TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komet C/2022 E3 (ZTF), Objek Interstellar Cuma Sekali Datangi Bumi

Peristiwa bersejarah nih!

Gambar komet C 2022/E3 (ZTF) dari Lapan. (dok. Lapan)

Seluruh dunia sedang digemparkan oleh kedatangan sebuah komet yang kemungkinan berasal dari sistem bintang lain di luar Tata Surya. Komet ini bernama C/2022 E3 (ZTF). Panjang banget ya namanya?

Iya, nama komet itu berasal dari jenisnya, waktu penemuan dan fasilitas antariksa yang menemukannya. Komet C/2022 E3 (ZTF) adalah komet berjenis non-periodik (C), dideteksi pada 2 Maret 2022 (2022 E3) dan ditemukan oleh fasilitas antariksa Zwicky Transient Facility (ZTF) di California.

Lalu, kenapa komet ini sangat istimewa hingga membuat seluruh dunia gempar? Yuk kita bahas bersama!

1. Komet C/2022 E3 (ZTF) hanya lewat sekali dalam peradaban manusia

Hasil fotografi komet C 2022/E3 (ZTF) di langit London. (dok. Sky at Night Magazine/John Chumack)

Komet C/2022 E3 (ZTF) hanya akan melintasi Bumi sekali. Manusia tidak akan pernah melihat komet ini lagi selamanya. Huruf C dalam nama komet C/2022 E3 (ZTF) menandakan bahwa komet tersebut termasuk ke dalam golongan komet non-periodik. Berdasarkan waktunya menghampiri Bumi, komet dibagi menjadi dua komet periodik dan non periodik.

Komet periodik adalah komet yang datang ke Bumi dalam waktu kurang dari 200 tahun. Biasanya komet periodik ini berasal dari Sabuk Kuiper di luar Planet Neptunus. Sedangkan komet non-periodik membutuhkan waktu lebih lama dari 200 tahun untuk mendatangi Bumi, atau bahkan tidak bisa diprediksikan waktunya.

Nah, komet C/2022 E3 (ZTF) ini menurut perhitungan Nasa membutuhkan waktu lebih dari 50.000 tahun untuk kembali mendatangi bumi, yang berarti komet ini kemungkinan hanya akan ditemui sekali dalam peradaban manusia. 

Baca Juga: 8 Fakta Komet C 2022/E3 (ZTF), Fenomena Sekali Seumur Hidup! 

2. Terdeteksi sebagai objek interstellar ke-3 yang mendekati Bumi

Ilustrasi objek interstellar pertama yang mendekati Bumi. (dok. NASA/Joseph Olmsted dan Frank Summers)

Sebenarnya asal komet ini masih menjadi perdebatan bagi para astronom. NASA memprediksi komet ini berasal dari awan Oort dilihat dari periodenya mencapai Bumi yang begitu lama.

Namun Andi, seorang peneliti Lapan yang mempelajari data pergerakan komet C/2022 E3 (ZTF) memprediksikan hal yang berbeda. Andi mengungkapkan bahwa komet ini bisa jadi adalah objek interstellar.

Hal ini dikarenakan meskipun gerakan harian komet dapat ditentukan, namun perhitungan periode komet C/2022 E3 (ZTF) tidak dapat ditentukan. Bahkan kurva periodik komet ini berbentuk hiperbola di mana terdapat dua titik lenyap yang letaknya berada di jarak tak berhingga. Hal itu berarti kemungkinan komet ini hanya akan datang sekali ini saja mendekati Bumi, dan besar kemungkinan ia berasal dari luar sistem Tata Surya.

Objek interstellar adalah benda langit yang berasal dari lokasi yang jauh diluar sistem Tata Surya kita. Hingga saat ini hanya ada dua objek yang dikonfirmasi sebagai objek  interstellar, yaitu Omuamua dan komet Borisov. Jika benar komet C/2022 E3 (ZTF) berasal dari luar Tata Surya kita, maka ia akan menjadi objek interstellar ketiga di sejarah umat manusia.

3. Komet C/2022 E3 (ZTF) dapat dilihat tanpa teleskop

Gambar komet C 2022/E3 (ZTF) dari Lapan. (dok. Lapan)

Menurut peneliti Lapan, ketika mendekati Bumi pada 1 dan 2 Februari 2023 nanti, komet C/2022 E3 (ZTF) akan bersinar dengan magnitudo 4,94. Hal tersebut berarti kemungkinan besar komet ini akan bisa dilihat tanpa menggunakan teleskop. Wah, asyik nihQ 

Namun tentunya kalian harus mencari lokasi dengan polusi cahaya yang sangat rendah ya. Kalian bisa mencari tempat di gunung, pedalaman, atau pinggiran desa yang penerangannya minimum.

4. Komet C/2022 E3 (ZTF) memiliki ekor berwarna hijau

ilustrasi komet (https://webbtelescope.org/)

Salah satu yang istimewa dari komet C/2022 E3 (ZTF) ini adalah ekornya yang berwarna hijau. Biasanya komet memiliki ekor berwarna putih atau kuning. Cahaya ekor komet yang putih atau kuning itu berasal dari amonia yang terbakar ketika mendekati matahari dan terpapar sinar ultraviolet. Nah, untuk komet C/2022 E3 (ZTF) cahayanya berwarna hijau karena kandungan zat karbon diatomik di dalamnya.

Verified Writer

Anita Hadi Saputri

Seorang ibu | Freelancer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya