TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Sains Ini Membuktikan Perempuan Lebih Unggul dari Laki-laki

Evolusi memang membuat laki-laki menjadi lebih rewel

Unsplash/Matheus Ferrero

Meskipun telah dewasa secara fisik, pada dasarnya laki-laki adalah seorang bayi. Kata-kata tersebut bisa benar dan bisa juga salah. Faktanya, laki-laki memang lebih rewel dibandingkan dengan perempuan, lho. Bahkan, mayoritas laki-laki tidak bisa melakukan tugas secara multitasking.

Bagaimana sains memandang hal tersebut? Apakah benar bahwa laki-laki memang lebih rewel dan kekanak-kanakan? Ini lima penjabaran dari sains. Yuk, disimak!

1. Dari seluruh kehidupan organisme di Bumi, perempuan memang memiliki kekuatan dan pengaruh yang lebih besar dibanding laki-laki

thepetitionsite.com

Mengapa perempuan lebih kuat dan berkuasa dibandingkan dengan laki-laki secara alamiah? Jawabnya karena evolusi. Yup, salah satu jawaban sains mengenai hal ini adalah evolusi yang terjadi pada semua spesies makhluk hidup di Bumi.

Dalam sebuah koloni hewan, misalnya, maka ratu akan memimpin koloni tersebut. Memang, dalam beberapa kasus, ada juga raja yang memimpin sebuah koloni, misalnya rayap. Namun, tetap saja ratu rayap memiliki kuasa yang lebih besar.

Jalur evolusi lebih dulu meletakkan status perempuan sebagai Mother of Nature atau Ibu Alam. Ini bukan hanya slogan semata, melainkan memang betul-betul hasil dari seleksi alam.

Ada sebuah hasil penelitian dan studi empiris yang memiliki kesimpulan menarik. Laman The Scientist mengungkap bahwa menurut sains dan evolusi, sebetulnya laki-laki itu hanyalah tambahan di alam. Pada mulanya, miliaran tahun yang lalu, mikroorganisme tunggal dapat menghasilkan keturunan-keturunan baru secara mandiri atau aseksual.

Banyak ahli sepakat bahwa mikroorganisme tunggal tersebut adalah betina dan dapat menghasilkan keturunan tanpa kontak seksual dengan lawan jenis. Hewan-hewan betina modern pun ada yang dapat bereproduksi tanpa kehadiran lawan jenisnya.

Komodo betina, misalnya, bisa bereproduksi tanpa kehadiran komodo jantan. Reproduksi ini dinamakan partenogenesis, sebuah cara reproduksi yang langka karena hanya memiliki DNA tunggal dari induk betinanya saja. Hewan-hewan seperti kutu, lebah, beberapa jenis reptil, ikan, dan burung jenis tertentu juga dapat melakukan reproduksi partenogenesis.

Baca Juga: 5 Fakta Ilmiah Fenomena Sindrom Lazarus, Bagaimana Penjelasan Sains?

2. Mayoritas anak laki-laki akan lebih dekat pada ibunya

Unsplash/Mathilde Merlin

Meskipun tidak mutlak 100 persen, kebanyakan anak laki-laki pada dasarnya adalah "anak mama" alias lebih dekat pada ibunya dibandingkan dengan ayahnya. Menurut beberapa pakar, anak laki-laki lebih dekat pada ibunya karena memang mereka lebih terikat secara emosional, seperti ditulis dalam Scary Mommy.

Bagi para ayah, anak perempuannya selalu melelehkan hatinya yang sebelumnya keras seperti batu. Namun, bagi seorang ibu, anak laki-laki adalah sosok yang paling dicintainya. Anak perempuan juga menempati posisi yang sama, hanya saja pada praktiknya, seorang ibu justru lebih memanjakan anak laki-lakinya.

Hal ini wajar secara psikologis. Bahkan, pada saat anak laki-laki tersebut telah dewasa dan berkeluarga, ia tetap saja masih berlaku manja terhadap ibunya. Sifat perempuan yang selalu ingin melindungi anak-anaknya inilah yang menjadikannya sangat dikagumi oleh anak-anaknya.

3. Laki-laki lebih rewel? Bagaimana penjelasan sains?

babycentre.co.uk

Sejak bayi, memang laki-laki lebih rewel dibandingkan dengan perempuan. Bahkan, laman Psychology Today menjelaskan bahwa laki-laki memiliki perkembangan emosional yang lebih lambat dibandingkan dengan perempuan.

Jika perempuan remaja pada umumnya telah mencapai kematangan fisik dan emosional, laki-laki remaja justru baru belajar bagaimana ia menjadi seorang laki-laki dalam lingkungan sosialnya.

Hal inilah yang membuat laki-laki cenderung lebih rewel dibandingkan dengan perempuan. Studi juga membandingkan antara bayi laki-laki dengan bayi perempuan. Memang, kebanyakan bayi laki-laki lebih rewel, sulit untuk tidur, dan cenderung meminta perhatian lebih dari orangtuanya.

Satu lagi, para ilmuwan sepakat bahwa perempuan lebih bisa menahan tekanan atau stres dalam hidupnya dibandingkan dengan laki-laki. Faktor ini ternyata sudah dibawa oleh manusia sejak dalam kandungan ibunya.

Dengan kata lain, secara mental, memang perempuan jauh lebih tangguh dibanding dengan laki-laki. So, sains membuktikan bahwa laki-laki memang lebih bersifat kekanak-kanakan ketimbang perempuan.

4. Fisik perempuan lebih tahan sakit dibandingkan dengan laki-laki

stevenaitchison.co.uk

Sains menyatakan bahwa sebetulnya fisik perempuan itu jauh lebih tahan sakit dibandingkan dengan fisik laki-laki. Jika pada umumnya laki-laki selalu rewel pada saat ia sakit, dengan tingkat sakit yang lebih tinggi, perempuan dapat menahannya dengan sangat baik.

Laman NCBI mencatat bahwa salah satu pengalaman menyakitkan sekaligus membahagiakan bagi perempuan ialah saat ia melahirkan. Menyakitkan karena memang fisik akan terasa sangat sakit, bahkan sampai berujung pada kematian. Membahagiakan karena ia tahu bahwa ia akan memiliki seorang anak yang akan ia cintai sampai akhir hidupnya kelak.

Bukan hanya itu, perempuan yang melalui siklus menstruasi juga biasanya mengalami rasa nyeri dan tidak nyaman. Ini berlangsung setiap bulan sampai fase menopause. Tidak dapat dibayangkan bagaimana jika laki-laki yang mengalami itu semua. Pasalnya, laki-laki memang tidak didesain untuk menerima rasa sakit yang luar biasa pada tubuhnya.

Baca Juga: 5 Teori Sains yang Dikoreksi oleh Teori Sains Lainnya, Apa Saja?

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya