TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Ambidextrous, Bakat Manusia yang Unik dan Langka

Pernah ketemu orang yang punya kemampuan yang sama?

ilustrasi seseorang tengah menulis (Pexels.com/MikhailNilov)

Banyak orang yang masih cukup asing mendengar istilah yang satu ini. Makanya, perlu kamu ketahui dulu apa itu ambidextrous.

Ambidextrous atau ambidexterity adalah suatu kemampuan di mana seseorang bisa menggunakan kedua tangannya dengan baik, tangkas, dan imbang dalam melakukan berbagai pekerjaan. Orang yang memiliki kemampuan ini juga bisa menulis dengan lancar dengan tangan kanan maupun kiri. Keren, kan?

Nah, tentunya karena ini juga kelainan yang langka, makanya kamu perlu tahu beberapa fakta unik terkait ambidextrous ini!

1. Seseorang dengan ambidextrous ​​​​​​​jumlahnya sedikit di dunia

ilustrasi kepingan (Pexels.com/Pixabay)

Orang yang benar-benar mengalami kondisi ambidextrous hanya membentuk sekitar satu persen dari populasi manusia di Bumi. Boleh dikatakan bahwa kemampuan ini hanya sekitar satu dari 100 orang manusia di dunia.

2. Banyak para ambidextrous ini dulunya adalah kidal

ilustrasi menulis dengan tangan kidal (Pexels.com/JohnDiez)

Ambidexterity menunjukkan bahwa sisi kiri dan kanan otak mereka cukup simetris—yang juga berlaku untuk orang kidal. Di sisi lain, orang yang tidak kidal cenderung dominan otak kiri.

Selama ratusan tahun, ada banyak stigma seputar kidal, karena tangan kiri membawa asosiasi Alkitab dengan sihir ataupun setan.

Kata 'jahat' berasal dari kata Latin 'sinistra'' yang aslinya berarti 'kiri'. Banyak orang kidal, dari abad pertengahan hingga abad ke-21, mengalami tekanan dan dipaksa menggunakan tangan kanan untuk menulis dan beraktivitas. Alhasil, berkembanglah ambidexterity, yakni tangan kiri maupun tangan kanan punya kemampuan dan keterampilan yang sama

3. Rentan terhadap masalah akademis

ilustrasi dua orang sedang belajar (pexels.com/YanKrukov)

Anehnya, meskipun keterampilan ini sangat terhubung dengan otak, orang ambidextrous cenderung lebih selaras dengan kemampuan fisiknya daripada mentalnya.

Mungkin karena alasan inilah mereka cenderung tampil lebih buruk pada tes kecerdasan umum daripada orang yang menggunakan satu tangan.

Dalam sebuah penelitian di Finlandia, anak-anak berusia tujuh dan delapan tahun menyelesaikan beberapa tes akademik yang berbeda. 87 dari 8000 peserta merasa nyaman menggunakan kedua tangan. Para siswa ambidextrous 90 persen lebih mengalami masalah soal tes matematika dan juga lebih mengalami kesulitan dengan bahasa.

Baca Juga: 5 Jenis Skizofrenia yang Harus Kamu Kenali, Yuk Disimak!

4. Berkaitan dengan dengan ADHD dan skizofrenia

ilustrasi seorang anak yang mengalami masalah personal (Pexels.com/KeiraBurton)

Dalam studi Finlandia yang sama seperti hal di atas, remaja kidal dan ambidextrous dua kali lebih mungkin menunjukkan tanda-tanda ADHD daripada kidal. Dari remaja dalam penelitian yang sudah didiagnosis dengan ADHD, seseorang yang memiliki ambidextrous menunjukkan gejala yang lebih parah.

Gen yang memberikan kontribusi kuat untuk kidal, LRRTM1, juga meningkatkan risiko seseorang untuk skizofrenia. Ini merupakan gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

Sebab, otak dari pemilik tangan kidal dan ambidextrous sangat mirip, orang ambidextrous juga berisiko lebih tinggi untuk kondisi tersebut. Di sisi lain, penderita skizofrenia jauh lebih cenderung kidal atau ambidextrous daripada populasi lainnya.

5. Kelainan ini sangat berdampak positif pada keterampilan

ilustrasi seorang anak bermain dengan cat lukisan (Pexels.com/SharonMcCutcheon)

Ambidexterity cenderung memberi orang keuntungan besar dalam kegiatan seperti musik, seni, dan olahraga. Leonardo da Vinci, Ben Franklin, dan Albert Einstein adalah beberapa yang mengalami ambidexterity yang dunia kenal.

Hal unik dari bakat ini tentunya menghasilkan kejutan unik juga. Seperti Franklin menandatangani Deklarasi Kemerdekaan dengan tangan kirinya. Pelopor Maroon 5 Adam Levine, meskipun tidak sepenuhnya ambidextrous, menulis dengan tangan kirinya tetapi melakukan banyak hal lain dengan tangan kanannya. Figur skater Michelle Kwan dan LeBron James hanyalah dua dari banyak atlet yang terampil menggunakan kedua tangan.

6. Pemilik ambidextrous lebih mudah dipengaruhi secara emosional

ilustrasi seseorang tengah sedih (Pexels.com/PolinaZimmerman)

Menurut sebuah penelitian di Montclair State University, orang dengan ambidextrous lebih cenderung mengalami perubahan emosi berdasarkan lingkungan mereka. Penulis penelitian mencoba memicu emosi tertentu pada peserta. Orang yang tidak kidal cenderung lebih tahan terhadap perubahan emosional yang cepat daripada peserta yang kidal dan multi-tangan.

Baca Juga: 7 Artis Hollywood yang Ternyata Mengidap Gangguan ADHD

Verified Writer

Basri W Pakpahan

Menulis untuk Memperbaiki Diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya