Kenapa Root Beer Rasanya Mirip Balsam? Ini 5 Fakta dan Penjelasannya
Kadang, rasanya juga kayak pasta gigi, gak sih?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Root beer adalah minuman khas Amerika Utara yang manis yang secara tradisional dibuat menggunakan kulit akar pohon sassafras (Sassafras albidum) atau anggur sarsaparilla (Smilax ornata) sebagai cita rasa utamanya. Root beer biasanya nonalkohol, bebas kafeina, manis, dan berkarbonasi sehingga akan berbusa ketika dituang.
Karena safrole (zat yang ditemukan dalam minyak sassafras dan terbukti sebagai zat aditif terlarang) dilarang oleh FDA AS pada 1960 karena sifat karsinogenisitasnya, sebagian besar root beer komersial menggunakan zat tambahan sassafras buatan yang aman dikonsumsi.
Namun, beberapa menggunakan ekstrak sassafras bebas safrol. Adapun, produser besarnya termasuk A&W, Barq's, Dad's, Hires, dan Mug. Untuk lebih jelasnya, simak fakta-fakta berikut, yuk!
1. Sejarah root beer
Minuman dari akar pohon sassafras dibuat penduduk asli Amerika untuk tujuan kuliner dan pengobatan sebelum kedatangan orang Eropa di Amerika Utara. Sejak kedatangan Eropa, teknik kuliner ala Eropa telah diterapkan untuk membuat minuman tradisional berbasis sassafras yang mirip dengan root beer sejak abad ke-16.
Root beer telah dijual di toko sejak 1840-an dan resep tertulis untuk root beer telah didokumentasikan sejak 1860-an. Ada kemungkinan, root beer kemudian dikombinasikan dengan soda sejak 1850-an dan root beer yang dijual di toko-toko lebih sering dijual sebagai sirop daripada minuman kemasan.
Tradisi pembuatan root beer diperkirakan telah berevolusi dari tradisi pembuatan bir skala yang menghasilkan minuman fermentasi dengan kadar alkohol sangat rendah dan dianggap lebih sehat untuk diminum daripada sumber air minum lokal yang tercemar, ditambah lagi oleh kandungan obat dan nutrisinya.
Safrole, zat yang ditemukan dalam minyak akar sassafras dan kulit kayu yang memberi rasa khas pada root beer, namun dilarang untuk digunakan pada makanan dan obat-obatan yang diproduksi secara massal oleh FDA pada 1960.
Dilansir laman Drugs.com, safrole terbukti menyebabkan kerusakan hati permanen dan berbagai jenis kanker sehingga kini sassafras tidak lagi digunakan dalam root beer yang diproduksi secara komersial dan kadang-kadang diganti dengan perisa buatan.
Baca Juga: Wajib Tahu, 9 Fakta Sejarah tentang Perang Rempah di Samudra Hindia
Editor’s picks
Baca Juga: Sejarah Nugget Ayam: Makanan Sederhana Andalan Semua Orang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.