Mengapa Gerhana Nanti Malam Akan Jadi yang Terlama? Ini Penjelasannya
Baru akan kembali terjadi pada 9 Juni 2123
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Peristiwa langka 100 tahun sekali akan terjadi pada Sabtu (28/7) dini hari nanti. Seluruh belahan bumi Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan total dengan fase totalitas terlama sepanjang 1 abad terakhir. Pakar fisika teori Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Dr rer nat Bintoro Anang Subagyo membeberkan penjelasannya.
Baca Juga: Soal Mitos Gerhana Bulan, Kamu Wajib Tahu 5 Fakta Ini Dulu
1. Fenomena alam langka kedua yang terjadi di Indonesia
Bintoro mengatakan, fase totalitas gerhana bulan kali ini akan berlangsung selama 103 menit. Diperkirakan, fase penumbra atau munculnya bayangan kabur akan mulai terlihat pada 00.14 WIB. Kemudian gerhana sebagian akan nampak sejak 01.24 WIB.
Adapun gerhana total baru akan mulai terlihat pada 02.30 WIB dan akan berakhir setelah waktu salat subuh. “Gerhana ini sebenarnya akan berakhir pada 06.28 WIB, tetapi sudah tidak dapat diamati karena posisi bulan sudah tenggelam,” ujarnya.
Berdasarkan siklus, gerhana bulan dengan fase totalitas terlama akan kembali terjadi pada 9 Juni 2123 dengan durasi 106 menit. Hal ini serupa dengan Super Blue Blood Moon pada Januari lalu, yang akan kembali terulang 100 tahun kemudian. “Ini merupakan kali kedua fenomena gerhana bulan langka yang mampu diamati di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: 6 Fakta Gerhana Bulan Total Terlama yang Akan Tampak Pada 28 Juli 2018