TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Kerbau Afrika, si Maskot Berburu dari Afrika

Kerbau yang bukan sembarang kerbau, lho!

Pixabay.com/ischeffler

Berbeda dengan saudaranya yang biasa kita kenal untuk membajak sawah, kerbau Afrika adalah spesies kerbau endemik Afrika yang sangat berbahaya bagi manusia. Mulai dari cara bertahan hidup lewat berkelompok hingga temperamen tinggi membuat hewan yang satu ini patut diwaspadai ketika sedang berkunjung ke alam liar Afrika.

Di luar dari sifat berbahayanya, kerbau Afrika juga menyimpan sejumlah fakta unik yang menarik untuk dibahas. Apa saja itu? Yuk, simak artikel berikut ini!

1. Sering terlibat konflik dengan manusia yang mengakibatkan berkurangnya jumlah mereka di alam liar

Pixabay.com/Amandad

Seperti yang sudah disebutkan di atas, kerbau Afrika merupakan salah satu hewan yang wajib diwaspadai di Afrika. Selain karena sifatnya yang agresif, ternyata mereka sering terlibat konflik dengan penduduk sekitar.

Dilansir National Geographic, kerbau Afrika dianggap hama di Afrika karena sering menerobos pembatas dan menghancurkan ladang milik petani. Mereka juga bisa menyebarkan penyakit kepada ternak berupa tuberkulosis dan penyakit lainnya.

Selain itu, dilaporkan mereka juga pernah membunuh seorang pemburu di Afrika Selatan pada 2018 karena pemburu tersebut membunuh salah satu kawanannya sehingga memicu amarah kelompok.

Serangkaian konflik tersebut kemudian mengakibatkan jumlah mereka terus menurun hingga saat ini berstatus hampir terancam dengan jumlah di alam liar tersisa 400 ribu individu menurut IUCN.

Baca Juga: Susah Dibedakan, 8 Hewan Ini Jago Berpura-pura Menjadi Hewan Lain!

2. Kelompok kerbau melakukan sistem voting untuk menentukan ke mana mereka harus pergi selanjutnya

Pixabay.com/NBNB-NZ

Keunikan dari kelompok kerbau ini ialah mereka seperti melakukan proses voting yang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok untuk menentukan ke mana arah selanjutnya mereka akan pergi.

Ditulis dalam Animal Diversity bahwa ketika kelompok kerbau sedang berbaring di tanah untuk istirahat, beberapa di antara mereka akan bangun dan menatap ke arah yang sama. Setelah individu pertama  pergi ke arah yang ditatap tersebut, anggota kelompok yang lain akan mengikuti untuk berpindah tempat secara bersama-sama.

3. Memiliki tanduk kuat dengan fungsi yang sangat penting bagi pejantan

Pixabay.com/NBNB-NZ

Fungsi tanduk pada kerbau Afrika ternyata bukan sekadar alat perlindungan dari predator yang siap memangsa mereka, lho. Bagi kerbau jantan, tanduk yang dimiliki punya peranan yang sangat penting bagi posisi mereka di dalam kawanan.

National Geographic menyebutkan bahwa tanduk kerbau Afrika jantan yang bisa mencapai panjang 2 meter dari ujung ke ujung berfungsi sebagai alat pertahanan diri serta untuk menunjukkan dominasi atas pejantan lain untuk perkawinan dengan betinanya. Sehingga, pertarungan antarpejantan untuk memperebutkan betinanya cukup sering terjadi.

4. Memiliki daerah persebaran luas dan subspesies yang banyak

Pixabay.com/RoDobby

Meskipun jumlahnya menurun karena sejumlah konflik dengan manusia, kerbau Afrika tetap memiliki daerah persebaran yang cukup luas dan merata di seluruh Afrika, meskipun saat ini jumlah daerahnya mulai menurun. Selain itu, mereka juga memiliki empat subspesies.

Menurut laman Animal Diversity, subspesies kerbau Afrika memiliki jumlah dan persebaran yang berbeda.

  • Syncerus caffer caffer (kerbau cape atau kerbau sabana) tersebar di bagian timur dan selatan Afrika.
  • Syncerus caffer nanus (kerbau hutan) tersebar di hutan hujan bagian barat dan tengah Afrika.
  • Syncerus caffer brachyceros (kerbau sabana barat) tersebar di sebelah utara Afrika.
  • Syncerus caffer aequinoctialis (kerbau sabana tengah) tersebar di bagian tengah Afrika.

Baca Juga: Daftar Hewan-hewan Asal Tiongkok yang Dilarang Masuk Indonesia

Verified Writer

Anjar Triananda Ramadhani

Animal Lovers and Smartphone Enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya