TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset: Kita Lebih Kasihan ke Hewan daripada Manusia?

Ada alasan ilmiahnya lho!

nagariknetwork.com

Ketika kita sedang menonton film aksi dan melihat ada adegan seorang pria dengan hewan peliharaan kecil lucunya melewati baku tembak, siapa yang lebih kamu khawatirkan untuk selamat? Kebanyakan orang akan menjawab hewan peliharaannya.

Kenapa begitu? Dilansir IFL Science, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kita lebih berempati kepada hewan daripada sesama manusia dan berikut penjelasan lengkapnya!

1. Bagi kebanyakan orang, hewan peliharaan yang gak egois dan patuh tanpa syarat padamu itu lebih mudah disayangi daripada sesama manusia

rd.com

Sebuah tim peneliti dari Northeastern University Boston dan University of Colorado mempublikasikan penelitiannya ini dalam jurnal Society & Animals. Dari penelitian tersebut juga diketahui bahwa hanya anak-anak yang menunjukkan tingkat kepedulian pada hewan berdasarkan ukurannya, apakah masih ukuran bayi atau sudah tumbuh besar. Sedangkan orang dewasa gak memandang ukuran hewannya.

Baca juga: 5 Mutasi Gen Paling Umum Ini Kemungkinan Kamu Punyai Juga

2. Korban penyiksaan orang dewasa mendapatkan respons perhatian jauh lebih sedikit daripada korban bayi atau hewan

inutonekoto.com

Penelitian ini melibatkan 256 mahasiswa tingkat sarjana. Mereka diberikan berita palsu soal penyiksaan terhadap bayi, hewan peliharaan dan orang dewasa. Hasil surveynya menunjukkan bahwa tingkat kepedulian mereka sama rata pada korban bayi dan hewan peliharaan, tapi nilainya berkurang jauh ketika korbannya adalah orang dewasa.

3. Kebanyakan responden wanita diketahui menaruh perhatian secara seimbang pada korban mana pun, sedangkan hampir semua responden pria menaruh perhatian mutlak pada korban bayi atau hewan

brit.co

Penelitian ini menemukan bahwa pola pikir kebanyakan orang adalah semakin gak berdayanya seorang/suatu korban, maka mereka semakin layak mendapat perhatian dan empati. Karena itulah tingkat empati pada hewan dan bayi dinilai sama tingginya, karena mereka dianggap gak berdaya dan gak memiliki cukup akal untuk berpikir jalan keluarnya.

Baca Juga: 10 Tipe Teman Toxic Berdasar Riset Ilmiah, Kamu Termasuk?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya