TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Hewan dengan Strategi Unik untuk Bertahan dari Predator

Dari yang aneh hingga ekstrem!

ilustrasi hewan yang bertahan dari serangan predator (pxhere.com)

Hewan-hewan di alam liar harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah ancaman predator yang mengintai. Oleh sebab itu, pastinya hewan memiliki beragam strategi pertahanan luar biasa yang membuat mereka dapat menghindar atau melawan predator. 

Di dalam artikel ini akan dibahas sederet hewan dengan strategi unik untuk bertahan dari predator. Mulai dari yang aneh hingga ekstrem, mari kita simak hewan unik tersebut, yuk. Pasti akan jadi ilmu baru buat kamu untuk mengenali hewan tersebut.

1. Semut malaysia yang bisa meledakkan diri

Semut Malaysia (commons.wikimedia.org/Noel Tawatao)

Semut Malaysia yang meledak (Colobopsis saundersi) adalah salah satu spesies semut paling menarik di dunia. Semut ini memiliki kelenjar khusus yang menyimpan cairan beracun di dalam tubuhnya. Menurut laman DinoAnimals.com, ketika semut Malaysia merasa terancam oleh predator, semut ini akan meledakkan dirinya sendiri, menyemprotkan cairan beracun ke arah predator. Cairan ini dapat melukai atau membunuh predator, sekaligus memberi sinyal kepada semut-semut lainnya bahwa ada bahaya di dekatnya. Semut Malaysia rela mengorbankan dirinya demi melindungi koloninya.

Baca Juga: 5 Fakta Mengerikan Turbulensi, Bisa Bertambah Parah di Masa Depan!

2. Kadal berduri yang menyemburkan darahnya

Kadal berduri (commons.wikimedia.org/Room237)

Kadal berduri (Phrynosoma) adalah jenis kadal yang memiliki duri-duri tajam di tubuhnya. Kadal ini hidup di daerah gurun di Amerika Utara, dan memiliki strategi pertahanan yang sangat aneh. Menurut asknature, kadal ini dapat menyemburkan darah dari matanya, dengan mengalihkan aliran darah di kepalanya ke sinus yang terletak di dekat mata. Darah kemudian ditekan keluar melalui membran yang robek di mata dan disemprotkan ke arah predator. Kadal berduri biasanya menyasar mata atau mulut predator untuk membutakan atau mencekik mereka.

3. Katak berbulu yang dapat mematahkan tulangnya

Katak berbulu (commons.wikimedia.org/Emőke Dénes)

Hewan dengan strategi unik untuk bertahan dari predator yang selanjutnya adalah katak berbulu. Hewan yang memiliki nama ilmiah Trichobatrachus robustus ini adalah salah satu katak paling menakutkan dan mematikan di dunia. Katak ini hidup di Republik Demokratik Kongo dan memiliki kaki belakang kuat yang memungkinkan mereka melompat jauh. Katak ini juga dikenal sebagai katak wolverine karena memiliki mekanisme pertahanan mirip karakter komik terkenal itu.

Dilansir KayWoot, untuk melawan predator, katak berbulu akan mematahkan tulangnya sendiri dan memaksa mereka menembus kulitnya. Meskipun terdengar menyakitkan, katak berbulu dapat melawan predator dengan cakar-cakar seperti wolverine yang terbuat dari tulang yang menonjol dari kulitnya.

4. Katak beracun dengan warna cerahnya

Katak beracun (commons.wikimedia.org/Termininja)

Katak beracun (Dendrobatidae) adalah jenis katak dengan kulit beracun. Hal ini membuat mereka berbahaya untuk disentuh, baik oleh manusia maupun hewan. Katak ini memiliki warna-warna cerah yang dapat ditemukan di hutan hujan Amerika Selatan dan Tengah. Katak beracun adalah katak kecil, dengan diet yang terdiri dari semut, lalat, dan serangga kecil lainnya. Menelan racun dari katak ini dapat berakibat fatal, tetapi hanya menyentuh kulit mereka dapat menyebabkan kelumpuhan, mual, dan gejala-gejala tidak nyaman lainnya.

Menurut National Geographic, meskipun para ilmuwan tidak yakin dengan sumber toksisitas katak beracun, tetapi ada kemungkinan mereka mendapatkan racun dari makanan yang mereka makan, terutama semut yang mengandung alkaloid beracun. Katak beracun menyimpan racunnya di kelenjar-kelenjar di kulit yang dapat mereka keluarkan ketika merasa terancam. Melansir National Geographic Kids, katak ini memiliki warna kulit cerah sebagai peringatan untuk predator, aksi tersebut dikenal dengan mimikri aposematik. Warna-warna tersebut memberitahu predator bahwa katak ini beracun dan tidak enak dimakan.

5. Landak yang memiliki duri tajam

Landak (commons.wikimedia.org/Lars Karlsson (Keqs))

Landak (Erethizontidae) adalah jenis hewan pengerat yang memiliki duri-duri tajam di tubuhnya. Landak ini dapat ditemukan di berbagai habitat di Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, dan Eurasia. Duri-duri ini adalah rambut yang dimodifikasi yang disebut sebagai quill. Rambut berduri tersebut dapat dilepaskan ketika mereka diserang oleh predator. Menurut Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute, quill memiliki ujung yang bergerigi yang dapat menancap di kulit atau otot predator. Landak juga dapat mengontrol otot-otot di kulitnya untuk mengangkat atau menurunkan quill sesuai dengan kondisi mereka

Baca Juga: 5 Fakta Titanoboa, Ular Purba Terbesar yang Pernah Hidup di Muka Bumi

6. Sigung dengan tarian intimidasinya

Sigung (commons.wikimedia.org/Pacific Southwest Region)

Sigung (Mephitis mephitis) adalah hewan pengerat yang memiliki ciri khas berupa garis-garis putih di tubuhnya. Sigung juga memiliki kelenjar bau yang dapat menyemprotkan cairan berbau busuk ke arah predator. Namun, sebelum sigung menggunakan senjata bau ini, mereka akan melakukan tarian intimidasi yang unik.

Menurut Treehugger, sigung akan berdiri dengan kaki depannya sambil mengangkat ekor dan kaki belakangnya ke udara. Sigung juga akan menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan, seolah-olah sedang menari. Tarian ini bertujuan untuk memberi peringatan kepada predator bahwa sigung siap menyemprotkan bau busuk jika terus diganggu. Tarian ini juga dapat membuat predator bingung dan ragu untuk menyerang sigung.

7. Platipus yang memiliki paruh beracun

Platipus (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Platipus (Ornithorhynchus anatinus) adalah hewan mamalia yang memiliki bentuk tubuh aneh. Platipus memiliki paruh seperti bebek, kaki berselaput, ekor seperti berang-berang, dan bulu yang tebal. Platipus memiliki paruh yang beracun, tetapi hanya dimiliki oleh jantan. Melansir Britannica, paruh platipus ialah berupa duri yang terhubung dengan kelenjar beracun di kaki belakang, tepatnya di atas paha. Paruh ini digunakan oleh platipus jantan untuk melindungi diri dari predator atau untuk bertarung dengan platipus jantan lainnya.

Racun dari paruh platipus dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat, bahkan dapat membunuh hewan kecil. Racun ini juga dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan aliran darah di sekitar luka, dan menyebabkan kelumpuhan. Racun platipus tidak mematikan bagi manusia, tetapi dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dan mengakibatkan bengkak.

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya