TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Kelam Wabah Black Death, Pandemik di Abad Pertengahan

Pandemi yang sangat mematikan pada masa itu

Wabah Black Death (commons.wikimedia.org/Wellcome Collection gallery)

Intinya Sih...

  • Pandemi Black Death melanda Eropa antara 1347-1351, menewaskan 75-200 juta orang, berdampak besar pada kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan agama.
  • Wabah pertama pada Abad Pertengahan adalah Wabah Justinian, menyebar luas dari Afrika Utara hingga Balkan dan membunuh 25-50 juta orang.
  • Penyebab Black Death adalah bakteri Yersinia pestis, menyebabkan gejala mengerikan seperti tumor, demam tinggi, muntah darah, dan kulit memar.

Black Death atau Maut Hitam adalah pandemi yang melanda Eropa antara tahun 1347 dan 1351. Pandemi ini menewaskan sekitar 75 sampai 200 juta orang, atau sekitar 30 persen sampai 50 persen dari populasi Eropa saat itu. Black Death adalah salah satu bencana terbesar dalam sejarah manusia, yang berdampak besar pada kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan agama di Eropa. Berikut adalah lima sejarah kelam tentang Black Death yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Bukan wabah pertama

Gambaran raja Justinian, raja tersebut berada di tengah-tengah (commons.wikimedia.org/Bender235)

Mungkin kamu berpikir bahwa Black Death adalah wabah pertama yang menyerang manusia. Namun, ternyata itu salah. Black Death adalah wabah kedua yang terjadi pada Abad Pertengahan. Wabah pertama terjadi pada abad ke-6 dan sering disebut sebagai Wabah Justinian. Wabah ini juga menyebar luas dan menyebabkan banyak kematian. Namun, tidak sehebat Black Death.

Menurut World History Encyclopedia, wabah Justinian dinamai dari nama kaisar Bizantium yang berkuasa saat itu, yaitu Justinian I. Wabah ini berasal dari Afrika Utara dan menyebar ke seluruh wilayah kekaisaran Bizantium, termasuk Mesir, Palestina, Suriah, Anatolia, Yunani, Italia, dan Balkan. Wabah ini diperkirakan membunuh sekitar 25 sampai 50 juta orang, atau seperempat populasi Bizantium, melansir National Geographic.

2. Disebabkan oleh bakteri yang ditularkan oleh kutu

Bakteri Yersinia pestis (commons.wikimedia.org)

Menurut FactRetriever, penyebab Black Death adalah bakteri bernama Yersinia pestis. Bakteri ini hidup di dalam tubuh tikus hitam yang sering ditemukan di kapal-kapal dagang. Kutu yang menghisap darah tikus ini kemudian terinfeksi oleh bakteri dan menularkannya ke manusia.

Melansir Cleveland Clinic, bakteri ini menyebabkan gejala yang mengerikan, seperti tumor (buboes atau gavocciolos) di ketiak, leher, atau selangkangan, demam tinggi, muntah darah, dan kulit memar. Orang yang tertular biasanya mati dalam waktu beberapa hari.

3. Black Death menewaskan 25 persen hingga 60 persen populasi Eropa

ilustrasi warga pada saat itu (commons.wikimedia.org/Reciproque)

Salah satu fakta Black Death yang paling mengejutkan adalah tingkat kematian yang sangat tinggi. Perkiraan 25 juta orang meninggal di Eropa dari tahun 1347 sampai 1352, dan ini hampir 40 persen dari populasi (namun, beberapa perkiraan juga menunjukkan 60 persen), menurut laman University of Iowa.

Menurut HISTORY, Black Death memulai penyebarannya dari Asia Tengah pada tahun 1300-an. Kemudian, wabah ini mencapai Eropa melalui jalur perdagangan di Laut Mediterania pada tahun 1347. Dari Sisilia, Black Death menyebar ke seluruh Eropa dalam waktu tiga tahun, bergerak ke utara dan mencapai Islandia dan Greenland. Wabah ini juga mengakhiri koloni Eropa di pantai Greenland.

4. Dipercaya disebabkan oleh 'udara busuk' yang dilepaskan oleh gempa bumi

ilustrasi penjajaran planet (commons.wikimedia.org/Brian0918)

Baru pada tahun 1894, virus Y. pestis ditemukan sebagai penyebab Black Death oleh Alexandre Yersin, menurut BBC Bitesize. Ketika wabah ini menyebar dengan cepat di Eropa, ada banyak teori aneh tentang penyebabnya. Pendapat populer adalah bahwa Black Death disebabkan oleh 'udara busuk' yang dilepaskan oleh gempa bumi. Beberapa orang juga percaya bahwa peristiwa ini terkait dengan pergerakan planet-planet. Dilansir laman astrosociety.org, mereka menganggap bahwa penjajaran Saturnus, Jupiter, dan Mars pada tanggal 20 Maret 1345 tidak menguntungkan dan menyebabkan 'udara busuk'.

Melansir World History Encyclopedia, meskipun kurang efektif, orang-orang pada zaman itu mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan wabah ini, seperti berusaha bahagia dan menghindari pikiran buruk, minum anggur yang baik, menghindari makan buah, memasukkan rempah-rempah ke dalam minuman.

Baca Juga: Menguak Fakta Wabah Black Death, Benarkah Tikus Pemicunya?

Verified Writer

Agam Praminsya

Tidak ingin menjadi penulis maupun pembaca, aku hanya ingin menjadi pemilik hatimu selama-lamanya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya