TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana jika Manusia Pindah ke 7 Planet Ini? Simak Jawaban Ilmiahnya

Bagaimana nasib manusia jika harus pindah dari Bumi, ya?

nas.gov.ua

Seperti yang kita ketahui bahwa tata surya kita memiliki delapan planet yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Untuk Pluto sendiri sudah tidak lagi diklasifikasikan sebagai sebuah planet karena tidak memenuhi kriteria.

Nah, jika kita berandai-andai, bagaimana nasib manusia kalau suatu saat harus pindah dari Bumi dan dipaksa menetap di tujuh planet lain yang ada di tata surya? Yuk, kita intip jawaban ilmiahnya di bawah ini.

1. Merkurius

nasa.gov

Merkurius atau Mercury merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari. Menurut laman NASA, jarak antara Merkurius ke Matahari adalah 0,4 AU atau sekitar 58 juta kilometer. Jarak yang sangat dekat dengan Matahari tentu membuat Merkurius menjadi planet yang sangat mematikan. Sekadar informasi, jarak Bumi ke Matahari adalah 148 juta kilometer.

Lantas, bagaimana jika manusia dipaksa pindah ke Merkurius? Untuk saat ini, jawabannya adalah mustahil. Bahkan dengan kecanggihan teknologi manusia pun, suhu permukaan Planet Merkurius yang mencapai 430 derajat Celsius dirasa sangat mematikan. Bayangkan saja, manusia harus dipaksa hidup di tengah kondisi dengan panas 4 kali titik didih air. Tentunya, untuk saat ini, pindah ke Merkurius adalah sebuah misi bunuh diri.

Namun, bagaimana jika kehidupan dibentuk di bawah permukaan planet? Suhu di kedalaman tertentu bisa jadi sangat berbeda dengan suhu di permukaan Merkurius. Setidaknya, ada gagasan ekstrem yang pernah dikemukakan ilmuwan. Mereka pernah menganggap Merkurius bisa saja ditempati organisme hidup selama berada jauh di bawah tanah. Buktinya, ada beberapa retakan besar dengan suhu lebih dingin di dalamnya, dikutip dalam Smithsonian Magazine.

Terlepas dari berbagai macam teorinya, NASA dengan tegas menyatakan bahwa manusia tidak mungkin hidup di Merkurius. Suhu yang sangat panas akan melenyapkan manusia dalam sekejap. Belum lagi jika kita harus dihadapkan pada radiasi Matahari, tentunya hal ini bisa membunuh siapa pun yang ada di sana.

2. Venus

nytimes.com

Venus adalah planet kedua dengan jarak terdekat dari Matahari. Dicatat dalam laman sains Earth Sky, Venus menjadi planet paling terang di tata surya kita. Venus memiliki kemampuan untuk memantulkan sebagian besar cahaya Matahari ke arah Bumi berkat berbagai macam unsur yang ada.

Nah, untuk suhunya sendiri, planet dengan julukan Bintang Fajar ini malah dinilai lebih mematikan ketimbang Merkurius. Ya, Planet Venus memiliki suhu permukaan sebesar 465 derajat Celsius, dicatat dalam laman resmi NASA. Kenapa Venus lebih panas ketimbang Merkurius? Ini dapat terjadi karena atmosfer pada Venus yang sangat tipis dan hanya terdiri dari karbon dioksida.

Tentu saja, kondisi mematikan ini tidak akan sanggup dilalui oleh manusia. Meskipun jaraknya dekat dengan Bumi, Venus justru dianggap sebagai planet yang mampu membunuh manusia sebelum manusia mendaratkan pesawatnya di sana. Namun, beberapa kalangan akademisi meyakini bahwa gas di langit Venus merupakan gas fosfina.

Fosfina adalah gas yang berhubungan dengan kehidupan. Uniknya, gas ini ditemukan di zona hidup mikrob atau mikroorganisme ekstrem yang ada di Bumi. Sebagian ilmuwan lainnya justru merasa skeptis. Pasalnya, jika pun gas fosfina itu berlimpah di langit Venus, organisme tetap akan mati karena suhu Venus yang sangat mematikan.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Kini NASA Lebih Fokus ke Planet Mars Ketimbang Bulan

3. Mars

funkidslive.com

Bumi kita lewati saja karena sudah terbukti bahwa Bumi adalah sebuah planet yang sangat mendukung kehidupan dengan sempurna. Lalu, bagaimana dengan Mars? Nyatanya, Planet Merah tersebut sudah dijadikan incaran bagi manusia untuk dijadikan tempat tinggal di masa depan.

Laman Space melansir bahwa planet keempat dari Matahari ini memiliki kondisi yang cukup ekstrem meskipun masih jauh lebih bersahabat jika dibandingkan dengan Merkurius dan Venus. Kadar oksigen di Mars sangat rendah, yakni 0,13 persen dibandingkan keseluruhan unsur yang ada. Sementara, karbon dioksida di Mars mencapai lebih dari 90 persen.

Mars juga merupakan planet yang telah lama kehilangan medan magnetnya. Hal ini berdampak pada buruknya kemampuan Mars dalam menangkal radiasi Matahari. Untuk masalah temperatur, planet tandus ini memiliki suhu cukup dingin, yakni minus 60 derajat Celsius. Suhu tersebut masih bisa ditoleransi oleh manusia karena suhunya mirip dengan suhu di sebagian Eropa pada saat musim dingin.

NASA sendiri sangat berambisi untuk mengirimkan manusia dalam eksplorasi Mars di masa yang akan datang. Terbaru, NASA telah sukses mengirimkan robot dan rover bernama Perseverance yang berhasil mendarat di Mars pada 18 Februari 2021 lalu. Jika memungkinkan, di masa yang akan datang, manusia bisa membangun koloni di Mars dan menjadikannya tempat tinggal kedua setelah Bumi.

4. Jupiter

britannica.com

Jupiter adalah planet terbesar di tata surya kita dan secara tidak langsung, planet tersebut juga menjadi pelindung Bumi. Besar Jupiter diperkirakan 11 atau 12 kali lebih besar ketimbang Planet Bumi. Sebagai sebuah planet yang sangat besar, apakah Jupiter bisa dijadikan tempat tinggal bagi umat manusia?

Persoalannya justru tidak datang dari kondisi iklim di Jupiter meskipun juga bisa dikatakan sangat ekstrem. Persoalan terbesar yang akan dihadapi manusia jika hidup di sana adalah gravitasi. Ya, kekuatan gravitasi Jupiter sangatlah besar. Universe Today dalam lamannya mencatat bahwa Jupiter memiliki kekuatan gravitasi sebesar 24,79 m/s2 atau setara dengan 2,5 kali gravitasi di Bumi.

Dengan kekuatan gravitasi sebesar itu, manusia akan kesulitan untuk bergerak dan bahkan bernapas. Tarikan gravitasi yang sangat kuat juga akan memengaruhi kinerja organ-organ tubuh seperti detak jantung, paru-paru, pencernaan, dan lain sebagainya. Namun, jika manusia bisa membangun sebuah zona yang mirip dengan gravitasi Bumi, mungkin hidup di Jupiter bukanlah sebuah kemustahilan.

Sekadar informasi, jika beratmu di Bumi 60 kg, di Jupiter beratmu mencapai 150 kg. Namun, massa tubuhmu tetap sama. Untuk suhunya sendiri, NASA mencatat bahwa Jupiter memiliki suhu sekitar minus 145 derajat Celsius. Suhu ini sangat dingin dan tentu akan membunuh manusia. Namun, untuk persoalan suhu di Jupiter, manusia sanggup mengatasinya dengan teknologi modern yang ada.

5. Saturnus

alphacoders.com/Planet Saturnus

Saturnus adalah sebuah planet dengan bulan terbanyak di tata surya kita. Planet ini cukup unik karena mayoritas hanya terdiri dari gas. Bahkan, konon katanya, jika Saturnus diletakkan di sebuah wadah air raksasa, ia akan mengapung saking ringannya. Bagaimana dengan kehidupan di Saturnus? Apa yang terjadi jika manusia nekat hidup di sana?

Uniknya, kehidupan organisme justru dimungkinkan ada di salah satu bulan yang mengelilingi Saturnus. Ditulis dalam laman Australian Academy of Science, NASA telah berhasil mendapatkan sejumlah data penting melalui wahana Cassini yang sudah 20 tahun berada di sekitar Saturnus. Data-data dari Cassini mengungkap bahwa bulan-bulan yang ada di Saturnus tidak sama dengan bulan-bulan dari planet lainnya.

Ada banyak satelit alam milik Saturnus yang unik dan dianggap mampu menopang kehidupan layaknya di Bumi. Meskipun masih membutuhkan studi dan penelitian lanjutan, beberapa kalangan ilmuwan telah menyatakan bahwa bulan milik Saturnus justru terlihat lebih nyaman dibandingkan Saturnus itu sendiri.

Salah satu bulan milik Saturnus yang dinyatakan cukup "nyaman" adalah Titan. Bulan terbesar ini memiliki atmosfer yang cukup tebal untuk melindungi dirinya sendiri dari sengatan radiasi Matahari. Meskipun suhunya mencapai minus 180 derajat Celsius, NASA masih menganggap bahwa Titan bisa dijelajahi oleh wahana khusus.

6. Uranus

emaze.com

Apakah manusia bisa hidup di Planet Uranus? Menurut laman Astronimate, untuk bertahan di Uranus, manusia wajib memiliki teknologi yang mampu mengatasi suhu dingin ekstrem. Karena jaraknya yang sangat jauh dari Matahari, suhu di Uranus mampu mencapai minus 218 derajat Celsius. Iklim seperti ini akan membuat manusia tewas seketika jika berada di Uranus.

Oh, ya, Meskipun tidak sejelas Saturnus, Uranus juga merupakan planet yang memiliki cincin, lho! Dilansir laman Space, Uranus tampak hijau kebiruan akibat metana yang dihasilkan dari atmosfernya yang sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium. Bahkan, menurut studi, ditemukan fakta bahwa Uranus merupakan planet dengan komposisi es yang sangat masif yakni mencapai 80 persen dari keseluruhan planet.

Selain itu, jika manusia akan mengunjungi Uranus, harus diperhatikan bahwa Uranus memiliki sistem orbit yang sangat berbeda dibanding planet-planet lainnya. Berbeda dengan Bumi, orbit Planet Uranus terhadap Matahari dinyatakan miring secara ekstrem akibat dulunya pernah bertabrakan dengan objek yang sama besarnya dengan Uranus itu sendiri.

Nah, dengan kemiringan sistem orbital tersebut, kondisi iklim dan cuaca di Uranus juga sangat ekstrem. Selama 84 tahun Bumi, sebagian besar permukaan Uranus tidak akan mendapatkan sinar Matahari dan akan menjadi zona gelap dan membeku. Apakah manusia sanggup tinggal di zona minus 218 derajat Celsius selama 84 tahun? Entahlah, nyatanya, Uranus bukanlah incaran manusia di masa depan.

Baca Juga: Planet Penuh Berlian? Ini 5 Fakta Ilmiah tentang Planet 55 Cancri e

Verified Writer

Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya