TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Hooded Pitohui, Satu dari Sedikit Burung Beracun di Dunia!

Pernah dengar burung yang punya racun?

Ukuran burung pitohui dewasa jika dibandingkan dengan tangan manusia. (commons.wikimedia.org/Benjamin Freeman)

Pitohui merupakan keluarga burung endemik dari Papua Nugini. Mereka terdiri atas enam subspesies berbeda yang punya ciri khas yang sama, yaitu jadi satu-satunya keluarga burung yang memiliki racun di dunia. Nah, salah satu subspesies pitohui yang menarik adalah hooded pitohui (Pitohui dichrous).

Sebab, dari keenam subspesies pitohui yang lain, hooded pitohui diketahui sebagai salah satu yang paling beracun. Bentuk tubuhnya pun terbilang indah. Mereka memiliki perpaduan warna merah cerah di perut dan perutnya. Sedangkan untuk bagian kepala, sayap, dan ekor berwarna hitam.

Selain ciri fisiknya yang indah tersebut, pastinya kamu penasaran bukan dengan fakta menarik dari burung cantik satu ini? Yuk, simak kelima fakta dari hooded pitohui selengkapnya di bawah ini!

1. Habitat hooded pitohui

potret hooded pitohui di atas cabang pohon (commons.wikimedia.org/markaharper1)

Sama seperti keluarga pitohui lainnya, hooded pitohui juga burung endemik dari Papua Nugini. Dibandingkan dengan saudaranya yang lain, hooded pitohui juga jadi jenis pitohui dengan populasi terbanyak dan peta persebaran yang sangat luas.

Dilansir Animalia, burung dengan ukuran sedang ini dapat dijumpai di hutan-hutan dataran tinggi atau sekitar pegunungan. Lebih tepatnya, mereka senang berada di hutan dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik Great Bustard, Spesies Burung dengan Penampilan Elegan!

2. Jenis dan asal dari racun hooded pitohui

Seekor hooded pitohui yang sedang mengembangkan jambulnya. (commons.wikimedia.org/Benjamin Freeman)

Seperti yang sudah disebutkan di atas, hooded pitohui adalah satu dari sedikit burung yang memiliki racun pada tubuhnya. Racun ini agak berbeda dengan yang bisa ditemukan pada serangga atau reptil. Sebab, racun pada burung tidak dibuat sendiri di dalam tubuhnya, tak terkecuali hooded pitohui.

Dilansir Aquarium of Pasific, peneliti menyebut kalau racun hooded pitohui berasal dari kumbang kecil yang mereka makan. Dari kumbang tersebut, mereka memproduksi racun neurotoxic alkaloid dari jenis batrachotoxin. Zat tersebut kemudian diaplikasikan pada kulit dan bulu yang terkonsentrasi pada area perut, dada, dan kaki.

3. Racun pada hooded pitohui punya beragam manfaat

Racun hooded pitohui dilumuri di sekitar bulu dada, sayap, dan kaki untuk pertahanan diri dari predator. (commons.wikimedia.org/Benjamin Freeman)

Ukurannya yang kecil jelas menjadikan hooded pitohui jadi sasaran predator, termasuk manusia. Maka dari itu, sebenarnya racun pada tubuhnya lebih berguna sebagai alat perlindungan diri ketimbang untuk berburu mangsa.

Dilansir Beauty of Birds, racun neurotoxic alkaloid pada hooded pitohui membuat dagingnya jadi tak enak dikonsumsi. Sebab, daging mereka mengeluarkan bau yang menyengat dan berwarna lebih cerah. Bagi manusia, efek yang bisa terjadi jika terjadi kontak dengan bagian tubuh hooded pitohui yang beracun adalah kesemutan, mati rasa, bersin-bersin, serta mata berair yang disertai sensasi terbakar.

Tak cuma itu, pengaplikasian racun hooded pitohui juga punya manfaat lain. Diketahui kalau racun yang ditempelkan mereka pada burung ini jadi perlindungan terhadap parasit pada tubuhnya, semisal ectoparasite.

4. Hooded pitohui hidup berkelompok dan terkadang terbang bersama spesies burung lain

Ukuran burung pitohui dewasa jika dibandingkan dengan tangan manusia. (commons.wikimedia.org/Benjamin Freeman)

Selain punya pertahanan pribadi lewat racun, hooded pitohui juga membentuk kelompok agar dapat saling melindungi satu sama lain. Uniknya, kelompok dari hooded pitohui terbilang cukup solid. Diketahui kalau burung dewasa dalam kelompok mau untuk menjaga dan mengurus anak-anak dari pasangan lain.

Tak cuma kelompok satu spesies, hooded pitohui juga dapat berkelompok dengan burung jenis lain. Aquarium of Pasific melansir, burung ini diketahui terbang bersama jenis burung lain, semisal burung cenderawasih, untuk perlindungan sesama. Bahkan, dalam kawanan gabungan beberapa jenis burung itu, hooded pitohui jadi pemimpin karena merekalah yang dapat menawarkan perlindungan lewat racun di tubuhnya.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Burung Bangau Raksasa yang Pernah Hidup di Flores!   

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya