TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Efek Mengerikan Sengatan Kalajengking, Bisa Bikin Mual dan Muntah!

Tidak hanya nyeri dan bengkak saja

ilustrasi kalajengking (unsplash.com/Leon Pauleikhoff)

Kalajengking adalah hewan yang sering ditemukan di daerah kering dan berbatu. Mereka memiliki delapan kaki dan sepasang capit yang mirip dengan kepiting. Di ujung ekor mereka, ada sengat yang bisa mengeluarkan racun. Beberapa jenis kalajengking memiliki racun yang sangat kuat dan bisa menyebabkan kematian. Apa saja efek mengerikan yang bisa ditimbulkan oleh sengatan kalajengking? Simak ulasan berikut ini.

1. Nyeri hebat dan bengkak

ilustrasi nyeri di bagian yang terkena sengat (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Dilansir Mayo Clinic, kalajengking seringkali mengakibatkan rasa sakit yang intens dan bengkak di area yang terkena sengatan. Meskipun terkadang tidak ada tanda nyata seperti kemerahan atau pembengkakan, rasa sakit yang dialami bisa sangat kuat dan berlangsung selama beberapa jam hingga hari. Selain itu, mati rasa dan sensasi kesemutan di sekitar luka juga bisa terjadi sebagai dampak dari sengatan tersebut.

Sengatan kalajengking tidak hanya menyebabkan rasa sakit dan bengkak, tetapi pada beberapa kasus, sengatan ini juga dapat memicu reaksi alergi yang parah dan bisa menghasilkan pembengkakan yang luas di area yang terkena sengatan. Bahkan, menyebabkan syok anafilaksis pada korban yang rentan. Kondisi ini menekankan pentingnya pengobatan yang cepat terhadap sengatan kalajengking.

2. Gangguan pernapasan

ilustrasi gangguan pernapasan (unsplash.com/Giulia Bertelli)

Menurut eMedicineHealth, berapa jenis kalajengking, terutama kalajengking kulit kayu Arizona yang hidup di Amerika Serikat, memiliki racun yang bisa mempengaruhi sistem saraf. Racun ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan, seperti kesulitan bernapas, napas pendek, atau napas yang mengeluarkan bunyi (seperti asma).

Gangguan pernapasan ini bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak, orang tua, atau orang yang memiliki penyakit paru-paru. Gangguan ini tentu saja dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat mengancam nyawa. Jika kamu mengalami gejala gangguan pernapasan setelah tersengat kalajengking, segera cari pertolongan medis.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Kalajengking Kaisar, si Hewan Sosial Pemakan Rayap!

3. Kejang otot dan gerakan mata yang tidak normal

ilustrasi mata tidak normal (unsplash.com/Marina Vitale)

Dilansir Mayo Clinic, racun kalajengking dapat menyebabkan kejang otot dan gerakan mata yang tidak normal. Kejang otot juga dapat terjadi di seluruh tubuh atau di bagian tertentu, seperti leher, lengan, atau kaki. Kejang ini akan membuatmu sulit bergerak atau berbicara. Gerakan mata yang tidak normal bisa berupa mata yang bergerak liar, tidak fokus, dan cenderung selalu melirik ke atas. Gejala ini menunjukkan adanya kerusakan pada saraf kranial yang mengendalikan mata.

Kejang otot dan gerakan mata yang tidak normal yang terjadi akibat sengatan kalajengking disebabkan oleh racun yang merangsang sistem saraf perifer. Racun ini bisa menyebabkan hiperaktivitas pada saraf-saraf yang mengendalikan otot-otot rangka pada mata, sehingga menyebabkan kontraksi atau relaksasi yang tidak terkendali.

4. Mual dan muntah

ilustrasi mual (unsplash.com/Adrian Swancar)

Racun yang dihasilkan oleh kalajengking dapat mencetuskan sensasi mual dan muntah. Menurut laporan Healthline, racun ini dapat merangsang rasa ingin muntah di otak, menyebabkan perasaan mual dan dorongan untuk muntah. Keadaan mual dan muntah ini dapat mengakibatkan dehidrasi, kehilangan elektrolit, dan menyebabkan asidosis metabolik, suatu kondisi di mana kadar asam dalam darah meningkat secara signifikan.

Mual dan muntah yang terjadi akibat sengatan kalajengking disebabkan oleh racun yang mempengaruhi area postrema, yaitu bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mengatur refleks muntah untuk tubuh. Racun ini bisa menyebabkan area postrema mengirim sinyal ke pusat muntah, yaitu bagian dari otak yang mengkoordinasikan gerakan-gerakan yang diperlukan untuk muntah. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi pada otot-otot perut, diafragma, dan kerongkongan, sehingga menyebabkan isi lambung keluar melalui mulut.

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya