TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Sistem Barter, Pernah Ada Pesawat Ditukar dengan Beras Ketan

Pepsi juga pernah ditukar dengan kapal perang

Uang berdasarkan KBBI memiliki makna alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu.

Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini berlaku juga uang elektronik, yaitu transaksi pembayaran yang menggunakan data elektronik, sehingga transaksi jual beli saat ini sangat mudah untuk dilakukan.

Selain nilai uang yang sudah jelas dan disepakati bersama, dengan uang elektronik juga mempermudah orang untuk menyimpan uang dan untuk membelanjakannya.

Namun tahukah kamu, pada zaman dahulu sebelum ada uang, transaksi jual beli menggunakan sistem barter. Makna barter berdasarkan KBBI adalah perdagangan dengan saling bertukar barang. Jadi nilai barter didasarkan pada kesepakatan kedua belah pihak.

Masih banyak fakta tentang barter yang menarik kamu ketahui. Berikut ini 7 fakta tentang barter yang menarik untuk diketahui.

1. Sejarah barter

Unsplash/ Ben White

Dipercaya yang melakukan barter pertama kali adalah suku-suku di Mesopotamia (saat ini bernama Irak), yaitu sekitar tahun 6000 sebelum Masehi.

Selain Mesopotamia, Bangsa Babilonia juga mengembangkan sistem barter. Biasanya barter dilakukan untuk mendapatkan makanan, teh, senjata, rempah-rempah dan lain-lain. Barang yang digunakan dalam barter juga beragam, ada garam bahkan tengkorak manusia.

Untuk barang barter yang paling berharga pada saat itu adalah garam. Bahkan prajurit Romawi dibayar atau digaji dengan garam.

Sampai dengan uang ditemukan dan berlaku sebagai alat tukar uang yang sah, barter tidak serta merta hilang maupun berakhir, barter masih berlaku hanya saja bukan sebagai sistem pembayaran utama.

2. Sisi Buruk Sistem Barter

fooddeliveryguru.com

Sistem barter memiliki kelemahan, tidak seperti uang yang memiliki standar nilai yang jelas dan resmi diterbitkan oleh negara, sistem barter tidak memiliki standar nilai yang jelas. Barter dilakukan oleh dua belah pihak yang saling membutuhkan, dengan menukarkan komoditi yang dimiliki masing-masing pihak. Permasalahannya adalah apakah komoditi dari kedua belah pihak memiliki nilai yang sama?

Selain dari perbedaan nilai komoditi, kejujuran dari kedua belah pihak juga menjadi kendala dalam transaksi barter. Jika salah satu pihak tidak jujur terhadap kualitas komoditi yang ditukarnya, maka akan merugikan pihak lainnya.

Baca Juga: 11 Tokoh Sejarah Dunia Ini Ternyata Pernah Terisolasi, Lho

3. Sisi baik sistem barter

fee.org

Dilihat dari sisi positif, barter memiliki fleksibelitas dalam pelaksanaannya, yaitu hanya menukarkan barang yang dimiliki dengan barang yang diinginkan, tentunya harus terlebih dahulu menemukan pihak yang membutuhkan barang yang kita miliki. Barang yang ditukar bisa berupa barang sejenis maupun barang yang berbeda jenis.

4. Indonesia pernah barter pesawat dengan beras ketan

indomiliter.com

Pada tahun 1996, Indonesia pernah menukarkan dua buah pesawat terbang hasil produksi IPTN (CN-235-220 MPA) dengan 110.000 ton beras ketan dari Thailand. Travis Taylor (Profesor ekonomi di Universitas Christopher Newport Virginia) mengatakan kepada BBC, bahwa perusahaan itu (IPTN) pada dasarnya supaya ada transaksi yang berjalan, dalam kasus itu, pada dasarnya untuk membangun reputasi di pasar yang baru.

Perusahaan ini (IPTN) juga menginginkan bukti bahwa pesawat itu bisa dijual dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

5. Amerika pernah barter Pepsi dengan kapal perang

cimsec.org

Pada tahun 1970-an, Amerika Serikat pernah melakukan barter dengan Uni Soviet. Pada saat itu Amerika menukarkan produk Pepsi dengan saus tomat, Vodka, dan bahkan dengan kapal perang Uni Soviet. Biasanya tujuan barter dilakukan adalah untuk kepentingan negara, sebagai contoh yang dilakukan oleh Amerika ini adalah agar bisa masuk ke pasar Uni Soviet.

6. Group vokal ABBA pernah dibayar dengan buah-buahan

udiscovermusic.com

ABBA, group vokal lawas yang berasal dari Swedia ini pernah dibayar dengan menggunakan buah-buahan, sayur dan minyak mentah sebagai imbalan royalti. Dengan demikian ABBA melakukan transaksi sistem barter. Pastinya sebelum dibayar royaltinya, ABBA harus menyiapkan gudang yang besar terlebih dahulu, ya guys untuk menampung buah, sayur dan minyak.

Baca Juga: Jangan ditiru! 5 Pengkhianat Paling Terkenal dalam Sejarah

Verified Writer

Ary Yulianto

Sedang menikmati belajar menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya