TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Jalur Sutra, Rute Perdagangan Kuno Paling Mahsyur

#ANGPOIN Warisan sejarah perdagangan dunia

easytourchina.wordpress.com

Jalur sutra adalah sebuah rute perdagangan yang menghubungkan Tiongkok dengan Eropa. Dibangun saat Dinasti Han berkuasa dan secara resmi dibuka pada 130 SM, jalur sutra masih dipergunakan sampai 1453 M, lalu ditutup saat Kesultanan Ottoman memboikot perdagangan dengan Tiongkok.

Walau pun hampir 600 tahun sejak jalur sutra ditutup untuk perdagangan antar negara, rute ini telah meninggalkan banyak warisan ekonomi, budaya, dan sejarah yang masih relevan sampai hari.

1. Jalur membentang dari Tiongkok sampai Eropa Timur

en.wikipedia.org

Nama jalur sutra diperkenalkan pada 1870 oleh ahli Geografi Jerman Ferdinand Richthofen, oleh karena sangat terkenalnya perdagangan komoditas sutra ketika rute itu ramai dipergunakan banyak negara.

Jalur sutra adalah sebuah rute perdagangan dengan panjang lebih kurang 6500 km yang membentang dari Tiongkok sampai Eropa Timur, melewati sepanjang wilayah India dan Persia.

2. Jalur sutra terdiri atas rute daratan dan lautan

easytourchina.wordpress.com

Jalur sutra bukanlah sebuah jalan, tapi kompleks rute yang meliputi rute darat dan laut yang harus dilewati pedagang untuk mencapai tempat bisnisnya. Rute sebenarnya sering berubah karena cuaca, bencana alam, dan ancam bandit yang mengancam keselamatan pedagang.

Pedagang sering menggunakan unta untuk membawa barang mereka selagi melintasi jalur sutra.

Baca Juga: Dinilai Penting, DPD RI Dukung Kerja Sama Jalur Sutra dengan China

3. Rute untuk jual-beli atau barter barang antar wilayah

historycrunch.com

Sutra bukan satu-satunya produk yang dibawa oleh pedagang Tiongkok yang melewati jalur sutra. Mereka membawa rempah-rempah, porselen, dan barang lainnya sepanjang 6500 km untuk dijual atau dibarter. Barang-barang lainnya termasuk parfum, permata, karang, gading, bulu, bubuk mesiu, dan manik-manik kaca.

Barang yang dibawa oleh pedagang Eropa ke Tiongkok untuk dijual atau dibarter meliputi giok, anggur, budak, hewan, pecah belah, wool, dan gelas khas Mediterania.

Sutra sangat ringan untuk dibawa dan dianggap bernilai setara dengan emas. Sutra diperdagangkan dalam bentuk mentah, dalam bentuk gulungan, permadani, pakaian, dan karpet.

Rempah-rempah jadi komoditas penting di jalur sutra untuk pengawet makanan atau diperjualbelikan lagi di Eropa. Rempah-rempah yang populer meliputi cengkih, lada, jintan, jahe, pala, kunyit, dan kayu manis.

4. Kota Samarkand sebagai rute utama jalur sutra

advantour.com

Kota terbesar dan paling besar di jalur sutra adalah Samarkand, Uzbekistan, tempat berkumpulnya para pedagang Tiongkok dan rute utama sebelum meneruskan perjalanan ke Eropa.

Samarkand sangat terkenal karena mempunyai tukang kayu, ahli astronomi, sastrawan, dan adanya saluran air yang mampu menyuplai air untuk 200 ribu orang.

5. Jalur sutra rawan bandit

histclo.com

Beberapa pedagang yang menggunakan jalur sutra tidak melewati seluruh rute. Mereka biasanya pergi ke kota tertentu di jalur sutra lalu pulang. Barang mereka akan diperdagangkan di jalan hingga mencapai tujuan akhirnya.

Banyak kafilah besar yang melalui jalur sutra dikawal dengan ketat. Kafilah-kafilah itu biasanya menjadi incaran mudah para bandit jika tidak dikawal.

Baca Juga: 7 Fakta Louis XIV, Raja Terlama yang Berkuasa dalam Sejarah Prancis

Verified Writer

Bayu Widhayasa

Suka belajar tapi tidak suka makar

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya