan hal ini dengan kutukan yang dilakukan pada leluhurnya sendiri, yaitu salah satu cabang Jerman dari keluarga Ratu Victoria, yaitu Coburg, yang terkenal memiliki kutukan.

Bangsawan Hongaria yang sangat kaya, Antoinette de Kohary menikah dengan keluarga tersebut pada tahun 1815. Seorang kerabat Kohary, sangat iri dengan kekayaannya sehingga dia mengutuk keluarga itu dengan penyakit, yang mungkin akhirnya muncul pada anak dan cucu Ratu Victoria.

6. Kutukan Keluarga Kerajaan Hesse-Darmstadt

Putri Alice dari Kerajaan Inggris saat mengenakan gaun pengantinnya, 1862. (commons.wikimedia.org/Unknown person)

Kadipaten agung Hesse-Darmstadt menderita kutukan, yang dikutip The Court Jeweller berasal dari tiara Strawberry. Tiara tersebut dirancang oleh Pangeran Albert, suami dari Ratu Victoria Inggris, untuk dikenakan putri mereka, Putri Alice pada hari pernikahannya. Tapi sebelum pernikahan itu terlaksana, Albert meninggal karena demam tifoid di usia 42 tahun.

Alice mengenakan tiara di pernikahannya dan membawanya ke Kerajaan Hesse, dan di sinilah tragedi mengikutinya. Tepat 17 tahun setelah ayahnya meninggal, Alice juga meninggal karena tipus, lalu salah satu putrinya meninggal karena penyakit yang sama. Alice juga membawa gen hemofilia (dari ibunya, Ratu Victoria), dan putrinya mewariskan hemofilia itu ke keluarga kerajaan Spanyol dan Rusia.

Pada tahun 1937, lima anggota keluarga bangsawan Hesse mengalami kecelakaan pesawat saat ingin terbang ke pesta pernikahan kerabat mereka, lapor Time. Semua orang tewas, termasuk dua anak kecil. Ketika lokasi kecelakaan digeledah, seorang bayi prematur ditemukan dalam keadaan tewas, di sebelah grand duchess Cecile yang berusia 26 tahun. Anehnya, tiara Strawberry ditemukan di puing-puing pesawat.

7. Kutukan Hope Diamond bagi banyak keluarga kerajaan

lukisan kematian Louis XIV di Istana Versailles, 1839 (commons.wikimedia.org/Thomas Jones Barker)

Hope Diamond, yang sekarang di tempatkan di Smithsonian, dianggap sebagai batu berlian yang paling terkutuk sepanjang sejarah. Banyak bangsawan yang mengalami nasib buruk saat memiliki Hope Diamond.

Pada 1688, raja Prancis Louis XIV membeli berlian itu di India. Mental Floss mengatakan bahwa Louis kehilangan semua hal kecuali satu dari anak-anaknya, dan dia sendiri meninggal karena gangren. Hope Diamond masih menjadi bagian dari permata mahkota ketika Louis XVI dan Marie Antoinette ditangkap dan dijebloskan ke penjara, meskipun pada saat mereka dieksekusi, berlian itu telah dijarah.

Lalu, Pangeran Rusia Kanitovsky memberikan berlian itu kepada kekasihnya dan kemudian membunuhnya, dan Sultan Abdul Hamid dari Turki kehilangan takhta dan kekasihnya setelah membeli berlian itu.

8. Kutukan Koh-i-Noor yang terjadi pada bangsawan laki-laki 

keluarga Kerajaan Mughal - Akbar Shah II dan putra-putranya (commons.wikimedia.org/Royal Collection/Anonymous)

Koh-i-Noor adalah berlian besar, yang saat ini menjadi bagian dari koleksi British Crown Jewels. Mengutip kabar World History Encyclopedia, tidak ada yang yakin kapan atau dari mana asalnya. Beberapa orang mengira bahwa berlian itu disebutkan dalam teks-teks tua abad keempat SM, dan sebagian besar percaya bahwa berlian itu ditambang di anak benua India antara tahun 1100 dan 1300.

Pada pertengahan 1500-an atau pertengahan 1600-an, Koh-i-Noor dipajang di takhta merak keluarga kerajaan Mughal. Selama 150 tahun, berlian itu berpindah tangan di antara para penguasa di India, dan nasib buruk menimpa mereka semua.

Pada tahun 1849, East India Company memenangkan Perang Anglo-Sikh dan meminta agar Koh-i-Noor menjadi bagian dari perjanjian damai. Mereka kemudian memberikan berlian itu kepada Ratu Victoria. Konon, orang India mengirim berlian itu bersama dengan catatan yang mengatakan, "Dia yang memiliki berlian ini akan memiliki dunia, tetapi juga akan menderita kemalangannya. Hanya Tuhan atau perempuan yang bisa memakainya tanpa hukuman."

Baca Juga: 12 Kutukan Paling Terkenal di Mitologi Hindu, Mengerikan!

Verified Writer

Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya