TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Terjadi pada Kesadaran dan Pikiran Ketika Meninggal?

Apakah merasa gelap atau apa?

imdb.com

Kematian adalah hal yang pasti dihadapi oleh setiap orang. Dalam kasus tertentu, ada beberapa orang yang menyatakan bahwa mereka pernah mengalami kematian dan mampu kembali hidup lagi (mati suri). Kisah mereka tentang kematian cukup berbeda satu sama lain dan pada akhirnya mengarah ke penjelasan ranah kepercayaan, yang susah dijelaskan secara ilmiah. Karena itu para ahli berusaha meneliti apa yang sebenarnya terjadi pada kesadaran dan pikiran kita ketika meninggal. Dilansir dari Scientific American, baca selengkapnya di sini ya!

1. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa otaklah yang menjadi sumber kesadaran seseorang

unsplash.com/Bekah Russom

Hipotesis bahwa otak menciptakan kesadaran, bagaimanapun, punya lebih banyak bukti daripada hipotesis bahwa kesadaran menciptakan otak. Misalnya kerusakan pada gyrus fusiform dari lobus temporal yang menyebabkan kebutaan wajah dan rangsangan pada area yang sama ini, juga bisa membuat orang melihat wajah secara spontan.

Kerusakan yang disebabkan stroke pada wilayah korteks visual yang disebut sebagai V1, menyebabkan hilangnya kesadaran persepsi visual. Perubahan dalam kesadaran dapat langsung diukur dengan MRI fungsional, electroencephalography (EEG) dan rekaman neuron tunggal.

Para ahli syaraf dapat memprediksi pilihan manusia dari aktivitas pemindaian otak, bahkan sebelum subjeknya sendiri sadar akan keputusan yang dibuat. Dengan hanya menggunakan pemindaian otak, para ahli saraf bahkan telah mampu merekonstruksi (di layar komputer) apa yang dilihat seseorang.

Baca juga: Kesurupan: Ini Penjelasan Ilmiah dan Bagaimana Tanda-tanda Sebenarnya

2. Secara ilmiah, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini bergantung pada yang namanya kesadaran

unsplash.com/Marc-Olivier Jodoin

Ribuan percobaan mengonfirmasi hipotesis bahwa proses neurokimia menghasilkan pengalaman subyektif. Fakta bahwa para ahli saraf belum sepakat tentang teori fisik mana yang paling tepat untuk memperhitungkan soal pikiran, tidak berarti bahwa hipotesis tentang kesadaran menciptakan materi juga mengalami perlakuan yang sama.

Dalam pembelaan, Chopra mengajukan makalah tahun 2008 kepada Scientific American, yang diterbitkan di Mind and Matter oleh University of California, Irvine, oleh ilmuwan kognitif Donald D. Hoffman yang berjudul Conscious Realism and the Mind-Body Problem. Realisme kesadaran menegaskan bahwa dunia obyektif, yaitu dunia yang eksistensinya tidak bergantung pada persepsi pengamat tertentu, seluruhnya terdiri dari “agen-agen” kesadaran.

Kesadaran merupakan hal mendasar bagi alam semesta dan memunculkan partikel, serta berbagai bentuk medan. Ini bukan hal baru dalam sejarah evolusi alam semesta, yang timbul dari interaksi kompleks antara materi dan medan luar sadar kita, menurut Hoffman. Kesadaran adalah yang utama; selanjutnya, materi dan bidang bergantung terhadap itu untuk keberadaan mereka.

3. Penjelasan tentang kesadaran menjadi dasar alam semesta bisa diketahui dari pembentukan visual seseorang

unsplash.com/Sharon McCutcheon

Di sini Hoffman menjelaskan melalui bagaimana manusia membangun bentuk visual, warna, tekstur, dan gerakan objek. Menurutnya, indera kita tidak membangun perkiraan realitas fisik di otak kita; tetapi (ibaratnya) beroperasi lebih seperti sistem grafik antarmuka pengguna, yang tidak ada kemiripan dengan apa yang sebenarnya terjadi di dalam komputer. Dalam pandangan Hoffman, indera kita bekerja untuk membangun realitas, bukan untuk merekonstruksinya.

Baca juga: 6 Penjelasan Ilmiah Bahwa Ada Hantu di Sekitarmu Saat Itu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya