Fakta Pemilu Republik Romawi, Berbeda dari Demokrasi Modern
Ada kemiripan dengan pemilu Indonesia?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sistem pemilihan umum yang dilakukan negara-negara demokratis hari ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru di dunia. Amerika Serikat yang dikenal sebagai negara pertama yang menerapkan demokrasi modern pun sebenarnya bukan jadi negara pertama yang menggaungkan sistem pemerintahan ini. Peradaban manusia sudah mengenal demokrasi sejak beribu-ribu tahun yang lalu, tetapi tentunya dengan beberapa perbedaan dengan demokrasi modern yang ada saat ini.
Republik Romawi berdiri sejak tahun 509 SM sebelum akhirnya runtuh pada tahun 27 SM dan digantikan dengan Kekaisaran Romawi. Selama periode panjang berdirinya Republik Romawi itu, ada begitu banyak praktik-praktik demokratis yang diterapkan. Bahkan, beberapa terminologi yang digunakan oleh Republik Romawi masih digunakan oleh negara demokrasi modern. Oleh karena itu, bisa dikatakan kalau peradaban ini jadi salah satu peradaban pertama yang mengenalkan sistem demokrasi pada umat manusia.
Akan tetapi, kalau kita berbicara soal sistem pemilihan yang ada di Republik Romawi, ada beberapa perbedaan mencolok dengan sistem pemilihan demokrasi modern. Mulai dari cara pemilihan kepala negara, cara kepala negara mengelola negara, sampai hal-hal lain terkait pemilihan di Republik Romawi dilakukan lewat cara yang disesuaikan dengan zamannya. Kali ini, yuk, kita sama-sama mempelajari fakta-fakta pemilu Republik Romawi, salah satu peradaban kuno yang pertama kali menggunakan sistem demokrasi!
1. Sistem pembagian kekuasaan di Republik Romawi
Meski sangat berbeda dengan demokrasi modern, Republik Romawi nyatanya berusaha menghadirkan sistem pemerintahan yang demokratis lewat pembagian kekuasaan. Menurut Britannica, mulai berkembangnya sistem demokrasi di Yunani kala itu juga turut memengaruhi penerapan sistem serupa di Romawi. Nama Republik Romawi sendiri berasal dari kata rēspūblica dalam bahasa Latin. Rēs dalam kata itu berarti 'urusan' dan pūblicus atau pūblica berarti 'publik'. Republik Romawi berarti 'negara yang segala urusannya adalah milik rakyat Romawi' atau biasa disebut populus Romanus.
Dilansir Britannica, ada dua pemisahan kekuasaan berbeda dalam sistem pemerintahan Republik Romawi. Pertama, ada senat yang jadi sumber kekuasaan utama di Republik Romawi. Lembaga ini jadi yang pertama sekaligus terlama berdiri di sana. Senat Republik Romawi berisi para aristokrat yang dipilih oleh Majelis Romawi. Senat sendiri lebih banyak berfungsi untuk mengatur keuangan, administrasi, dan kebijakan asing dari Republik Romawi.
Kedua, ada konsul yang terdiri atas dua orang yang memegang kekuasaan tertinggi dalam bidang sipil dan militer. ThoughtCo melansir bahwa kekuasaan yang dipegang kedua konsul ini dibagi secara merata dan hanya berlangsung selama 1 tahun sebelum sepasang konsul baru dipilih kembali. Selain kedua bidang utamanya itu, konsul juga dapat mengurus hal-hal lain, semisal menjadi hakim, melaksanakan tugas-tugas keagamaan, sampai menggunakan hak veto untuk konsul lainnya jika dirasa tidak berkompeten dalam tugasnya.
Kemudian, pemegang kekuasaan tertinggi dalam sistem pemerintahan Republik Romawi adalah lembaga legislatif dan forum majelis Romawi. Lembaga legislatif di Republik Romawi secara mendasar dibagi atas dua bagian, yakni comitia atau komite dan concilia atau dewan. Komite berisikan seluruh masyarakat Republik Romawi, sedangkan dewan lebih merujuk pada kelompok tertentu di sana.
Sementara, majelis Romawi berfungsi untuk menyusun dan mengesahkan undang-undang di sana. Di dalam majelis ini, digunakan sistem voting untuk menentukan suatu kebijakan. Dilansir National Geographic, majelis Romawi terbagi atas dua bagian, yakni comitia centuriata yang berisikan kaum Patricia (aristokrat Republik Romawi) dan comitia tributa yang berisikan kaum Plebeian (kelompok masyarakat sipil).
Baca Juga: Pembantaian Ocoee, Hari Pemilu Terburuk dalam Sejarah Amerika
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.