TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Ilmiah Mengapa Manusia Cenderung Takut dengan Kecoak Terbang

Apakah kamu juga takut dengan kecoak terbang?

Kecoak (pexels.com/Picas Joe)

Kecoak adalah salah satu hewan yang paling ditakuti oleh banyak orang. Terlebih saat kecoak itu terbang dan mendekati kita dengan cepat. Rasanya seperti ada sesuatu yang jahat dan menjijikkan yang ingin menyerang kita. Tapi, mengapa kita begitu takut dengan kecoak terbang? Apa yang menyebabkan kita merasa ketakutan dan jijik saat melihat hewan ini? Apakah ada penjelasan ilmiah di balik rasa takut ini?

Berikut adalah beberapa penjelasan ilmiah tentang ketakutan terhadap kecoak terbang, simak baik-baik, ya!

1. Gerakan yang tidak wajar

ilustrasi orang takut dengan kecoak (pexels.com/MART PRODUCTION)

Salah satu alasan mengapa manusia takut dengan kecoak terbang adalah karena gerakan mereka yang tidak terduga dan cepat, baik di darat maupun di udara. Menurut Profesor Jeffrey Lockwood dari Universitas Wyoming, banyak ciri kecoak memicu apa yang disebutnya refleks jijik dalam otak kita.

"Ketakutan dan jijik adalah dua emosi negatif manusia yang umum. Satu menandakan bahaya segera, dan yang lain menandakan potensi penyakit atau kontaminasi," jelasnya.

Ketika kita melihat kecoak terbang, kita tidak bisa memprediksi arah dan tujuan mereka. Kita tidak bisa menghindari mereka dengan mudah. Hal ini membuat kita merasa tidak aman dan tidak nyaman. Kita khawatir kecoak terbang akan menyentuh kulit kita, masuk ke rambut kita, atau bahkan ke lubang tubuh kita. Kita juga khawatir kecoak terbang akan membawa kuman atau parasit yang bisa menimbulkan penyakit.

Hal ini juga didukung dengan penjelasan WHO, yang menjelaskan bahwa kecoak telah dikenal berperan sebagai pembawa penyakit usus, seperti disentri, diare, kolera, dan demam tifoid. Selain itu, kecoak juga dikenal sebagai sumber alergen dalam ruangan yang umum, dan enzim yang ditemukan dalam kotoran, bagian tubuh yang mengelupas, telur, dan air liur kecoak dapat menyebabkan reaksi alergi pada banyak orang.

2. Anatomi yang menakutkan

ilustrasi kecoak (unsplash.com/@erik_karits)

Kecoak memiliki tubuh yang keras, kaki yang berduri, antena yang panjang, dan sayap yang berisik. Semua ciri ini menimbulkan rasa jijik dan takut pada kita. Menurut penelitian, manusia cenderung tidak menyukai hewan yang memiliki bentuk tubuh yang berbeda dari kita. Kita lebih mudah bersimpati dengan hewan yang memiliki mata, hidung, mulut, dan telinga yang mirip dengan kita, seperti anjing atau kucing. Namun, kita sulit bersimpati dengan hewan yang memiliki bentuk tubuh yang asing, seperti kecoak.

Selain itu, kecoak juga memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa. Mereka bisa bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan, termasuk yang ekstrem. Mereka juga bisa bertahan hidup tanpa makanan dan air selama berhari-hari. Bahkan, mereka bisa bertahan hidup tanpa kepala selama beberapa minggu. Kemampuan ini membuat kita merasa bahwa kecoak adalah hewan yang sulit untuk dimusnahkan. Kita merasa bahwa kecoak adalah ancaman yang tidak bisa dikendalikan.

3. Perilaku yang mengganggu

Kecoak (pexels.com/Erik Karits)

Kecoak terbang sering masuk ke rumah kita dan membuat tempat tinggal kita menjadi kotor dan bau. Mereka juga suka menggerogoti makanan kita, merusak barang-barang kita, dan meninggalkan kotoran mereka di mana-mana. Kecoak terbang dapat menimbulkan alergi dan asma pada beberapa orang. Selain itu, kecoak terbang membawa penyakit yang berbahaya, seperti salmonella, e.coli, dan cacing pita.

Kecoak terbang dapat menyerang kita secara langsung. Mereka bisa menggigit kita, meskipun jarang terjadi. Mereka juga bisa menyemprotkan cairan berbau busuk untuk mempertahankan diri.

Bahkan, ada beberapa kasus di mana kecoak terbang masuk ke telinga atau hidung manusia dan menyebabkan infeksi atau kerusakan. Namun, perlu ditekankan lagi bahwa fenomena ini jarang terjadi. Perilaku-perilaku ini membuat kita merasa bahwa kecoak terbang adalah hewan yang menjijikkan dan berbahaya.

Baca Juga: 7 Fakta Mengerikan Kecoa, Bertahan Hidup Selama Seminggu tanpa Kepala

4. Pengalaman buruk

ilustrasi pengalaman buruk (pexels.com/Andres Ayrton)

Bagi banyak orang, kecoak terbang memicu kenangan traumatis. Mungkin mereka pernah digigit, disemprot, atau diserang. Mungkin mereka pernah melihat kecoak yang sangat besar, banyak, atau mati. Kemungkinan, mereka pernah mendengar cerita horor dari orang lain. Pengalaman-pengalaman ini bisa membekas, mempengaruhi emosi kita ke depannya. Seperti yang diterangkan Harvard Medical, fobia adalah ketakutan yang irasional, tidak realistis, dan menghambat.

Kenangan buruk bisa berubah menjadi ingatan kilat, menurut para ahli. Mereka yang menderita katsaridafobia (fobia kecoak) akan merasa sangat cemas atau panik saat melihat atau memikirkan serangga itu. Mereka cenderung berlebihan dan bertindak irasional di sekitar kecoak. Mereka bahkan bisa menghindari tempat-tempat yang rawan kecoak seperti dapur, kamar mandi atau gudang.

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya