TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Bahan Berbahaya Kosmetik Kuno, Timbal Hingga Arsenik

Kosmetik zaman dahulu sangat berbahaya

ilustrasi kosmetik (freepik.com/freepik)

Kecantikan adalah sesuatu yang selalu diidamkan oleh banyak orang sejak zaman dahulu. Namun, tahukah kamu bahwa di masa lalu, banyak orang yang menggunakan kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya untuk mempercantik diri?

Bahan-bahan ini bisa menyebabkan berbagai macam penyakit dan bahkan kematian. Berikut adalah lima bahan berbahaya yang dipakai kosmetik kuno yang perlu kamu ketahui.

1. Timbal

Ratu Elizabeth I (commons.wikimedia.org/anonymous)

Timbal adalah salah satu bahan yang paling sering digunakan dalam kosmetik kuno, terutama untuk memutihkan kulit. Melansir laman allthatsinteresting.com, timbal dapat ditemukan dalam kohl, bedak, dan cat wajah yang digunakan oleh orang Mesir, Romawi, dan Inggris. Timbal diyakini bisa melindungi kulit dari sinar matahari dan infeksi, serta menutupi bekas luka dan jerawat.

Namun, timbal sebenarnya sangat beracun dan dapat menimbulkan kerusakan pada otak, ginjal, hati, dan sistem saraf. Timbal juga dapat menyebabkan iritasi kulit, kebotakan, dan gigi berlubang. Menurut National Geographic, salah satu contoh terkenal dari penggunaan timbal dalam kosmetik adalah Ratu Elizabeth I dari Inggris, yang menggunakan Venetian Ceruse, sebuah campuran dari timbal dan cuka, untuk menutupi bekas cacar. Venetian Ceruse diduga menjadi salah satu penyebab kematian sang ratu.

2. Arsenik

Arsenik (flickr.com/James St. John)

Arsenik adalah bahan lain yang digunakan dalam kosmetik kuno, terutama untuk menghilangkan noda, jerawat, dan bulu-bulu halus pada wajah. Dilansir National Geographic, arsenik bisa ditemukan dalam krim dan bedak yang dijual di pasar atau diiklankan di koran pada abad ke-19. Arsenik memang dapat memberikan efek pemutihan dan penghalusan pada kulit, tetapi juga dapat menyebabkan keracunan yang fatal.

Melansir AtOnce, arsenik bisa mengganggu fungsi organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan usus, serta menyebabkan kanker, gangguan darah, dan kerusakan DNA. Arsenik juga bisa menimbulkan luka, bisul, dan rambut rontok pada kulit. Menurut Science Museum Group Blog, arsenik bahkan digunakan sebagai bahan dalam perawatan kuku, gigi, dan rambut dalam buku resep kosmetik kuno, seperti Toilet of Flora dan The Toilet and Cosmetic Arts in Ancient and Modern Times.

Baca Juga: Sasar Millennials, Waspada Bahan Kosmetik Berbahaya Ini

3. Merkuri

Merkuri (flickr.com/Mrs Pugliano)

Merkuri adalah bahan yang digunakan dalam kosmetik kuno untuk mengobati berbagai macam masalah kulit, seperti jerawat, kutil, bisul, dan infeksi. Dilansir FDA, merkuri dapat ditemukan dalam salep, losion, dan sabun yang digunakan oleh orang Eropa, Amerika, dan Asia. Merkuri diyakini bisa membunuh bakteri dan jamur yang menyebabkan penyakit kulit, serta mempercepat penyembuhan luka.

Namun, merkuri sebenarnya sangat berbahaya dan bisa menyerap ke dalam aliran darah melalui kulit. Merkuri dapat menyebabkan keracunan yang ditandai dengan gejala seperti tremor, gangguan penglihatan, depresi, kejang, dan koma. Merkuri juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, hati, otak, dan sistem reproduksi. Merkuri bahkan bisa menyebabkan cacat bawaan pada bayi yang lahir dari ibu yang menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri, menurut Live Science.

4. Belerang

Belerang (commons.wikimedia.org/Ben Mills)

Belerang adalah bahan yang digunakan dalam kosmetik kuno untuk mengatasi masalah kulit berminyak dan berjerawat. Belerang bisa ditemukan dalam masker, toner, dan sabun yang digunakan oleh orang Yunani, Romawi, dan Arab. Belerang memang bisa mengeringkan kulit dan mengurangi produksi sebum, serta membunuh bakteri dan jamur yang menyebabkan jerawat, menurut Cosmetics Info.

Namun, belerang juga bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pengelupasan pada kulit. Menurut Mayo Clinic, belerang dapat menyebabkan bau tidak sedap pada kulit dan napas, serta mengubah warna kulit menjadi kekuningan atau keabu-abuan. Bahkan, belerang dapat menyebabkan kerusakan pada mata, hidung, dan tenggorokan jika terhirup atau terkena secara langsung.

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya