Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Kita seringkali dengan cepat melakukan penilaian ketika seorang anak kecil, anak muda atau dewasa muda melakukan sesuatu di tempat umum yang menarik perhatian. Namun hal yang kamu ketahui adalah jika anak tersebut ternyata mengidap autisme, hal terakhir yang ingin mereka dengar adalah kritik darimu. 10 pandangan berikut akan mencerminkan pengalaman gabungan beberapa orang sebagai hasil dari penelitian tentang anak autis.
1. Lihatlah aku apa adanya, bukan dari "gangguan"ku.
Hanya ada satu aku, seperti hanya ada satu kamu di dunia ini. Seperti halnya kamu, aku punya banyak kemampuan dan kelebihan serta hal yang aku kesulitan melakukannya. Hanya karena aku autis bukan berarti aku sama saja dengan anak autis lainnya. Kasih sayang dari keluarga, teman dan semua orang di sekitarku adalah cara terbaik untuk membantuku tumbuh dan berkembang.
2. Aku mendengar, melihat dan merasakan dunia secara berbeda denganmu.
Bagiku suatu suara ramai, bau, rasa tertentu atau cahaya itu membuat stes, menakutkan bahkan secara fisik menyakitkan. Sentuhan bisa menggangguku dan kemungkinan aku benci dipeluk. Namun aku bisa menyadari banyak detail yang mungkin kamu lewatkan – yang bisa kunikmati dan kuanggap lucu atau menarik – jadi yuk berbagi hal tersebut denganku. Kamu bisa membaca kumpulan buku yang ditulis oleh para pengidap autis untuk mengetahui bagaimana mereka merasakan dunia.
3. Aku ingin berteman, sama seperti semua orang.
Sayangnya perilaku sosialku memang akan terlihat berbeda dengan orang lain. Bagiku, komunikasi dan interaksi bukan hanya melalui kata-kata. Beberapa anak autis gak menggunakan bahasa lisan dan berkomunikasi dengan cara non-verbal. Ini termasuk menggandeng tanganmu untuk memegang objek yang mereka maksud atau melihat seseuatu yang membuat mereka tertarik – jadi perhatikan dan tolong berusahalah mengerti bahasaku.
4. Perilakuku adalah caraku dalam berkomunikasi.
Jika aku gak bisa mengekspresikan pikiran dan perasaanku, aku bisa menjadi sangat frustasi, sedih dan marah. Orang cenderung melihat kelakuanku sebagai anak yang susah dibilangi, nakal atau "menantang" untuk ditaklukkan – jarang yang melihatnya sebagai caraku berkomunikasi. Jangan menyalahartikan perilaku meledakku, bantulah aku menyampaikan apa yang aku maksudkan.
Baca Juga: Terbukti Secara Ilmiah, Ternyata Para Mantanmu Punya Kesamaan!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
5. Berinteraksilah denganku dalam cara yang bisa aku mengerti.
Melambatlah dalam berkomunikasi dan berikan aku waktu. Ucapkan perkataanmu dengan jelas dan berikan aku kesempatan untuk bereaksi – akan membutuhkan setidaknya 10-15 detik untukku memproses apa yang kamu katakan. Ketahuilah kesukaanku dan caraku dalam berkomunikasi. Biarkan kesukaanku menginspirasi komunikasimu denganku. Jangan berusaha untuk mengambil alih atau mengontrol interaksi kita. Berikan aku ruang dan waktu untuk merespon. Ketika kamu belajar untuk "mendengar" dengan semua inderamu, kamu akan menyadari ada begitu banyak yang ingin aku ungkapkan.
6. Aku hidup di tempat ini dan saat ini di mana aku berada.
Ya, aku memang gak selalu mengerti gambaran besar sesuatu jadi memahami berbagai hal secara konteks bisa jadi menyulitkan untukku. Tunjukkan padaku beberapa gambar dan biarkan aku tahu apa ekspektasiku agar aku bisa bergabung dengan lebih mudah.
7. Aku mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan.
Ini karena aku mengalami kesulitan dalam memahami dunia dan mengomunikasikan pikiran serta kebutuhanku. Caraku melihat, mendengar atau merasakan dunia bisa sangat menyakitkan. Dunia bisa menjadi tempat yang sangat menakutkan atau membingungkan untukku. Ketika sesuatu terjadi atau berubah secara tiba-tiba, aku akan panik. Orang mungkin akan berpikir aku aneh, tapi aku benar-benar ketakutan.
8. Rutinitas itu sangat penting untukku.
Karena itu akan membuatku merasa aman dan membantuku untuk menyesuaikan diri. Bukan berarti aku gak ingin merasakan pengalaman baru. Aku hanya membutuhkan dukungan lebih agar bisa bergabung dengan banyak hal di dunia. Kalau kamu membantuku, aku bisa menemukan aktivitas dan olahraga yang akan kunikmati, yang kamu juga bisa menikmatinya bersamaku. Temukan apa yang bisa membantu untuk menenangkanku. Jika kecemasanku berkurang, aku bisa bergabung dengan lebih banyak hal kok.
9. Aku butuh bantuanmu untuk menjelajahi dunia dan belajar.
Setiap anak dengan autisme itu bisa belajar. Kamu hanya butuh waktu untuk mengerti bagaimana caraku mengerti dunia dan membuat pembelajaran itu cocok untukku. Semua orang belajar dalam cara yang berbeda. Aku mungkin butuh untuk bergerak lebih banyak dan menggunakan objek visual, tapi sama sepertimu, aku suka mencapai sesuatu serta belajar hal baru. Itu akan membantuku untuk menjadi lebih percaya diri.
Baca Juga: 5 Mitos Tips Survival di Alam Liar yang Gak Boleh Kamu Percaya Lagi
