TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Ular Sowo Kopi, Si Hitam yang Sering Dikira Kobra

Berbeda dari kobra, sowo kopi merupakan ular tidak berbisa

Ular sowo kopi (commons.wikimedia.org/Rushen)

Warna hitam adalah warna yang umum ditemukan pada ular karena sangat berguna bagi hewan melata satu ini. Ular-ular dengan warna hitam dengan mudah mampu berkamuflase dan menyembunyikan diri dari predator. Karenanya, jumlah spesies yang berwarna hitam sangat banyak, salah satunya adalah ular sowo kopi.

Ular dengan nama ilmiah Coelognathus flavolineatus ini sebenarnya tak sepenuhnya berwarna hitam. Ia punya perpaduan warna lain di tubuhnya seperti cokelat, abu-abu, putih, dan kuning. Namun secara umum tubuh mereka berwarna dasar hitam, khususnya pada tubuh bagian belakang.

Ular tak berbisa ini punya banyak keunikan lain, lho. Yuk, simak fakta-fakta unik ular sowo kopi berikut ini!

1. Kerap disangka sebagai ular kobra

Ular sowo kopi (inaturalist.org/aprirahadi)

Ular sowo kopi hidup berdampingan dengan beberapa spesies ular lain yang juga banyak berwarna hitam. Karenanya banyak orang yang salah mengira. Salah satu ular yang terlihat mirip dengan ular ini adalah kobra, khususnya kobra jawa atau Naja sputatrix.

Warna hitam juga bukan satu-satunya hal yang membuat kobra jawa dan sowo kopi mirip. Nyatanya ukuran dan bentuk tubuh keduanya tak jauh berbeda sehingga masyarakat awam sulit membedakannya. Ditambah lagi, ular sowo kopi dan kobra jawa juga punya strategi pertahanan yang serupa. Hal ini membuat banyak orang makin sulit membedakan mereka.

Jika kamu ingin membedakan kedua ular ini, coba lihat bentuk tubuh dan warna keduanya. Ular sowo kopi punya tubuh yang lebih ramping dan biasanya punya garis kuning di atas tubuhnya. Hal ini berbeda dari kobra jawa yang warnanya cenderung hitam atau cokelat polos dengan tubuh yang lebih gemuk.

2. Tak segan-segan menyerang saat terancam

Ular sowo kopi dalam posisi menyerang (inaturalist.org/kresnature)

Dilansir Hong Kong Snake ID, ular sowo kopi akan mengembangkan lehernya saat merasa terancam. Namun berbeda dengan kobra yang lehernya membentuk tudung saat dikembangkan, leher sowo kopi cenderung melebar ke bawah saat dikembangkan. Hal ini dilakukannya untuk membuat tubuh terlihat lebih besar sehingga akan menakuti predator atau pengganggu.

Tak cuma sampai di situ, sembari mengembangkan lehernya ular sowo kopi juga akan mengangkat dan menekuk lehernya saat merasa terancam. Jika predator belum juga pergi ular sowo kopi biasanya akan melakukan dua hal, yaitu menggigit atau pura-pura mati. 

3. Ular sowo kopi tidak berbisa

Ular sowo kopi (inaturalist.org/ayuwat)

Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa dan tidak berbahaya. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa. Walau tidak berbisa, gigitan ular sowo kopi dewasa juga cukup menyakitkan bagi manusia.

Jika kamu digigit oleh individu dewasa ular ini, kamu bisa mendapat luka yang cukup dalam. Namun, tak perku khawatir karena kamu cukup membersihkan luka gigitan tersebut dengan air mengalir atau antibiotik. Jadi walau tidak berbisa, kamu tetap tidak boleh meremehkan ular satu ini.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Ular Viper Palsu, Ular Tidak Berbahaya yang Mirip Viper

4. Panjangnya mencapai 2 meter

Ular sowo kopi (inaturalist.org/datafoya2314)

Secara umum ular sowo kopi punya panjang sekitar 1,2 sampai 1,8 meter, tapi beberapa orang pernah melaporkan bahwa ular ini mampu tumbuh hingga 2 meterIa punya badan yang ramping dan kepala oval yang kecil.

Ular sowo kopi punya warna yang unik. Tubuhnya punya warna dasar cokelat yang ditemani bintik kuning atau putih dan garis putih atau kuning di atas tubuh. Sementara itu, bagian tengah sampai belakang ular ini cenderung gelap dengan warna hitam yang pekat.

Warna-warna tersebut akan menghilang seiring ular ini bertambah umur. Bahkan pada beberapa kasus, ular sowo kopi dewasa akan kehilangan banyak warna di tubuhnya dan hanya menyisakan dua warna, yaitu cokelat atau hitam. Namun perubahan warna tersebut menjadi sebuah keuntungan bagi individu dewasa karena akan memudahkan ular ini untuk berkamuflase di sela-sela batu, tanah atau kayu yang sudah lapuk.

Verified Writer

Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya