TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Terciptanya Ucapan Penutup Pidato “Wabillahi Taufiq wal Hidayah”

#RamadanMasaKini Ketahui awal mulanya

themonastery.org

Pidato selalu diawai dengan salam dan basa-basi, sebagaimana yang mayoritas orang lakukan. Namun beberapa orang, terutama yang beragama muslim, menutup pidatonya dengan kalimat yang terbilang khas, yaitu “wabillahi taufiq wal hidayah”. Dari mana kalimat itu sebenarnya? Dan bagaimana kalimat itu bisa akhirnya digunakan. Dilansir dari berbagai sumber, berikut inilah sejarahnya!

1. Dulunya salah penutup ini merupakan pengakhiran pidato khas orang Nahdlatul Ulama (NU)

muslimmatters.org

Menurut penjelasan Gus Dur di acara peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMMI) ke-46, dulunya ulama-ulama NU sepakat menggunakan kalimat “wabillahi taufiq wal hidayah” sebagai ucapan penutupan dan Nahdliyin (warga NU) wajib mengikutinya.

Namun ternyata setelah musim kampanye pemilut tahun 70-an, Golkar menggunakan ucapan itu untuk menutup seiap pidato kampanyenya. Sehingga Gus Dur mengatakan bahwa Golkar meminjam kalimat ucapan ini dari NU dan belum dikembalikan.

Baca juga: Sosok Ini Jadi Firaun Wanita Pertama, Tapi Sejarahnya Berusaha Dihilangkan!

2. Arti dari kalimat “wabillahi taufiq wal hidayah” sebenarnya sangat umum sehingga bisa digunakan oleh siapa pun

en.wikipedia.org

Kalimat khusus ala NU yang sering digunakan untuk penutup pidato maupun pengakhiran pesan ini memiliki arti harfiah: “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya.” Dengan arti yang terbilang general itu, sebenarnya kalimat ini bisa digunakan oleh siapa pun.

3. Kalimat penutup khas NU ini diciptakan oleh K.H. Ahmad Abdul Hamid

generasi-muda-nu.blogspot.co.id

Menurut berbagai sumber, Kiai Ahmad berasal dari Kendal, Jawa Tengah. Awalnya ia menciptakan kalimat khas ini untuk NU. Namun karena “wabillahi taufiq wal hidayah” sudah digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam, maka ia merasa NU kehilangan ciri khasnya. Sehingga ia menciptakan ucapan penutup baru, yaitu: “Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq”. Menurutnya, ucapan ini sulit diikuti oleh mereka yang bukan orang NU.

Baca juga: Sejarah Unik di Balik Penemuan 7 Benda yang Kita Pakai Sehari-hari

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya