TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Wilayah yang Jadi Sengketa oleh Dua Negara, Mana Saja?

Mulai dari Tigray di Ethiopia hingga Crimea di Ukraina

potret Kota Yerusalem(thejewishstar.com)

Sengketa wilayah merupakan suatu hal yang dapat mengancam keamanan suatu negara. Bagaimana tidak, sengketa suatu wilayah dapat menimbulkan perang antar negara yang juga berpotensi melibatkan beberapa negara aliansi masing-masing.

Pastinya kita semua mengharapkan perang yang besar seperti Perang Dunia II tidak terjadi lagi ke depannya. Sayangnya, sejauh ini terdapat beberapa wilayah yang menjadi sengketa oleh dua negara yang berbeda. Negara mana saja kira-kira? Berikut daftarnya.

1. Tigray - Ethiopia dan Sudan

potret militer Ethiopia(aa.com.tr)

Belakangan ini, Benua Afrika sedang terjadi perang antarnegara yang memprihatinkan, yaitu Perang Tigray. Perang ini dilatarbelakangi oleh saling klaim atas wilayah yang bernama Tigray oleh 2 negara yang cukup kuat dalam hal militer di Afrika, yaitu Sudan dan Ethiopia.

Perang ini melibatkan 2 negara yang cukup kuat di Afrika, yaitu Sudan dan Ethiopia. Pada awalnya, Sudan mengklaim bahwa 90 persen wilayah Tigray merupakan wilayah mereka dilansir Sudan Tribune.

Ethiopia pun langsung mengerahkan pasukannya demi menjaga wilayah Tigray dalam merespon klaim negara Sudan yang memang sebelumnya merupakan wilayah negara tersebut secara administratif. Alhasil, perang pun tidak dapat dihindari di wilayah perbatasan Tigray antara militer kedua negara tersebut. Perang dimulai pada Desember 2020 lalu dan hingga saat ini gencatan senjata belum terjadi.

Setidaknya konflik tersebut telah menewaskan 52.000 jiwa dari kedua belah pihak. Dapat dikatakan Perang Tigray merupakan perang yang memprihatinkan antarnegara dalam sedekade terakhir di Benua Afrika. 

Baca Juga: 7 Wilayah yang Pernah Menjadi Negara Berdaulat, Ada Asgardia!

2. Nagorno-Karabakh - Azerbaijan dan Armenia

potret wilayah Nagorno-Karabakh(sputniknews.com)

Pada saat pandemi COVID-19, dunia sempat dihebohkan dengan ketegangan yang ada di sekitar wilayah Eropa Timur dan Asia Barat, yaitu antara Azerbaijan dengan Armenia. Kedua negara tersebut terlibat dalam sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Sebenarnya, wilayah Nagorno-Karabakh memang sudah menjadi wilayah sengketa sejak Perang Dunia I.

Setelah beberapa dekade situasi mendingin, ketegangan tidak dapat dihindari akibat rencana Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, untuk membangun Shusha yang merupakan kota yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat tinggi sebagai ibu kota Republik Artsakh yang merupakan bekas wilayah otonom Nagorno-Karabakh.

Azerbaijan merespon pernyataan tersebut dengan mengerahkan ribuan pasukannya ke wilayah perbatasan pada Juli 2020. Sebagai informasi, Nagorno-Karabakh termasuk wilayah Azerbaijan secara administatif walaupun sebagian besar penduduknya beretnis Armenia.

Singkat cerita, Azerbaijan berhasil merebut kembali 9 daerah dan 286 desa dari perjanjian antara kedua negara yang dimediatori oleh Vladimir Putin yang merupakan Presiden Rusia. Perjanjian tersebut dinilai merupakan langkah yang tepat untuk meminimalisir korban jiwa dan kerusakan infrastruktur di wilayah tersebut.

3. Yerussalem - Israel dan Palestina

potret Kota Yerussalem(thejewishstar.com)

Yerussalem merupakan wilayah yang pada zaman dahulu direbutkan oleh dua kerajaan besar, yaitu Persia dan Babilonia. Pada tahun 1535, Kekaisaran Ottoman berhasil menaklukkan Mesir dan Arabiadan menjadikan Yerusalem masuk ke dalam wilayah hukumnya. Sayangnya, pasukan Inggris mengalahkan Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia I, tepatnya pada tahun 1917.

Setelah itu, Palestina berhasil diduduki oleh Inggris dan Yerusalem menjadi hak bagi negara Britania Raya pada waktu itu. Setelah Perang Dunia II usai, Inggris mengembalikan mandat Palestina kepada United Nations dengan hasil memenangkan usulan membagi wilayah Palestina tersebut untuk 2 negara. Hal tersebut membuat pasukan beberapa negara Arab bergabung untuk memerangi Israel dan berhasil merebut sebagian kota Yerussalem.

Singkat cerita, Israel mendeklarasikan Yerussalem sebagai ibu kota dari negaranya pada tahun 1980. Sementara itu, Palestina mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1988 dengan ibu kota Yerussalem. Sejak itu, konflik antara kedua negara tersebut susah untuk dihindari.

4. Crimea - Ukraina dan Rusia

potret Kota Crimea(en.travelcrimea.com)

Hubungan diplomatik antara negara Rusia dan Ukraina dapat dikatakan masih memanas setelah wilayah Crimea berhasil dianeksasi oleh negara Rusia. Sebelumnya, Crimea merupakan wilayah administratif negara Ukraina dan diakui oleh seluruh negara di dunia.

Pada tahun 2014, terdapat pasukan berseragam hijau yang menduduki wilayah Crimea dan pasukan tersebut diketahui merupakan pasukan yang berasal dari negara Rusia. Alhasil, ketegangan antara kedua negara tidak dapat dihindari hingga saat ini.

Secara resmi, Rusia sendiri menyatakan bahwa negara tersebut tidak terlibat dan tidak mengetahui pasukan dalam ketegangan yang ada di wilayah Crimea. Meskipun begitu, banyak bukti dari berbagai macam lembaga yang menyatakan pasukan tersebut muncul dari wilayah Rusia apalagi terdapat dua mantan intelijen Rusia yang tertangkap basah oleh Pemerintah Ukraina. 

Baca Juga: 5 Negara dengan Pasukan Militer Terkuat di Dunia, Negara Mana Saja?

Verified Writer

Anoraga Ilafi

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya